Dalam banyak kasus, pendidikan tentang keuangan pribadi memang tidak diberikan dengan cukup baik di sekolah maupun di universitas.
Alhasil, kita sering kali hanya belajar secara otodidak melalui pengalaman, yang kadang tidak memadai.
Sebagai contoh, banyak yang tidak tahu pentingnya membuat anggaran bulanan atau bagaimana memantau arus kas masuk dan keluar.
2. Kurangnya pemahaman tentang investasi
Investasi adalah topik lain yang sering menambah kesan rumit pada manajemen keuangan. Karena, bikin pusing kepala untuk mempelajarinya.
Banyak orang yang merasa terintimidasi dengan berbagai jenis investasi. Mulai dari saham, obligasi, hingga cryptocurrency.
Ada juga yang beranggapan bahwa investasi hanya bisa dimulai dengan modal yang besar dan hanya orang kaya yang bisa menikmati keuntungan dari pasar modal.
Padahal sebetulnya, dengan pengetahuan yang tepat dan strategi investasi yang bijak, siapa saja bisa memulai perjalanan investasi meski dengan dana terbatas.
3. Kecenderungan konsumtif
Satu faktor yang tak kalah penting dalam kesulitan manajemen keuangan adalah perilaku konsumtif yang terus berkembang di masyarakat.
Iklan-iklan yang terus mengiming-imingi diskon dan penawaran menarik sering kali menggoda kita untuk membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu kita butuhkan.