Bakwan kawi sendiri merupakan hidangan yang bisa dikatakan cukup sederhana karena dari cara pembuatan dan bahan utama yang digunakan yaitu tahu pong/ tahu kopong dan kulit pangsit serta bakso kecil. Wisdiono sendiri merupakan orang asli Gunung Kidul Jogja namun Wisdiono mampu menciptakan rasa yang otentik sama seperti bakwan kawi khas malang.
Perbedaan juga terdapat pada isian satu mangkuk bakwan kawi berisi bakso, aneka isian mi, pangsit rebus isi daging, pangsit goreng, tahu isi daging bakso, dan tahu putih yang disiram kuah kaldu dengan irisan daun bawang. Biasanya pada penyajian bakwan kawi dipotong kecil - kecil.
Bakwan kawi malang yang dijual di Malioboro menjadi alternatif untuk mengisi perut yang lapar karena dari harga satu mangkok bakwan kawi antara 10 ribu sampai 15 ribu per porsinya dengan kondimen yang komplit.
Bakwan kawi yang bertuliskan khas Malang menjadi suatu ketertarikan orang -- orang Jogja khususnya yang sedang berwisata ke jalan Malioboro karena bisa sekaligus merasakan istimewanya Jogja sambil merasakan cita rasa bakwan kawi khas Malang di Malioboro.
Bakso dan bakwan itu mirip namun berbeda karena bakso sendiri berasal dari Bahasa Hokkien yakni Bak-So yang berarti daging giling. Pada sejarahnya tertulis bahwa bakso adalah daging yang dicincang memakai bagian pisau yang tumpul dan bentuknya tidak harus bulat. Sedangkan untuk bakwan sendiri dari kata Bak yang dalam Bahasa Hokkien berarti daging dan Wan yang berarti bulat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H