Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia | Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Nasional

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Apakah Pedagang Kaki Lima di Jakarta Melek Terhadap Kebijakan Pemerintah?

30 Januari 2025   16:15 Diperbarui: 30 Januari 2025   16:15 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pedagang kaki lima di daerah Jakarta Pusat, dokumentasi pribadi 

Pedagang kaki lima (PKL) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan urban Jakarta. Di sepanjang trotoar, pasar tumpah, maupun di sudut-sudut strategis lainnya.

Para PKL menyuguhkan berbagai macam produk. Mulai dari makanan, pakaian, hingga barang kebutuhan sehari-hari dengan harga yang relatif terjangkau.

Mereka adalah para pelaku ekonomi mikro yang bertahan hidup dengan mengandalkan pendapatan harian dari hasil jualannya.

Kendati demikian, mereka memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian kota sehingga cukup menarik untuk dibahas.

Lantas, menimbulkan pertanyaan mendasar, yakni apakah para pedagang kaki lima ini sudah benar-benar melek terhadap kebijakan pemerintah yang mengatur usaha mereka?

Pertanyaan ini layak diajukan mengingat banyaknya kebijakan pemerintah yang berhubungan langsung dengan keberadaan PKL.

Mulai dari regulasi tentang penataan ruang, izin usaha, hingga kebijakan tentang pemberdayaan ekonomi informal.

Di sisi lain, pada kenyataannya tidak semua pedagang kaki lima merasa terlibat atau mendapatkan manfaat nyata dari kebijakan tersebut.

Bahkan, banyak yang masih terjebak dalam ketidaktahuan atau ketidakpedulian terhadap kebijakan yang ada. Mari kita bahas bersama.

Kebijakan pemerintah dan tantangan untuk PKL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun