Mohon tunggu...
Muhammad Rafly Andriansyah
Muhammad Rafly Andriansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - seorang mahasiswa ilmu komunikasi

saya suka berolahraga badminton dan billiard, menyukai membaca dan menulis juga yang menjadi setengah hidup saya untuk itu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prinsip Komunikasi dalam Membangun Kampanye Politik yang Beretika Menurut Perspektif Islam

12 Juli 2023   13:21 Diperbarui: 27 Juli 2023   20:20 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by pch.vector on Freepik 

Kampanye politik adalah salah satu bentuk komunikasi yang memainkan peran penting dalam mempengaruhi pandangan dan pilihan pemilih. Dalam konteks Islam, komunikasi politik harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang diungkapkan dalam Al Quran, serta nilai-nilai dan etika yang diajarkan oleh agama ini. Artikel ini menggali prinsip-prinsip komunikasi dalam perspektif Islam, dan bagaimana prinsip-prinsip ini dapat membentuk kampanye politik yang efektif dan beretika. Dalam hukum islam terdapat persoalan politik yang dikenal fiqih siyasah yang dimana memang belum ada pengertian kampanye secara baku, namun terdapat unsur yang mengindikasi keranah perbuatan tersebut.

Dalam Al Quran, terdapat beberapa prinsip komunikasi yang penting dalam konteks politik. Salah satunya adalah konsep "qaulan baligha" yang berarti menyampaikan pesan dengan jelas dan lugas. Prinsip ini menekankan pentingnya kejelasan dan keberanian dalam menyampaikan visi politik kepada publik.

Selain itu, terdapat prinsip "qaulan karima," yang mendorong penggunaan kata-kata yang baik dan mulia dalam berkomunikasi. Hal ini mencakup penggunaan bahasa yang santun, sopan, dan menghindari penghinaan atau fitnah terhadap lawan politik.

Prinsip lainnya adalah "qaulan marufa," yang menekankan pentingnya menyampaikan pesan yang sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang diterima oleh masyarakat. Komunikasi politik yang mencerminkan nilai-nilai Islam yang universal dan menyuarakan keadilan sosial akan mendapatkan dukungan dan pengakuan yang lebih besar dari publik.

Selanjutnya, prinsip "qaulan layyina" mengajarkan pentingnya berbicara dengan lembut dan penuh kasih sayang. Dalam konteks politik, ini berarti menghormati pendapat dan keyakinan orang lain serta menjaga sikap saling menghormati dalam berdiskusi dan berdebat.

Prinsip "qaulan maysura" menekankan pentingnya memilih kata-kata yang bisa mempererat hubungan dan menyatukan umat. Dalam kampanye politik, ini berarti mencari persamaan dan titik temu dengan berbagai kelompok masyarakat untuk membangun kesepahaman dan kerjasama.

Terakhir, prinsip "qaulan sadida" menekankan pentingnya berbicara secara jujur, terbuka, dan lurus. Dalam konteks politik, ini berarti menghindari retorika kosong dan janji palsu, serta mengedepankan transparansi dalam menyampaikan visi dan program politik kepada publik.

Dalam era komunikasi massa dan media sosial, penerapan prinsip-prinsip komunikasi dalam kampanye politik menjadi semakin penting. Melalui media massa, pesan politik dapat menjangkau audiens yang lebih luas, sementara media sosial memungkinkan interaksi langsung antara calon politik dan pemilih. Namun, dalam menggunakan media ini, prinsip-prinsip komunikasi Islam harus tetap dijunjung tinggi. Apalagi tingkat kepercayaan masyarakat indonesia terhadap berita di media massa menurun menjadi 39%, dengan menjunjung tinggi prisnip kampanye yang sesuai dengan prinsip komunikasi islam maka akan menjadi kampanye yang baik dan efektif (Pahlevi2022).

Pertama, penting untuk membangun komunikasi yang jujur dan transparan dengan publik. Calon politik harus menghindari pemalsuan fakta atau menyampaikan klaim yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Mengutip referensi Al Quran yang relevan, seperti Surah Al-Baqarah (2:42), yang menegaskan pentingnya kejujuran dalam berkomunikasi, dapat membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas di antara pemilih.

Kedua, penggunaan bahasa yang baik dan sopan dalam berkomunikasi sangat penting. Menjaga etika dan menghindari penggunaan kata-kata kasar atau merendahkan.

Penting juga untuk mengutamakan prinsip kesopanan dan menghindari retorika yang bersifat divisif atau menghasut perpecahan. Referensi Al Quran yang relevan adalah Surah Al-Hujurat (49:11), yang mengingatkan kita untuk tidak mencela atau mencemooh orang lain secara langsung.

Ketiga, dalam kampanye politik yang beretika, penting untuk mengedepankan dialog dan diskusi yang saling menghormati. Mengutip referensi Al Quran seperti Surah Al-Ankabut (29:46), yang mendorong kita untuk berdialog dengan cara yang lebih baik, dapat menjadi pijakan untuk menjaga atmosfer komunikasi yang sehat dan membantu membangun pemahaman bersama.

Keempat, dalam berkomunikasi melalui media sosial, penting untuk menggunakan platform ini dengan bijaksana. Menjaga akhlak dan etika komunikasi Islam, seperti tidak menyebarluaskan informasi palsu atau merendahkan lawan politik, adalah hal yang sangat penting. Referensi Al Quran yang relevan adalah Surah Al-Hujurat (49:6), yang mengingatkan kita untuk memverifikasi kebenaran sebelum menyebarkan informasi.

Kelima, dalam kampanye politik yang efektif dan beretika, calon politik harus memahami kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang mereka wakili. Dengan berkomunikasi secara aktif dan mendengarkan suara-suara rakyat, mereka dapat menyampaikan pesan yang relevan dan merespons isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat. Referensi Al Quran yang relevan adalah Surah Al-Imran (3:159), yang mengajarkan pentingnya mendengarkan pendapat orang lain dalam mengambil keputusan politik.

Dalam artikel ini  telah membahas prinsip-prinsip komunikasi dalam perspektif Islam dan bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan dalam kampanye politik. Dengan mengutamakan komunikasi yang jujur, sopan, transparan, dan saling menghormati, calon politik dapat membangun kampanye yang efektif dan beretika. Dalam konteks komunikasi politik modern, dengan media massa dan media sosial, penting bagi mereka untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam upaya mereka untuk menyuarakan kepentingan rakyat dan membangun negara yang lebih baik.

Dalam merumuskan dan melaksanakan kampanye politik, penting bagi para politisi dan tim kampanye mereka untuk mengacu pada prinsip-prinsip komunikasi dalam Al Quran dan nilai-nilai etika Islam. Melalui penggunaan prinsip-prinsip seperti qaulan baligha, qaulan karima, qaulan marufa, qaulan layyina, qaulan maysura, dan qaulan sadida, kampanye politik dapat menjadi sarana untuk membangun persatuan, keadilan, dan kesejahteraan masyarakat.

Dengan memahami prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam dan menggabungkannya dengan perkembangan teknologi komunikasi modern, para politisi dapat menciptakan kampanye politik yang efektif dan beretika. Dalam menghadapi tantangan dan kompleksitas dunia politik, komunikasi yang berkualitas dapat menjadi alat yang kuat untuk membentuk opini publik dan mencapai tujuan politik yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun