Mohon tunggu...
MUHAMAD RAHMAN
MUHAMAD RAHMAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UIN Raden Fatah Palembang

Saya adalah individu yang memiliki latar belakang dalam ilmu politik. Dengan pemahaman yang kuat tentang sistem politik, proses pengambilan keputusan, dan dinamika kekuasaan, saya memiliki kemampuan untuk menganalisis dan memahami berbagai situasi politik dengan baik. Keterampilan saya dalam mengidentifikasi tren, memahami kepentingan berbagai pemangku kepentingan, serta kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif membuat saya mampu berkontribusi secara signifikan dalam konteks politik dan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ideologi Hamas: Gerakan Perlawanan Islam di Palestina

19 April 2024   00:32 Diperbarui: 6 Juni 2024   22:37 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai implementasi dari kebijakan tersebut, pada tanggal 18 Agustus 1988 dikeluarkan piagam, yang di dalamnya menyebutkan bahwa Hamas merupakan bagian dari IM di Palestina, sedangkan gerakan IM lebih bersifat internasional. Dengan demikian secara resmi gerakan Hamas dikenal sebagai organisasi Islam yang bertujuan membebaskan wilayah Palestina dari penjajahan Israel melalui jalur diplomasi dan ataupun kekuatan militer. 

Meski tujuan satu sama, dua kubu Hamas dan Fatah tidak berjalan bersama. Fatah yang tergabung dalam PLO lebih memilih jalur diplomasi di meja perundingan dan meninggalkan strategi gerilya yang sebelumnya mereka jalankan. Berbeda dengan strategi yang digunakan Hamas, yang menolak keberadaan Israel di wilayah Palestina, dengan memilih menjadi gerakan gerilya bersenjata untuk mengusir zionis Israel (Burdah, 2008).

Pertentangan dua kubu semakin meruncing, pada saat Fatah diterpa isu korupsi setelah penandatanganan kesepakatan Deklarasi Oslo II pada bulan September 1995. Isu korupsi dan penyimpangan kekuasaan tentunya semakin menurunkan wibawah Fatah. Sementara Hamas semakin keras mengepalkan tangan untuk melawan Israel sekaligus menunjukkan respon intens terhadap kondisi sosial masyarakat Palestina. Situasi ini menjadikan dukungan rakyat Palestina kemudian berpaling, yang dibuktikan dengan kemenangan telak Hamas dalam Pemilu 2006 (Burdah, 2008).

Usaha PLO untuk mewujudkan Palestina yang merdeka dan berdaulat melalui diplomasi ditunjukkan dengan kesediaan Presiden PLO Yasser Arafat untuk duduk semeja dengan PM Israel Yitzhak Rabin untuk mengadakan perundingan-perundingan seputar kedaulatan negara Palestina. 

Hasil dari perundingan tersebut dikenal dengan Deklarasi Oslo, di mana salah satu dari kesepakatan tersebut adalah kesediaan PM Israel menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semi otonom untuk memerintah di kedua wilayah tersebut. Hasil kesepakatan ini dinilai oleh Hamas sebagai pengakuan Palestina akan eksistensi Israel, suatu hal yang sangat ditentang oleh Hamas (Prabowo, 2013).

Secara umum garis perjuangan Hamas terdiri dari tiga fase. Pertama, fase pembentukan generasi yang kuat dan tahan uji sebagai kekuatan pokok yang memperkokoh rantai berikutnya yang berupa pendirian lembaga-lembaga Islam. Kedua, konflik non-militer dengan tentara pendudukan. Ketiga, jihad bersenjata secara total melawan kekuatan zionisme Israel. Terlebih bagi mereka yang tergabung dalam Brigade Izzuddin alQossam, kekuatan militer yang disegani bahkan ditakuti oleh Israel, karena berhasil menculik dan mengeksekusi seorang komandan Israel, Ser May Nissim Toledano, yang sebelum dieksekusi dijadikan tawanan yang hanya bisa dibebaskan jika Israel bersedia membebaskan pimpinan mereka Syaikh Ahmad Yassin, yang ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Israel sejak tahun 1989. 

Pasukan berani mati, Brigade al-Qossam, ini kemudian dijadikan sebagai unit organisasi tersendiri yang aktivitasnya terpisah dari kegiatan politik Hamas. Pasukan ini mulai tampil secara terang-terangan pada awal Januari 1992, menyusul keberhasilan pasukan ini membunuh Direktur Perumahan Israel di Jalur Gaza, Durron Susan. Ketika Israel berhasil menangkap pelaku pembunuhan itu al-Qossam mengumumkan kehadirannya secara resmi di Palestina (Romli, 2000).

Keteguhan para pejuang Hamas melakukan perlawanan menggunakan kekuatan senjata tidak bisa dipisahkan dari doktrin Jihad yang selama ini mereka yakini, "Apabila musuh-musuh Allah datang ke wilayah muslim untuk merampas hak-hak kemerdekaan mereka, maka penduduk tersebut dan seluruh muslim lainnya diwajibkan melawan". 

Doktrin ini menjadi ruh perjuangan mereka (Abu-Amr, 1993). Bagi pejuang Hamas, perlawan terhadap zionis Israel bukanlah pekerjaan yang buruk. Bahkan jalan inilah yang paling baik. Keberhasilan dalam merebut kemerdekaan dengan menumbangkan zionis Israel dan mengusir mereka dari tanah Palestina adalah cita-cita mulia. 

Akan tetapi jika ajal menjemput di tengah perjuangan tersebut, maka mereka yakin telah meninggal di jalan Allah (Syahid), yang tidak ada kematian yang lebih baik daripada syahid di jalan Allah itu sendiri. Sehingga bagi pejuang Hamas, kemerdekaan dan gugur dalam perjuangan adalah dua jembatan emas menuju surga Allah (Prabowo, 2013).

  • Sistem Kepemimpinan Hamas

Sistem Kepemimpinan Hamas adalah kepemimpinan bersama yang dikenal dengan istilah Majlis Syuro, yang menjalankan kepemimpinan dan mengeluarkan semua kebijakan organisasi terkait dengan kebijakan politik, operasi militer, juga publikasi kepada media massa. Syaikh Ahmad Yassin dipercaya menjadi pemimpin dibantu keenam pimpinan Majlis tersebut, yang anggotanya ada yang tinggal menetap di Palestina dan ada juga yang tinggal di luar wilayah Palestina. Permasalahan cukup pelik adalah kesewenang-wenangan Israel yang tidak pernah ragu menjalankan operasi penangkapan kepada para pimpinan Majlis tersebut, bahkan tidak jarang pihak militer Israel melakukan operasi militer yang mengakibatkan meninggalnya para pemimpin Hamas, seperti Syaikh Ahmad Yassin dan Abdulaziz Ali Abdul Majid alRantissi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun