Bagi seorang perantau, yang sering kali datang dengan sedikit bekal dan harus memulai dari bawah. Tentu saja, tekanan ini semakin besar.
Tahun baru membawa harapan, tetapi juga rasa takut akan kegagalan. Pertanyaan besar yang muncul adalah "Apakah kita sudah cukup cepat mengejar impian? Atau kita malah terjebak dalam rutinitas yang tak membawa kemajuan?"
Namun di tengah segala kegelisahan itu, Jakarta juga menawarkan banyak inspirasi. Di kota ini, kita melihat banyak orang yang berjuang, bertahan, dan bahkan berhasil mengatasi segala rintangan.
Kita melihat mereka yang datang dari berbagai daerah dengan tekad dan mimpi besar. Meskipun mereka terjatuh, terjungkal, dan terbalik, tetapi mereka selalu menemukan cara untuk bangkit kembali.
Ini adalah kota yang penuh dengan cerita tentang perjuangan dan keberhasilan. Dan sering kali, cerita-cerita tersebut menjadi sumber motivasi bagi mereka yang merasa lelah dan putus asa.
Perayaan tanpa Kehadiran Keluarga
Salah satu aspek yang tak bisa dihindari saat merayakan tahun baru di Jakarta sebagai perantau adalah rasa rindu akan kampung halaman dan keluarga.
Tahun baru adalah waktu yang penuh dengan kebersamaan. Dengan bersam teman-teman, bersama keluarga, dan bersama orang-orang terdekat.
Namun bagi perantau, kebersamaan itu sering kali hanya bisa dirasakan lewat video call atau pesan singkat. Keberadaan orang-orang tercinta di kampung halaman terasa sangat jauh.
Kenyataan ini sering kali mengingatkan kita akan keterasingan yang datang dengan hidup di tanah rantau.
Walaupun Jakarta menawarkan segala kemewahan dan kesenangan, namun ada sesuatu yang hilang. Seperti kehangatan keluarga, kebersamaan di meja makan, dan perasaan pulang ke tempat yang kita sebut 'rumah'.