Mohon tunggu...
Muhammad Rafli Syawalzia Pasha
Muhammad Rafli Syawalzia Pasha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Musik dan Game

Selanjutnya

Tutup

Music

Hyperpop - Genre Musik Penerobos Batas Konvensional

19 Oktober 2023   06:30 Diperbarui: 30 Oktober 2023   00:57 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: glaive: Foto oleh: Stefan Kohli, 100 gecs: "100 gecs & The Chamber of Secrets", Bladee: tumblr.com, SOPHIE: "Oil of Every Pearl Un-Insides"

Hyperpop, genre musik eksperimental yang memadukan berbagai elemen, diwarnai oleh artis-artis seperti SOPHIE, 100 gecs, Bladee, dan glaive, menciptakan suara-suara baru yang mengguncang dunia musik.

Hyperpop adalah subgenre musik yang mengeksplorasi penggabungan elemen-elemen dari berbagai genre, dimulai dari pop, elektronik, hip-hop, hingga punk, menciptakan suara yang tak biasa dan sering kali avant-garde, yaitu tidak terikat pada standar estetis yang baku. Inovasi-inovasi tersebut menghasilkan pengalaman mendengarkan musik yang unik dan berbeda.

Karakteristik Musik Hyperpop

Kata kunci dari musik hyperpop adalah kreativitas dan eksperimen. Ini adalah genre di mana tidak ada aturan ketat, menghasilkan beragam variasi dalam struktur lagu, penggunaan suara, dan juga lirik. Biasanya, musik hyperpop dicirikan oleh penggunaan synthesizer yang kuat, vokal yang dimodifikasi, serta lirik yang ekspresif dengan tema futuristik, eksentrik, ataupun hanya sekadar bersenang-senang saja.

Asal-Usul Hyperpop

Sejatinya, hyperpop berasal dari label yang berbasis di London, PC Music. Didirikan pada tahun 2013 oleh A. G. Cook, PC Music adalah label musik yang didedikasikan untuk merekrut artis eksperimental. PC Music mulai meng-upload karya mereka pada tahun 2013 di platform musik Soundcloud. Para musisi yang tergabung ke dalam PC Music menjelaskan bahwa gaya bermusik mereka bertujuan memberi kesan "satir" dan "parodi" pada musik electro pop. Ide ini muncul secara tidak langsung namun pada akhirnya benar-benar menciptakan gaya dan suara unik hyperpop.

Istilah hyperpop sendiri didapat dari karakter musik hyperpop yang sering kali meniru unsur-unsur dari musik pop dan menonjolkannya menjadi sesuatu yang aneh, keras, dan "hiper".  Dari vokal milik 100 gecs yang dimodifikasi sedemikian rupa hingga tempo cepat musik indie milik glaive, genre ini sangat luas dan sulit untuk didefinisikan.

"Mengapa bisa terkenal?"

Perkembangan internet dan media sosial memainkan peran dalam mempopulerkan musik hyperpop, menjadikannya salah satu genre yang paling inovatif dalam musik kontemporer. Hyperpop berada di puncak kepopulerannya pada pandemi lalu. Banyak orang, terutama anak remaja, yang terisolasi dalam rumah dan tidak dapat terhubung dengan orang lain serta mengekspresikan diri sesuai keinginan mereka. 

Orachs, salah satu artis dalam genre ini, berkata bahwa alasan hyperpop dapat menjadi begitu populer adalah "keterhubungan". "Banyak artis hyperpop mulai membuat musik di masa pandemi dan menghubungkan satu sama lain", jelasnya. 

Tokoh-tokoh Perintis

Terdapat beberapa artis yang dapat dibilang sebagai pelopor dari aliran-aliran musik eksperimental ini. Beberapa di antaranya meliputi:

  • A. G. Cook: Produser dan musisi, A. G. Cook adalah salah satu tokoh kunci di balik label PC Music, yang berperan penting dalam mengembangkan genre ini. Salah satu lagu terkenalnya adalah "Beautiful".
  • SOPHIE: dikenal dengan lagu "BIPP" dan albumnya "Oil of Every Pearl Un-Insides", SOPHIE merupakan salah satu penggerak hyperpop pertama yang berhasil mempopulerkan genre ini dengan keberaniannya dalam menggunakan synth dengan suara yang bubbly, yang bisa didengar pengaruhnya pada musik hyperpop hingga hari ini.
  • 100 gecs: Grup musik elektronik yang terdiri atas duo Dylan Bradly dan Laura Les ini dikenal dengan lagu-lagu seperti "money machine", "stupid horse," dan "hand crushed by a mallet". Mereka suka bereksperimentasi dengan unsur-unsur pop yang mainstream dan memodifikasinya menjadi suara yang luar biasa keras dan tak lazim.
  • Bladee: Perintis dari kolektif musik Drain Gang, rapper asal Swedia ini belakangan mulai bereksperimen dengan hyperpop dan hip-hop, menghasilkan suatu lagu berjudul "Be Nice 2 Me" yang menjadi salah satu lagunya yang paling sukses.
  • glaive dan brakence: glaive dikenal dengan suara autotune yang khas dan lirik-liriknya yang penuh dengan emosi seperti pada lagu "astrid", sementara brakence membawa elemen-elemen folk, indie, serta punk ke dalam musik hyperpop seperti pada lagunya yang berjudul "prozac".
  • Yameii & Deko: Duo artis hyperpop yang condong mengambil tema kultur online seperti dalam lagu mereka yang berjudul "Starwave".

..dan masih banyak lagi artis-artis hyperpop lainnya yang punya gaya dan ciri khasnya masing-masing. Anda dapat menemukan genre ini pada platform-platform musik seperti Soundcloud dan Spotify. Sayangnya, penulis belum melihat artis Indonesia yang mengeksplorasi genre ini. Saya harap seseorang dari Indonesia juga akan menggerakkan kreativitasnya dalam genre hyperpop.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun