Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan anggota G20, memiliki posisi yang strategis dalam geopolitik ekonomi global.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dan peluang untuk memainkan peran yang lebih signifikan dalam percaturan ekonomi dunia.
Dengan latar belakangnya sebagai seorang mantan jenderal dan figur politik yang kuat, Prabowo membawa perspektif yang unik dalam merumuskan kebijakan luar negeri dan ekonomi negara.
Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana Prabowo dapat menempatkan Indonesia di tengah dinamika geopolitik ekonomi global, serta tantangan dan peluang yang dihadapinya.
Indonesia dalam Peta Geopolitik Ekonomi Global
Indonesia memiliki posisi strategis di kawasan Asia-Pasifik, yang merupakan salah satu pusat ekonomi global.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi global.
Sejak beberapa dekade terakhir, Indonesia terus memperkuat peranannya sebagai pemain penting dalam ekonomi global, terutama dalam konteks ekonomi digital, energi terbarukan, dan perdagangan internasional.
Kendati demikian, dengan Indonesia memiliki potensi besar, tentu mempunyai tantangan yang dihadapi dalam peta geopolitik ekonomi global yang sangat kompleks.
Perang dagang, perubahan iklim, dan ketegangan politik antara kekuatan besar seperti Amerika Serikat, China, dan India memengaruhi kebijakan ekonomi Indonesia.
Oleh karena itu, untuk bisa berkembang lebih jauh, Indonesia perlu mengelola hubungan internasional dengan bijak dan memanfaatkan posisi geografisnya yang strategis.
Kepemimpinan dengan Perspektif Militer dan Nasionalisme Ekonomi
Prabowo Subianto, yang saat ini menjabat sebagai sebagai Presiden RI 2024-2029, memiliki pengalaman yang luas dalam dunia militer dan politik.
Dengan kepemimpinannya lebih sering dikaitkan dengan aspek pertahanan dan keamanan, perspektif Prabowo dalam mengelola geopolitik ekonomi dapat dianggap pragmatis dan berorientasi pada kepentingan nasional.
Sebagai sosok yang memiliki pemahaman mendalam tentang pentingnya kedaulatan negara, Prabowo kemungkinan akan menekankan pada kebijakan ekonomi yang mengutamakan kepentingan domestik dan meminimalisir ketergantungan pada kekuatan luar.
Dalam konteks geopolitik ekonomi global, pendekatan Prabowo yang pragmatis dan nasionalis dapat berarti menyeimbangkan hubungan dengan negara besar, sambil memperkuat posisi Indonesia di kawasan Asia Tenggara.
Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia adalah memperkuat hubungan dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik, dimana Indonesia memiliki peran penting dalam stabilitas ekonomi dan politik kawasan.
Peluang dan Tantangan di Bawah Kepemimpinan Prabowo
Di tengah pergulatan geopolitik ekonomi global, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, tentu akan menghadapi tantangan yang tak mudah.
Apabila tantangan tersebut dapat diatasi, maka peluang bisa ditemukan. Hal itu akan kita bahas mengenai peluang dan tantangan yang akan ditemui oleh Presiden Prabowo.
1. Memperkuat Diplomasi Ekonomi dan Perdagangan Internasional
Salah satu tantangan terbesar Indonesia dalam menghadapi geopolitik ekonomi global adalah mengelola hubungan perdagangan internasional.
Prabowo, dengan latar belakangnya yang sangat kuat dalam membangun hubungan internasional melalui jalur diplomatik dan militer, bisa memanfaatkan posisi Indonesia dalam berbagai forum internasional seperti G20, ASEAN, dan APEC untuk memperjuangkan kepentingan ekonomi nasional.
Teranyar, Indonesia bergabung dalam BRICS. Forum ini dibentuk Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan yang menjadi akronim BRICS. Dimana forum kerja sama antar pemerintah ini menghimpun negara-negara berkembang yang terkemuka.
Kendati demikian, Indonesia memiliki hubungan perdagangan yang sangat penting dengan negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat.
Seiring dengan tren proteksionisme yang semakin meningkat, terutama di bawah kebijakan 'America First' yang akan diterapkan kembali oleh Donald Trump, Indonesia harus cerdas dalam menavigasi hubungan dagang ini. Mengingat, Donal Trump kembali menjadi Presiden Amerika Serikat.
Di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia dapat memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara yang memiliki kepentingan ekonomi serupa, terutama dalam sektor energi, manufaktur dan digital.
Prabowo juga dapat memanfaatkan posisi Indonesia sebagai pemimpin di kawasan ASEAN untuk memperkuat integrasi ekonomi regional.
Kerja sama yang lebih erat dalam hal perdagangan bebas dan pembangunan infrastruktur antar negara-negara ASEAN dapat meningkatkan daya tawar Indonesia di hadapan kekuatan besar global.
2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan
Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, tentu memiliki peluang besar untuk memanfaatkan sektor energi, terutama energi terbarukan sebagai pilar penting dalam geopolitik ekonomi global.
Di bawah kepemimpinan Prabowo, Indonesia dapat memanfaatkan potensi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan biomassa untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga memperkuat peran Indonesia sebagai pemain utama dalam industri energi global.
Prabowo, dengan pendekatan yang berfokus pada kedaulatan nasional, mungkin akan mendorong kebijakan yang lebih fokus pada pengelolaan sumber daya alam untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Ini termasuk dalam hal memperkuat industri-industri dalam negeri yang terkait dengan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada impor energi fosil, mungkin saja iya dan mungkin juga tidak.
Dengan semakin pentingnya isu perubahan iklim di tingkat global, Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo, dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam memperjuangkan keberlanjutan dan teknologi hijau.
3. Meningkatkan Peran Indonesia di Asia-Pasifik dan Dunia
Asia-Pasifik dengan pertumbuhannya yang pesat, merupakan kawasan yang sangat dinamis dan strategis dalam geopolitik ekonomi global.
Indonesia yang terletak di tengah-tengah kawasan ini, memiliki peluang untuk memperkuat peranannya sebagai arsitektur geopolitik Asia-Pasifik.
Di bawah Prabowo, Indonesia bisa mengoptimalkan posisinya dalam menjaga stabilitas kawasan, sambil memperjuangkan kepentingan nasional untuk menghadapi persaingan antara negara-negara besar seperti China, Amerika Serikat, dan India.
Dalam konteks ini, Indonesia dapat memperkuat posisinya dengan memperluas jaringan kerja sama bilateral dan multilateral.
Selain itu, Prabowo mungkin akan memprioritaskan hubungan yang lebih baik dengan negara-negara besar yang berpengaruh di kawasan, seperti Australia, Jepang, dan India.
Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan kekuatan diplomasi untuk memaksimalkan potensi ekonominya dalam kawasan yang sangat kompetitif ini.
4. Pembangunan Infrastruktur untuk Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Salah satu tantangan besar yang dihadapi Indonesia adalah masalah infrastruktur. Infrastruktur yang buruk menjadi penghambat utama dalam mengembangkan potensi ekonomi negara, terutama di luar pulau Jawa.
Prabowo yang sangat fokus pada pembangunan nasional, mungkin akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah terpencil untuk mendorong pemerataan ekonomi dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
Dengan infrastruktur yang lebih baik, Indonesia dapat lebih mudah mengakses pasar internasional dan menarik investasi asing.
Pembangunan infrastruktur juga akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sehingga berdampak langsung pada kesejahteraan sosial-ekonomi rakyat.
Indonesia sebagai Pemain Kunci dalam Geopolitik Ekonomi Global
Di bawah kendali Presiden Prabowo, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengukuhkan posisinya sebagai kekuatan ekonomi global.
Kepemimpinan Prabowo yang pragmatis dan berorientasi pada kedaulatan nasional dapat membantu Indonesia mengelola hubungan internasional dengan lebih cerdas, memanfaatkan potensi sumber daya alam dan energi terbarukan, serta memperkuat posisi Indonesia di kawasan Asia-Pasifik.
Namun demikian, tantangan tetap ada terutama dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat dan kompleks.
Melalui kebijakan yang visioner dan inklusif, Indonesia dapat menjawab tantangan ini dan memperkuat posisinya di panggung global.
Untuk itu, dalam lanskap geopolitik ekonomi global, Indonesia perlu menegaskan kedudukannya agar dapat menjadi pemain kunci di panggung internasional dengan gaya politik-ekonomi yang bebas aktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H