Mohon tunggu...
Muhammad Raihan Adri
Muhammad Raihan Adri Mohon Tunggu... Mahasiswa Pascasarjana Jamiah Quran, Hadramaut, Yaman.

Pelajar yang ingin mengeluarkan mutiara-mutiara yang berharga di dalam kitab melalui bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan ketika Mandi Wajib agar Sah

6 Desember 2024   13:13 Diperbarui: 6 Desember 2024   14:36 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fm.bukalapak.com%2Fproducts%2Fs%2Fkitab-taqrirot-sadidah-muamalah&psig=AOvVaw1NqffpEXb-Jf3Pg1YDKwjM&u

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh Teman-teman, Kali ini kita akan membahas salah satu kewajiban yang harus kita ketahui dengan benar, karena dengannya dapat mempengaruhi sah atau tidaknya ibadah yang sehari-hari kita lakukan.

Shalat merupakan kewajiban yang seorang muslim harus menunaikan nya dalam sehari semalam sebanyak 5 kali, ibadah ini telah di atur oleh syariat tata cara pelaksanaannya secara lengkap dan detail, mulai dari syarat wajibnya, syarat sahnya, begitupun perkara-perkara yang membatalkannya.

Salah satu syarat sah nya shalat ialah sucinya badan dari hadast kecil dan hadast besar, apakah yang dimaksud dengan dua hal tersebut? Syekh salim bin abdullah Sumair telah menjelaskan secara ringkas tentang pengertian keduanya.

الأحداث اثنان: أصغر وأكبر، فالأصغر : ما أوجب الوضوء، والأكبر : ما أوجب الغسل.

Hadast ada 2 : Kecil dan Besar.

Hadast kecil ialah sesuatu yang mewajibkan wudhu (sucinya dengan berwudhu) dan Hadast besar ialah sesuatu yang mewajibkan mandi (suci nya dengan mandi wajib).

Berikut ini kami tampilkan cara mandi wajib yang mudah dilakukan dan bebrapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukannya serta beberapa permasalahan terkait dengannya.

Pada mandi wajib hanya harus dua perkara saja yang dikerjakan, yaitu :

فروض الغسل اثنان : النية، وتعميم البدن بالماء

1. Niat ketika membasuh anggota badan

2. Meratakan air keseluruh badan

Jadi, mandi wajib teman-teman kita hanya harus melakukan 2 hal ini saja untuk suci dari hadast besar dan sah-nya mandi agar membawa kepada sah nya ibadah. Adapun selain keduanya, seperti berwudhu, membasuh yang kanan dahulu, menghadap kiblat, membaca bismillah dan lain sebagainya maka tidak diwajibkan, hanya sekedar sunnah, artinya ketika dilakukan dapat pahala, dan boleh tidak dilakukan.

  • Niat ketika mandi wajib : boleh pilih salah satu (tidak harus bahasa arab).

1. (aku berniat mengangkat janabah) نويت رفع الجنابة

2. (aku berniat mengangkat hadast besar) نويت رفع الحدث الأكبر

3. (aku berniat mandi fardhu) نويت فرض الغسل

4. ( aku berniat bersuci untuk shalat) نويت الطهارة للصلاة

5. (aku berniat mandi wajib)  نويت الغسل الواجب

Yang tidak boleh adalah niat mandi saja, karena mandi ada perbuatan yang berupa adat dan ibadat.

  • Yang perlu di perhatikan :

1. Niatnya di hati, waktu nya ketika membasuh anggota pertama dari tubuh (terserah bagian mana saja). Jikalau seseorang sudah basuh kepala tapi belum niat, ia baru niat ketika membasuh tangan misalnya, maka yang dihitung anggota sudah dibasuh ialah tangan , wajib mengulang basuh kepala karena belum dihitung sebagai anggota yang telah dibasuh. Jadi, dihitung anggota tubuh yang telah di basuh dimulai dari bagian badan mana saja yang jatuh niat.

2. Kalau ada najis di badan, hilangkan dulu sebelum memulai mandi.

3. Harus merata seluruh badan yang zahir, rambut, kuku, kulit semuanya. Dan adapun lipatan-lipatan tubuh dan anggota yang susah terkena air maka harus di perhatikan pada ketika mandi. Lubang pantat/dubur juga wajib dibasuh karena ia termasuk anggota yang zahir ketika buang hajat, cara membasuhnya dianjurkan untuk jongkok agar mudah terkena air, karena kebanyakan dari orang yang mandi tidak memperhatikan hal ini, padahal dubur ketika seseorang mandi secara berdiri akan sulit sampai air kepadanya.

4. Jangan menggunakan sabun atau shampo dulu sebelum mandi, agar air nya tetap air mutlak tidak tercampur dengan sesuatu yang dapat merubah kemutlakan air. Jadi, ketika seluruh tubuh sudah rata dengan air barulah menggunakan shampo, sabun dan lain sebagainya. Karena, salah satu syarat sahnya bersuci ialah menggunakan air mutlak dan pada anggota tubuh tiada sesuatu yang dapat merubah air.

5. Rata nya air keseluruh tubuh tidak harus secara yakin, karena itu akan sulit, cukup dengan dugaan yang kuat bahwa air telah merata keseluruh tubuh.

  • Permasalahan ketika mandi wajib.

Masalah (1) :

مسألة :(۱): إذا اجتمع عليه غُسلان واجبان فأكثر كالجماع وخروج المني، فهل تكفي عنهما نية واحدة؟

نعم تكفي نيةٌ واحدةٌ لهُما، ومثله في غُسلِ السُّنَّة

Apabila bersatu 2 penyebab mandi, misalnya keluar mani dan bersetubuh, apakah cukup dengan 1 niat saja?

Jawab : ya, cukup dengan satu dari beberapa niat yang telah disebutkan.

Masalah (2)

مسألة (۲) : إذا اجتمعَ غُسل فرض وغُسلُ سُنَّةٍ، فهل تكفي نية أحدهما؟

لا تكفي، فلا بُدَّ أن يَنوِيَهُما

Apabila bersatu mandi wajib dan mandi sunnah, seperti mandi jumat, apakah cukup satu niat?

Jawab : tidak cukup, kalau mau hasil kedua nya , maka harus diniatkan mandi kedua-duanya

Masalah (3)

الحدث الأصغر يندرج ويرتفع ولو لم ينوه إذا اغتسل غُسْلاً واجباً (كغسل الجنابة) ولم ينتقض وضوؤه أثناء الغسل، ولا يندرج ولا يرتفع الحدث الاصغر إذا اغتسل غُسلاً مسنوناً، فلا بُدَّ أن يتوضأ قبل الغسل أو بعده أو في أثنائه، مع ملاحظة الترتيب

Apakah hadast kecil masuk dan teragkat juga degan sebab mandi wajib?

Ya, hadast kecil akan terangkat dan hilang sekalipun orang yang melakukan mandi wajib tidak berniat untuk wudhu atau mengangkat hadast kecil, dengan syarat mandi tersebut merupakan mandi wajib dan juga orang yang mandi tidak melakukan perkara-perkara yang membatalkan wudhu-nya Ketika sedang mandi.

Nah, demikian lah beberapa perkara yang harus di perhatikan ketika mandi wajib teman-teman, agar mandinya sah dan terangkatnya hadast besar sesuai mazhab yang kita ikuti, yaitu mazhab imam syafii, penjelasan diatas kami ambil dari beberapa kitab, diantaranya yaitu Safinatunnaja karangan Syekh Salim Bin Abdullah Sumair, dan juga Taqriratussadidah Karangan Habib Hasan Bin Ahmad Al-Kaf.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun