Mohon tunggu...
Muhammad Rafli
Muhammad Rafli Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya mahasiswa yang hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia dan Makna dalam Teori Interaksionisme Simbolik Pemikiran George Herbert Mead

6 Oktober 2022   23:29 Diperbarui: 6 Oktober 2022   23:34 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo teman-teman, kali ini saya akan membahas bagaimana pemikiran Georg Hebert Mead tentang interaksionisme simbolik. Mead seorang tokoh yang lahir pada 27 Februari 1863 di South Hatley Massachussets. Mead dikenal sebagai ahli utama dalam pemikiran teori interaksionisme simbolik, teori ini juga biasa dikenal sebagai mazhab Chicago.

Pemikirannya dipaparkan dalam karyanya yaitu "Mind, Self and Society (1934)" yang merupakan hasil kumpulan bahan kuliahnya di kelas selama ia menjadi dosen di Universitas Michigan (1891) dan Universitas Chicago (1894). Lalu ia meninggal pada tahun 1931 karena gagal jantung.

Interaksi simbolik memiliki prinsip dasar teori yang sudah dijelaskan oleh Mead seperti: Manusia sudah dibekali kemampuan berpikir tidak seperti seekor binatang; kemampuan berpikir dapat dibentuk oleh sebuah interaksi sosial; 

dalam interaksi sosial manusia dapat mempelajari simbol dan makna yang dapat memungkinkan mereka menggunakan fungsi kemampuan berpikir mereka; manusia mampu mengubah makna dan simbol yang digunakan dalam sebuah tindakan serta adanya interaksi berdasarkan penafsiran mereka atas situasi yang terjadi; 

simbol dan makna dapat memungkinkan manusia  untuk melanjutkan tindakan khusus dan berinteraksi; manusia mampu membuat kebijakan modifikasi dan perubahan pada dirinya sendiri, karena kemampuan dengan diri sendiri, sehingga menimbulkan peluang tindakan, pilihan atas tindakan; pola tindakan dan interaksi yang saling berkaitan satu sama lain yang akan membentuk sebuah kelompok dan masyarakat.

     Akar utama dari teori ini adalah filsafat pragmatime dan behaviorisme psikologis. Pragmatisme berasumsi bahwa: realitas diciptakan secara aktif dengan sebuah tindakan dalam dunia nyata; ingatan dan pengetahuan dapat menjadi dasar pada dunia nyata yang telah terbukti yang berguna bagi manusia; manusia dapat didefinisikan sebagai obyek sosial/fisik sosial/fisik menurut utilitasnya; 

pemahaman atas individu didasarkan pada sebuah perilakunya dalam kenyataan. Sedangkan behaviorisme psikologis berasumsi bahwa: perilaku dari manusia tidaklah sama dengan perilaku seekor hewan; tindakan seorang manusia dapat didasarkan melalui proses mental; manusia merupakan seorang aktor yang kreatif.

     Menurut Mead kmonukasi manusia dapat berlangsung melalui sebuah pertukaran simbol yang disertai pemaknaan simbol-simbol tersebut. Mead mengemukakan bahwa dalam teori interaksionisme simbolik memiliki ide dasar yaitu sebuah simbol, karena simbol ini merupakan suatu konsep mulia yang dapat membedakan manusia dan binatang. 

Dalam tinjauan Mead dalam karya bukunya Mind, Self and Society, ia berpendapat bahwa bukan pikiran yang pertama kali muncul, melainkan masyarakatlah yang sudah  muncul terlebih dahulu dan baru diikuti pikiran yang muncul pada diri masyarakat tersebut.

     Mead menjelaskan  dalam bukunya mengenai beberapa kata simbol, seperti:

  • Prioritas sosial, dijelaskan sebagai kelompok sosial yang muncul terlebih dahulu dan kelompok sosial dapat menghasilkan  perkembangan mental dan kesadaran diri.
  • Tindakan sosial, dijelaskan bahwa sebuah tindakan sosial manusia tidaklah sama dengan seekor hewan.
  • Sikap isyarat, dijelaskan bahwa tindakan sosial -> sikap-isyarat.
  • Simbol-simbol signifikan, dijelaskan seperti gerak isyarat yang sudah diciptakan manusia yang akan menjadi respon atas informasi pada diri manusia.
  • Pikiran (Mind), dijelaskan sebagai sebuah proses percakapan individu dengan dirinya sendiri yang menjadi sebuah pikiran yang akan mnejadi fenomena sosial.
  • Diri (Self), dijelaskan sebagai sebuah kemampuan yang menjadikan subyek/obyek dengan adanya aktifitas dan hubungan sosialnya. Diri akan berhubungan dialetktis dengan pikiran sosialnya.
  • Masyarakat (Society), dijelaskan sebagai proses sosial tanpa henti yang sudah mendahului pikiran (mind) dan diri (self).

Mead dalam karyanya Mind, Self and Society, menjelaskan bahwa proses terbentuknya tindakan Impuls>Persepsi>Manipulasi>Konsumasi.

Lalu Mead menjelaskan bahwa Mind bersifat sosial, tindakan yang menggunakan simbol-simbol dan mengarahkan kepada simbol tersebut akan menuju self. dengan adanya mind simbol akan dapat dimanipulasi, aktivitas mind berupa sebuah komunikasi dengan orang lain maupun diri sendiri.

Self dalam karya Mead dijelaskan bahwa Self dibagi menjadi 2 konsep, yakni: "I" sebagai subjek, dan "Me" sebagai objek. 

Kedua konsep dapat dibedakan seperti konsep "I" sebagai tanggapan spontan individu terhadap orang lain atau situasi, konsep ini merupakan sumber utama yang baru dalam sebuah proses sosial, sesuatu yang dicari dapat mengenai definisi diri, kepribadian definitif, dan konsep ini bersifat kreatif.

Sedangkan, konsep "me" dijelaskan tanggapan tidak langsung individu terhadap orang lain, konsep ini bukanlah sumber utama dalam sebuah proses sosial, konsep ini tidak memungkinkan terbentuknya kepribadian definitif, dan konsep bersifat kontrol sosial.

     Mead menjelaskan adanya tiga tahapan pembentukan Self, yakni: Play stage>Game stage>Generalized other.

  • Play stage, dijelaskan sebagai sebuah tahap dimana seorang individu (anak) dalam sebuah proses membangun dirinya dengan melakukan belajar yang menjadikan subjek dan sekaligus objek melalui proses merespon segala apa yang dapat ia ketahui.
  • Game stage, dijelaskan sebagai sebuah tahap dimana seorang individu (anak) yang mulai mampu memainkan rangkaian peran dirinya dan menemukan apa yang dapat dilakukannya dengan melihat dari peran orang lain.
  • Generalized other, dijelaskan sebagai sebuah tahap dimana seorang individu (anak) yang sudah terbentuk dalam pembangunan kepribadian dirinya ataupun sikapnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun