Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia | Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Nasional

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Islam, Oligarki, dan PMII

7 Januari 2025   21:17 Diperbarui: 8 Januari 2025   00:52 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: PMII Palopo, palopopos.fajar.co.id

Konsep keadilan distributif yang diajarkan Islam bisa menjadi dasar kebijakan publik yang lebih inklusif.

Model ekonomi berbasis koperasi, penguatan sektor zakat dan wakaf produktif, serta pengendalian kepemilikan sumber daya alam adalah contoh konkret bagaimana prinsip Islam bisa diimplementasikan untuk melawan dominasi oligarki.

Dengan demikian, perjuangan melawan oligarki tidak hanya membutuhkan retorika agama, tetapi juga tindakan nyata yang didukung oleh gerakan sosial yang kuat dan terorganisasi.

PMII sebagai wadah intelektual muda Islam, memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pionir dalam perjuangan ini.

Keadilan adalah Inti Ajaran Islam

Mengakhiri tulisan ini, kita dapat melihat bahwa Islam, oligarki, dan PMII berada dalam simpul-simpul sejarah yang saling terkait di Indonesia.

Di tengah cengkeraman oligarki yang memperburuk ketimpangan sosial, nilai-nilai Islam tentang keadilan harus dihidupkan kembali dalam aksi politik dan sosial.

PMII memiliki peluang besar untuk menjadi katalis perubahan, namun hanya jika mampu mempertahankan idealisme, memperkuat kapasitas intelektual, dan membangun solidaritas yang luas.

Perjuangan ini bukan sekedar tugas sejarah, tetapi panggilan moral yang lahir dari keyakinan bahwa keadilan adalah inti dari ajaran Islam.

Pemerintah yang baik ialah yang berorientasi kepada kepentingan rakyat banyak, bukan berorientasi kepada sekelompok kecil tuan-tuan besar yang hidup di gedung bertingkat dilingkungi kaca seperti permen dalam pelas–Mahbub Djunaidi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun