Sekarang, apabila Anda berpikir bahwa menikmati kapurung adalah sebuah pengalaman yang dibalut dengan kemewahan dan pemandangan kota yang menakjubkan, Anda pasti akan kecewa.
Makanan ini lebih cocok disantap di warung kecil pinggir jalan atau bahkan di rumah makan sederhana yang tidak mengedepankan dekorasi Instagrammable.
Kenyataannya, jika Anda datang ke Palopo dengan harapan menemukan restoran mewah dengan interior modern, mungkin Anda lebih baik melupakan impian itu.
Di sini, yang ada adalah meja kayu sederhana, kursi plastik, dan bau sedap yang keluar dari panci besar berisi kapurung.
Bukan hanya itu, karena makanan ini adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, Anda juga akan melihat banyak orang yang dengan santai menikmati sepiring kapurung sambil berbincang dengan teman-teman mereka atau bahkan hanya duduk sambil menikmati ketenangan kota.
Tidak ada tekanan untuk berpakaian rapi atau mencari tempat duduk yang paling Instagrammable. Tidak ada pemandangan laut yang memesona atau gunung yang menjulang tinggi, hanya kehidupan yang sederhana dan makanan yang lezat.
Palopo tidak berusaha tampil keren atau menjadi destinasi kuliner yang diincar para foodies dari luar kota. Di sini, makanan itu datang tanpa embel-embel. Sederhana namun dalam dan kaya akan filosofi.
Oleh karena itu, apabila Anda menginginkan pengalaman yang lebih terasa nyata dengan segala kekurangannya, menikmati sepiring kapurung adalah pilihan yang tepat.
Anda akan menyadari bahwa tidak semua kenikmatan harus dibungkus dengan kemewahan. Beberapa hal terbaik dalam hidup datang dalam bentuk yang sangat sederhana.
Perjalanan Rasa, dari Ragu menjadi Cinta
Tentunya seperti banyak makanan unik lainnya, kapurung bukanlah hidangan yang bisa langsung membuatmu jatuh cinta di suapan pertama.
Mungkin Anda akan merasa ragu dengan tekstur kenyal dari sagu atau mungkin rasa kuahnya yang agak asam akan membuatmu bingung.