Konsep keadilan distributif yang diajarkan Islam bisa menjadi dasar kebijakan publik yang lebih inklusif.
Model ekonomi berbasis koperasi, penguatan sektor zakat dan wakaf produktif, serta pengendalian kepemilikan sumber daya alam adalah contoh konkret bagaimana prinsip Islam bisa diimplementasikan untuk melawan dominasi oligarki.
Dengan demikian, perjuangan melawan oligarki tidak hanya membutuhkan retorika agama, tetapi juga tindakan nyata yang didukung oleh gerakan sosial yang kuat dan terorganisasi.
PMII sebagai wadah intelektual muda Islam, memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi pionir dalam perjuangan ini.
Keadilan adalah Inti Ajaran Islam
Mengakhiri tulisan ini, kita dapat melihat bahwa Islam, oligarki, dan PMII berada dalam simpul-simpul sejarah yang saling terkait di Indonesia.
Di tengah cengkeraman oligarki yang memperburuk ketimpangan sosial, nilai-nilai Islam tentang keadilan harus dihidupkan kembali dalam aksi politik dan sosial.
PMII memiliki peluang besar untuk menjadi katalis perubahan, namun hanya jika mampu mempertahankan idealisme, memperkuat kapasitas intelektual, dan membangun solidaritas yang luas.
Perjuangan ini bukan sekedar tugas sejarah, tetapi panggilan moral yang lahir dari keyakinan bahwa keadilan adalah inti dari ajaran Islam.
Pemerintah yang baik ialah yang berorientasi kepada kepentingan rakyat banyak, bukan berorientasi kepada sekelompok kecil tuan-tuan besar yang hidup di gedung bertingkat dilingkungi kaca seperti permen dalam pelas–Mahbub Djunaidi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H