Ketika kembang api meledak di langit malam, ada banyak perantau yang merayakan tanpa suara tawa orang tua atau adik dan kakak.
Namun, justru dari rasa rindu ini lahir kekuatan baru, yaitu keinginan untuk terus maju dan menggapai apa yang mungkin tak terjangkau sebelumnya.
Menyambut Tahun Baru dengan Rasa Syukur
Meskipun tahun baru sering kali diwarnai dengan kegelisahan dan kecemasan tentang masa depan, namun ada juga sisi positif yang bisa diambil.
Menjadi perantau di Jakarta, mengajarkan kita tentang ketangguhan, keberanian, dan pentingnya rasa syukur.
Di tengah semua tantangan, kita belajar untuk menghargai hal-hal kecil seperti menikmati secangkir kopi di pagi hari, senyum teman yang mendukung, atau bahkan kebersamaan dalam merayakan tahun baru dengan orang-orang yang sudah kita anggap keluarga.
Menyambut tahun baru di Jakarta, dengan segala keramaian dan kegelisahan yang menyertainya, bukan hanya soal berpesta atau melupakan masalah.
Ini adalah waktu untuk menyadari bahwa hidup adalah perjalanan, dan setiap langkah yang diambil, walau itu kecil, adalah pencapaian yang berarti.
Tahun baru adalah saatnya untuk merayakan segala perjuangan, untuk mengakui kesalahan dan kekurangan, dan untuk berharap lebih baik di masa depan.
Tahun Baru, Tanah Rantau, dan Harapan yang Tak Pernah Padam