Mohon tunggu...
MUHAMAD RAHMAN
MUHAMAD RAHMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UIN Raden Fatah Palembang

Saya adalah individu yang memiliki latar belakang dalam ilmu politik. Dengan pemahaman yang kuat tentang sistem politik, proses pengambilan keputusan, dan dinamika kekuasaan, saya memiliki kemampuan untuk menganalisis dan memahami berbagai situasi politik dengan baik. Keterampilan saya dalam mengidentifikasi tren, memahami kepentingan berbagai pemangku kepentingan, serta kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif membuat saya mampu berkontribusi secara signifikan dalam konteks politik dan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ideologi Hamas: Gerakan Perlawanan Islam di Palestina

19 April 2024   00:32 Diperbarui: 6 Juni 2024   22:37 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berikut ini beberapa nama tokoh Hamas yang masih hidup berjuang ataupun yang telah syahid gugur di jalan Allah: (1) Syaikh Ahmad Yassin, meski memiliki keterbatan fisik, tetapi semangat dan ilmunya mumpuni. Berulang-kali ditangkap Israel, yaitu pada 1965; 1983; 18 Mei 1989; dan 16 Oktober 1991 divonis hukuman penjara seumur-hidup (dibebaskan dengan pembebasan dua agen Mosad yang tertangkap mencoba membunuh Kholed Mashal di Jordan); 22 Maret 2004 jelang sholat subuh beliau syahid, setelah Israel meroketnya dengan menggunakan helikopter Apache. (2) Abdulaziz al-Rantissi yang menggantikan Syaikh Ahmad Yassin pada 17 April 2004 menyusul syahid akibat serangan udara Israel. Kepemimpinan Hamas selanjutnya ditangani oleh tiga tokoh Hamas, (3) Khaled Mashal, Kepala Polit Biro Hamas, (4) Mahmoud Zahar, mantan Menlu Palestina, dan (5) Ismail Haniyyah, Perdana Menteri Palestina setelah menang Pemilu Legislatif Palestina 25 Januari 2006 dan dilantik 29 Maret 2006. Salah satu keberhasilan Ismail Haniyyah adalah disepakatinya perjanjian damai dengan Israel pada bulan Desember 2010. Dalam konferensi pers di Jalur Gaza, beliau menyatakan "kami memiliki hak yang sah atas negara Palestina di perbatasan tahun 1967 dengan Yerussalem sebagai ibukotanya; pembebasan tanah Palestina; dan penyelesaian masalah pengungsi". Beliau juga menambahkan bahwa jika rakyat Palestina menyetujui perjanjian damai dengan Israel dengan tuntutan tersebut, maka pemerintahannya akan berkomitmen untuk mematuhi perdamaian tersebut (Prabowo, 2013).

  • Masa Depan Hamas di Palestina

Permasalahan utama yang terjadi di Palestina tidak hanya pendudukan Israel akan tetapi perpecahan intenal dalam tubuh Palestina sendiri, yang harus secepatnya diselesaikan dengan mensinergikan strategi dan politik, saling mengukuhkan dan bukan sebaliknya justru terkesan saling menjatuhkan. Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri oleh Fatah, bahwa sebagian besar rakyat Palestina lebih mempercayakan kepemimpinan terhadap Hamas. Tetapi di satu sisi Hamas juga perlu merumuskan ulang terkait garis perjuangannya. Berdirinya negara Israel dan capaian perdamaian parsial antara Palestina dan Israel merupakan fakta yang seharusnya dipertimbangkan. Pada situasi ini, klausul penghapusan Israel sebagaimana tersebut dalam Piagam Palestina dan lebih luas sikap terhadap Israel dan Dunia Barat perlu segera direnungkan kembali.

Keinginan Hamas untuk mengusir Israel dari wilayah Palestina adalah tujuan mulia, penggunaan kekuatan militer juga diperlukan sebagai posisi tawar dan kekuatan untuk membalas setiap perlakuan sewenang-wenang Israel terhadap rakyat Palestina. Akan tetapi jalur damai dan diplomasi melalui perundingan seharusnya juga lebih dikedepankan dibandingkan melalui jalur kekerasan. Hamas seharusnya juga menyadari, bahwa penggunaan kekuatan militer cenderung hanya meletakkan rakyat Palestina dalam kesengsaraan yang tiada berakhir. Serangan militer apapun yang dilancarkan oleh Hamas pasti akan dibalas oleh pihak Israel. Tragisnya seringkali balasan dari pihak Israel lebih sering ditujukan kepada rakyat Palestina yang tidak berdosa.

Dalam sebuah kesempatan, Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon (2/4/2013) telah mengeluarkan peringatan bagi Jalur Gaza bahwa setiap serangan akan direspon keras oleh pihak Israel. Peringatan ini rupanya bukan gertakan, karena terbukti pada hari Rabu (3/4/2013) pesawat tempur Israel melancarkan serangan ke wilayah Palestina di Jalur Gaza. Serangan udara Israel tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak berakhirnya konfrontasi selama 8 hari antara Hamas dan Israel pada bulan Nopember 2012, yang telah menewaskan 160 warga Palestina dan melukai sekitar 1.200 orang. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka perdamaian yang selama ini diharapkan hanyalah sebuah mimpi.

Memang harapan itu masih sebuah mimpi, karena ternyata pada pertengahan bulan Maret 2013, kota Sderot, Israel digemparkan dengan serangan roket yang dilakukan oleh Hamas bertepatan dengan kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Israel. Tentulah hal itu dimaksudkan sebagai pesan sekaligus upaya Hamas untuk kembali membuka mata dunia bahwa keinginan dan kekuatan rakyat Palestina untuk merebut kembali tanah hak kepemilikannya yang dikuasai oleh Israel belum surut, apalagi padam.

  • Peranan dan Pemikiran Syeikh Ahmad Yasin dalam Gerakan Perlawanan Islam

Syeikh Ahmad Yasin juga merupakan tokoh Agama, dimana ia berperan sebagai tokoh agama dalam bidang gerakan perlawanan Palestina (Hamas). Tokoh agama dapat diartikan sebagai seseorang yang berilmu terutamanya dalam hal perkaitan dalam Islam, ia wajar dijadikan sebagai rolemodel dan tempat rujukan ilmu bagi orang lain. Sejarah pemikiran dalam Islam merupakan kajian perjalanan pemikiran Islam yang membahas teologi atau ilmu kalam pada umumnya dengan pendekatan sejarah secara kronologis (Rusli, 2014).

Peranan Syeikh Ahmad Yasin sebagai gerakan perlawanan Islam (Hamas) dalam perjuangan kemerdekaan Palestina, sangat pantas untuk menjadi kebanggaan dan patut pula dicatat dengan tinta emas sebagai saksi bisu dalam sejarah perjuangan bangsa. Dimana masyarakat Palestina terus berjuang bersama pemimpinnya yaitu Syeikh Ahmad Yasin hingga sampai detik ini pun, mereka masih tetap kuat berjuang demi kemenangan bersama. Rasulullah pernah bersabda yang artinya, "Dua kelompok masyarakat bila bersatu maka akan kuat rakyat dan pemerintah dan bila mereka pecah, maka hancurlah masyarakat dan negara".

Kunci kemenangan yang sesungguhnya ialah kebersamaan dan kekompakan, sedangkan kunci kekuatan adalah kedisiplinan. Kekuatan adalah ikhtiar untuk menggapai kemenangan. Disiplin adalah sumber kekuatan. Disiplin adalah kunci kemenangan (Gymnastiar, 2015). Jadi memang benar adanya bahwa Syeikh Ahmad Yasin juga terdapat sifat pada dirinya yaitu sifat kedisiplinan, beliau selalu menerapkan disiplin menjadi prioritas utamanya maka dari itu lahirnya jiwa kepemimpinan yang kuat, seperti beliau. Sebagaimana Rasulullah bersabda yang artinya: "Mukmin yang kuat lebih disukai daripada mu'min yang lemah, walaupun di dalam keduanya ada kebaikan" (HR. Muslim).

Ada beberapa pemikiran Syeikh Ahmad Yasin diantaranya ialah: Pemikiran Syeikh Ahmad Yasin tidak dapat terlepas dari 2 hal yaitu:

  • Hubungan antara kemerdekaan bangsa dan negara
  • Hubungan antara pendidikan agama, politik, ekonomi, sosial, dan lain sebagainya.

KESIMPULAN

Masa depan Palestina tentunya tidak hanya tergantung pada Hamas atau Fatah, akan tetapi juga berada di tangan negaranegara Islam lain, termasuk Indonesia. Akan tetapi kemerdekaan bangsa Palestina akan lebih mudah terwujud jika kedua faksi, Hamas dan Fatah, bisa bersatu dan berjalan seiring bersinergi. Namun kapan harapan ini terwujud? Sebuah pertanyaan yang semoga secepatnya dapat dijawab dengan kata kunci "Palestina Bersatu Merdeka." Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun