Mohon tunggu...
Muhammad ragil aditya
Muhammad ragil aditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa dari Universitas Bakrie

Halo perkenalkan nama saya Muhammad Ragil Aditya, saya adalah mahasiswa dari Universitas Bakrie dengan program studi Ilmu Politik konsentrasi Hubungan Internasional. Saya suka dengan dunia politik dan mengikuti berita perkembangan terbaru dari seputar politik dalam negeri maupun Internasional. Saya memiliki minat yang mendalam mempelajari ilmu politik dan menghubungkannya ke dalam kehidupan nyata. Selain itu, saya juga aktif dalam beberapa organisasi dan seminar guna memperluas relasi dan memperkaya pengetahuan saya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memandang Rumitnya Birokrasi Di Institusi Pendidikan Dilihat dari Konsep Birokrasi Sangkar Besi Max Weber

7 November 2024   17:46 Diperbarui: 7 November 2024   18:07 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menurut Weber juga, organisasi yang paling memuaskan adalah organisasi yang mempunyai seperangkat ciri ketetapan, secara berkelanjutan dan berkala, disiplin kekuasaan dan keajegan atau saling percaya (Ali Abdul W, 2011). Dibalik rasionalitas birokrasi yang dicetuskan oleh Weber. Di dalam konsepnya ini, dibanjiri banyak kritikan. Iron Cage atau sangkar besi merupakan istilah yang diajukan dalam konsep Weber. Terdapat pada bukunya Weber yang berjudul The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism  tahun 1905 yang menjelaskan bahwa antara  etika protestan dan kapitalisme membentuk sebuah hubungan masyarakat yang bersifat birokratis dan ekonomis. Hal tersebut mengakibatkan rasionalisasi dalam kehidupan sosial meningkat. Dengan rasionalitas meningkat tersebut, mengakibatkan birokrasi yang terbentuk menjadi sistem yang terkontrol dan penuh dengan perhitungan rasional yang menyebabkan seseorang jatuh ke dalam sistemnya sendiri. Dan pada akhirnya, tindakan yang diambil manusia menjadi seperti dalam sangkar besi yang terbatasnya tindakan manusia dalam birokrasi yang hirarkis. Atau bisa disebut "pencipta bisa menjadi budak ciptaan nya sendiri" (Siti I, Khairul A, Darwin & Halik, 2021). 

Dari konsep birokrasi sangkar besi milik Max Weber kita bisa jadikan tolak ukur dari betapa rumitnya birokrasi di dalam institusi pendidikan Indonesia. Birokrasi pendidikan yang terlalu rumit menjadikan boomerang sendiri bagi yang ada di dalamnya. Dari terlalu banyaknya pegawai, pengelolaan dana BOS yang buruk, sampai proses pengajuan perbaikan sarana dan prasarana yang lambat. Meskipun sudah ada desentralisasi dalam dunia pendidikan ke daerah, namun tetap saja masih banyak yang harus dibenahi dalam birokrasi pendidikan kita. Sangkar besi yang dikemukakan oleh Max Weber menjadi bukan hanya sekedar  sebuah istilah semata, namun juga menjadi representasi dari terkurungnya ruang pendidikan. Dari para siswa sampai kepala sekolah untuk bisa lebih maju dan mendapatkan sarana dan prasarana memadai yang diberikan oleh  pemerintah.

Daftar Pustaka (APA Style Edisi ke 7) : 

Wulandari, (2021, oktober 12), Merajut reformasi birokrasi melalui pelayanan publik berkualitas, Ombudsman,https://ombudsman.go.id/artikel/r/pwkinternal--merajut-reformasi-birokrasi-melalui-pelayanan-publik-berkualitas#:~:text=Birokrasi%20merupakan%20suatu%20jalan%20bagi,dapat%20berjalan%20tanpa%20adanya%20birokrasi, (Dilihat pada tanggal 3 November 2024). 

Afrianedy, (2020), Dinamika  Birokrasi Indonesia dan sistem pengawasan untuk mewujudkan good governance, Pengadilan Agama Cilegon, https://www.pa-cilegon.go.id/artikel/248-dinamika-birokrasi-indonesia-dan-sistem-pengawasan-untuk-mewujudkan-good-governance#:~:text=Pola%20pikir%20para%20birokrasi%20di,perundang%2Dundangan%20yang%20tidak%20harmonis, (Dilihat pada tanggal 3 November 2024).  

Seputar Birokrasi, (2024), Tantangan dan peluang birokrasi dalam dunia pendidikan, https://seputarbirokrasi.com/tantangan-dan-peluang-birokrasi-dalam-dunia-pendidikan/, (Dilihat pada tanggal 4 November 2024). 

Murjani & Huges, (2022), Strategi reformasi dan kebijakan kemendikbud, Jurnal Pendidikan Tambusai, 6 (2), 11957, https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/4347, (Dilihat pada tanggal 6 November 2024)

Elviera, (2021, Juli 7), Birokrasi dan korupsi dalam penggunaan dana bantuan Dana Operasional Sekolah (BOS) pada pemerintahan daerah  kabupaten Donggala Sulawesi Tengah pada tahun 2013-2015, Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman, 16 (1), 25, https://www.jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/IQRA/article/view/1588/1398, (Dilihat pada tanggal 6 November 2024).

Ali Abdul W, (2011), Eksistensi konsep birokrasi Max Weber dalam reformasi birokrasi di Indonesia, Jurnal TAPIS, 7 (2), 128-129, https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/TAPIs/article/view/1540/1280, (Dilihat pada tanggal 7 November 2024)

Siti I, Khairul A, Darwin & Halik, (2021, Juli), Iron Cage birokrasi pendidikan : suatu analisis sosiologis, Portal Jurnal elektronik Universitas Negeri Malang, 6 (1), 22-23, https://journal2.um.ac.id/index.php/jsph/article/download/14811/pdf, (Dilihat pada tanggal 7 November 2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun