Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Setiawan
Muhammad Rafly Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia | Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Nasional

Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang memiliki hobi travelling, menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menyambut Tahun Baru di Tanah Rantau Jakarta

31 Desember 2024   19:28 Diperbarui: 1 Januari 2025   01:31 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Masjid Istiqlal, Dokumentasi Pribadi

Ketika kembang api meledak di langit malam, ada banyak perantau yang merayakan tanpa suara tawa orang tua atau adik dan kakak.

Namun, justru dari rasa rindu ini lahir kekuatan baru, yaitu keinginan untuk terus maju dan menggapai apa yang mungkin tak terjangkau sebelumnya.

Menyambut Tahun Baru dengan Rasa Syukur

Meskipun tahun baru sering kali diwarnai dengan kegelisahan dan kecemasan tentang masa depan, namun ada juga sisi positif yang bisa diambil.

Menjadi perantau di Jakarta, mengajarkan kita tentang ketangguhan, keberanian, dan pentingnya rasa syukur.

Sumber: Masjid Istiqlal, Dokumentasi Pribadi
Sumber: Masjid Istiqlal, Dokumentasi Pribadi

Di tengah semua tantangan, kita belajar untuk menghargai hal-hal kecil seperti menikmati secangkir kopi di pagi hari, senyum teman yang mendukung, atau bahkan kebersamaan dalam merayakan tahun baru dengan orang-orang yang sudah kita anggap keluarga.

Menyambut tahun baru di Jakarta, dengan segala keramaian dan kegelisahan yang menyertainya, bukan hanya soal berpesta atau melupakan masalah.

Ini adalah waktu untuk menyadari bahwa hidup adalah perjalanan, dan setiap langkah yang diambil, walau itu kecil, adalah pencapaian yang berarti.

Tahun baru adalah saatnya untuk merayakan segala perjuangan, untuk mengakui kesalahan dan kekurangan, dan untuk berharap lebih baik di masa depan.

Tahun Baru, Tanah Rantau, dan Harapan yang Tak Pernah Padam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun