Mohon tunggu...
Muhammad Rafly
Muhammad Rafly Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Keterbatasan yang Menjadi Penghambat Pendidikan di Surade

16 Maret 2023   08:23 Diperbarui: 16 Maret 2023   08:34 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukabumi. 6 Maret 2023. Pendidikan di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi mempunyai berbagai keterbatasan yang menghambat pendidikan bagi para siswa/siswi Surade. Permasalahan yang dihadapi oleh Bapak M.Hasan, SE selaku ketua Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Ketika menjabat sebagai ketua. Bapak Hasan mengatakan, keterbatasan Surade sebagai satu masalah besar yang belum bisa dikerjakan atau diselesaikan selama menjabat sebagai ketua PMD. Selain itu, Bapak Hasan sudah memaksimalkan segala usaha untuk memajukan pendidikan di Surade.

 "Saya selaku ketua PMD sudah melakukan upaya agar siswa/siswi Surade bisa melaksanakan kegiatan bersekolah dengan nyaman, tentram dan dapat meninggikan pendidikan di Surade tersebut," Ungkap M.Hasan. SE, 23 Februari 2023. Pihak PMD dan pihak kecamatan lainnya selalu memberikan semangat dan motivasi bagi siswa/siswi Surade untuk selalu senang dalam mencari ilmu dan meninggikan minat belajar di Surade. Seperti sesudah lulus SD ingin sekali melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu SMP, hingga harapan bapak Hasan itu pelajar di Surade bisa menyelesaikan pendidikan hingga pada tahapan SLTA/SLTP. Namun, para pelajar Surade saat ini masih merasakan Sebagian kesulitan untuk melaksanakan pembelajaran.

 Selain pendidikan pelajaran di sekolah yang menjadi salah satu hambatan, tingkat pendidikan di Surade masih rendah. Karena memiliki berbagai alasan mengapa tingkat pendidikan di Surade adalah anak yang terpengaruh oleh sekitar lingkungan yang negative, pergaulan, dan jarak atau jalan tempuh yang tidak memungkinkan untuk bersekolah. Faktor hambatan selanjutnya adalah pergaulan remaja yang bisa membuat para pelajar SMP/SMA itu sering melakukan bolos sekolah.

 Prasarana pendidikan yang terdapat di Surade memiliki berbagai sekolah, yang mendominasi pendidikan di Surade yaitu Paud sebanyak 74, Madrasah sebanyak 71, Sekolah Dasar Negeri (SDN) sebanyak 45, dan Pondok Pesantren sebanyak 64. Keberadaan 10 masalah pendidikan di Indonesia harus ditindaklanjuti dan segera ditangani. Pendidikan di Indonesia tergolong tertinggal, jika dibandingkan negara superpower. Permasalahan mengenai pendidikan di Indonesia terbilang kompleks dan cukup mengganggu aktivitas. Berikut ulasan lengkap tentang problem tersebut. 

*           Kekerasan dalam Dunia Pendidikan

 Menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dari Januari sampai Oktober 2019, tercatat 127 kekerasan pada lembaga pendidikan, mencakup kekerasan fisik, psikis, serta seksual. Terkait 10 masalah pendidikan di Indonesia, menurut KPAI, melibatkan guru atau kepala sekolah, siswa, serta orang tua siswa. 

*           Dunia Pendidikan dengan Dunia Kerja yang Tidak Sesuai 

Banyaknya lulusan sekolah menengah serta perguruan tinggi yang kurang terampil dalam bidang teknologi serta industri. Kebijakan menyambung sistem pendidikan dengan dunia industri tidak benar-benar dijalankan, dan kurang perhatian terhadap kebutuhan di lapangan.

*           Masih Merajalelanya Pungutan Liar

Biasanya, pungutan liar seperti ini diterapkan oleh pegawai, guru, pemimpin sekolah dan lainnya, dalam bentuk uang dan lainnya ke murid. Contoh pungutan tidak sesuai aturan, seperti sumbangan masjid yang nominalnya tidak biasa, di mana pungutan liar dipergunakan bagi kesejahteraan pribadi. 

*           Belum Maksimalnya Pendidikan Agama dan Pendidikan Mental

Anak harus dididik serta diajarkan sopan santun, baik pada lingkungan sekolah maupun keluarga. Pembangunan karakter maupun watak sangat penting. Tentunya, Indonesia ingin memiliki bangsa yang unggul, berakhlak, berperilaku baik, berbudi pekerti, serta berperadaban mulia.

*           Terbatasnya Jumlah Guru yang Terampil 

Kebanyakan guru yang terampil dan berkualitas bisa ditemukan pada kota maupun daerah yang aksesnya mudah. Daerah terpencil maupun terpinggir sulit memperoleh guru, maka pemerintah perlu memeratakan tenaga pendidik terampil pada daerah pelosok. 

*           Bahan Pembelajaran yang Minim 

Keterbatasan bahan ajar ini juga bisa disebabkan kesadaran literasi di Indonesia tergolong rendah, maka perlu berinisiatif mencari modul pembelajaran. Bukan sekadar menunggu bahan ajar dari pemerintah, pendidik bisa belajar dari buku luar, nantinya mentransformasikan pesan buku ke murid. 

*           Dana Pendidikan yang Mahal 

Salah satu dari 10 masalah pendidikan di Indonesia yaitu mengenai biaya pendidikan, meskipun telah digadang-gadang sekolah gratis. Tetapi, tetap ada bagian yang membayar. Ironinya, tidak sedikit masyarakat miskin yang hanya mampu membayar seberapa. 

*           Masalah Pendidikan terhadap Kelompok Difabel 

Tidak sedikit kelompok difabel yang mengalami kesulitan ketika mencari sekolah inklusi, yang berarti jumlah sekolah inklusi terbilang sedikit. Bahkan, secara tidak langsung, sekolah inklusi turut mengkotak-kotakkan, sehingga semakin tereksklusi dari realitas sosial.

*           Rendahnya Mutu Pendidikan di Surade 

Salah satu hal yang menjadikan rendahnya mutu pendidikan yaitu perspektif masyarakat umum yang menganggap bahwa menuntut ilmu bukan kewajiban. Sungguh disayangkan, kini belajar dijadikan ajang memenuhi gengsi, mencari pangkat, hingga memperoleh gelar. Dan mayoritas masyarakat di Surade hanya sampai lulusan SMP saja. 

*           Sarana dan Prasarana Kurang Memadai 

Permasalahan seperti ini dikeluhkan oleh guru, wali murid, bahkan muridnya. Salah satu dari 10 masalah pendidikan di Indonesia yang banyak dialami sekolah-sekolah di pedesaan yaitu sarana dan prasarana kurang memadai. Tetapi, ada juga yang terbatas dengan banyak hal, contohnya berangkat ke sekolah harus melintasi pulau seberang, jembatan kayu, jalan yang tidak semestinya. Koleksi buku-bukunya juga terbatas, karena akses menuju daerah desa Surade juga terbatas. Permasalahan lainnya datang dengan belum adanya jaringan listrik, sehingga memakai penerangan tradisional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun