Mohon tunggu...
Muhammad Rafli Ardiansyah
Muhammad Rafli Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi dengan politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evolusi Teori Gerakan Sosial: Menimbang Kekuatan dan Kelemahan

18 April 2024   07:15 Diperbarui: 18 April 2024   07:29 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemahaman kita tentang gerakan sosial telah berkembang seiring berjalannya waktu. Teori-teori yang muncul berusaha menjelaskan bagaimana dan mengapa gerakan sosial terbentuk, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilannya. Hari ini, saya akan mengupas sejarah perkembangan teori-teori gerakan sosial dan menganalisis kekuatan serta kelemahan masing-masing teori.

Teori yang paling awal adalah Teori Kemelutan (Breakdown Theory) pada abad ke-19. Teori ini beranggapan bahwa gerakan sosial muncul akibat kekacauan dan disintegrasi sosial. Kekuatan teori ini adalah menjelaskan bagaimana kondisi sosial yang tidak stabil dapat memicu timbulnya gerakan protes. Namun kelemahannya adalah mengabaikan fakta bahwa gerakan sosial juga dapat muncul dari masyarakat yang relatif stabil.

Kemudian, pada awal abad ke-20, Teori Psikologis (Psychological Theory) muncul. Teori ini fokus pada faktor-faktor psikologis seperti kekecewaan dan kekecewaan individu yang mendorong keterlibatan dalam gerakan sosial. Kekuatannya adalah menjelaskan motivasi individu untuk mencapai gerakan sosial. Kelemahannya adalah terlalu banyaknya kekakuan gerakan sosial dan mengabaikan faktor-faktor struktural yang lebih luas.

Pada pertengahan abad ke-20, Teori Mobilisasi Sumber Daya (Resource Mobilization Theory) muncul. Teori ini menekankan pentingnya sumber daya seperti uang, organisasi, dan jaringan dalam memungkinkan terbentuknya gerakan sosial yang sukses. Kekuatan teori ini adalah menjelaskan bagaimana gerakan sosial dapat direncanakan dan diorganisir secara strategis. Kelemahannya adalah kurang memperhatikan peran faktor-faktor budaya dan ideologi dalam mendorong partisipasi dalam gerakan sosial.

Pada akhir abad ke-20, Teori Proses Politik (Political Process Theory) muncul. Teori ini tegangan interaksi antara gerakan sosial dengan lingkungan politik dan peluang-peluang politik yang tersedia. Kekuatan teori ini adalah menjelaskan bagaimana konteks politik dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu gerakan sosial. Kelemahannya adalah terlalu fokus pada faktor-faktor eksternal dan kurang memerhatikan dinamika internal gerakan sosial itu sendiri.

Terakhir, Teori Gerakan Sosial Baru (New Social Movement Theory) muncul pada akhir abad ke-20. Teori ini menekankan pentingnya identitas kolektif, nilai-nilai budaya, dan isu-isu pasca-materi dalam mendorong gerakan sosial modern. Kekuatannya adalah memahami bagaimana gerakan sosial dapat menjadi wahana untuk mengekspresikan identitas dan nilai-nilai baru. Kelemahannya adalah kurang memperhatikan peran faktor-faktor struktural seperti kelas sosial dan ekonomi dalam mempengaruhi gerakan sosial.

Setiap teori memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing dalam menjelaskan fenomena gerakan sosial. Kombinasi dari berbagai teori ini dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kompleksitas gerakan sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Untuk memahaminya secara mendalam, kita perlu menggabungkan berbagai perspektif secara teoritis dan menganalisis konteks spesifik setiap gerakan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun