Mohon tunggu...
Muhammad Raihan Fitriyandi
Muhammad Raihan Fitriyandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa yang memiliki ketertarikan terhadap bidang sains, teknologi, dan bahasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Energi Terbarukan dengan Konsep Pesantren Mandiri Energi PLTS

4 November 2021   22:05 Diperbarui: 5 November 2021   08:09 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan primer yang tidak dapat terlepas dari kehidupan sehari-hari. Energi listrik dimanfaatkan hampir dalam setiap kegiatan, mulai dari mencuci, memasak, hingga belajar. Semakin meningkatnya permintaan dan kebutuhan energi listrik menjadi pemicu semakin maraknya pengembangan penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Secara geografis, Indonesia terletak di garis khatulistiwa dimana potensi energi sinar matahari sangat besar. Oleh karena itu, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi salah satu opsi yang paling menjanjikan untuk diterapkan.

Sebagai upaya dalam mendukung percepatan penerapan EBT di Indonesia, tim peneliti dari Universitas Negeri Malang bekerjasama dengan Pondok Pesantren Al-Qur’an Assa’idiyyah Jalibar Malang untuk melakukan penerapan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Tim peneliti dari Universitas Negeri Malang mengusung konsep pesantren mandiri energi sebagai bentuk pengabdian dan realisasi peranan CAMRY (Center of Advanced Materials for Renewable Energy) di masyarakat. CAMRY merupakan pusat pengembangan teknologi material maju di bidang energi terbarukan dan teknologi mandiri energi yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang.

gambar-5-61848422ffe7b5453d3d3412.png
gambar-5-61848422ffe7b5453d3d3412.png
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-Qur’an Assa’idiyyah dirancang menggunakan sistem on-grid dengan spesifikasi panel surya dengan daya keluaran puncak sebesar 120 Wp (Watt peak) disusun sebanyak 10 buah dimana total daya keluaran puncak mencapai 1200 Wp yang dilengkapi dengan Hybrid Solar Inverter 5000W dan 8 buah baterai 12V sebagai tempat penyimpanan energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya. 

Tahap Pemasangan dan Instalasi PLTS pada pesantren tersebut dilaksanakan oleh sekelompok Mahasiswa Teknik Elektro dari Universitas Negeri Malang dengan waktu pengerjaan selama 3 hari. Setelah dilakukan pemasangan, dilakukan pula monitoring dan pemantauan kinerja sistem PLTS untuk memastikan sistem dapat beroperasi dengan baik.

gambar-3-6184843806310e6432101d84.png
gambar-3-6184843806310e6432101d84.png
gambar-4-6184844cffe7b5155670afc3.png
gambar-4-6184844cffe7b5155670afc3.png
PLTS pada pesantren tersebut digunakan sebagai pemasok listrik untuk berbagai macam perangkat serta fasilitas seperti lampu pondok, lampu penerangan jalan, pompa kolam dan lain sebagainya. Selain itu, PLTS tersebut sekaligus dapat menjadi sarana edukasi dan pembelajaran terkait pemanfaatan energi surya bagi santri. 

Dengan diterapkannya PLTS pada Pondok Pesantren tersebut, diharapkan pemahaman dan kesadaran terhadap penerapan energi mandiri baru terbarukan akan semakin baik, serta minat generasi muda terhadap pemanfaatan energi terbarukan semakin meningkat sehingga dapat tercipta ekosistem green energy di Indonesia di masa yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun