Selain menjadi peringatan sejarah, Hari Kesaktian Pancasila juga menjadi momen untuk mengingat pentingnya penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai ideologi negara mengandung prinsip-prinsip dasar seperti persatuan, keadilan sosial, dan gotong royong yang diharapkan dapat terus menjadi pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan zaman.
Mengenang G30S PKI bukan hanya soal mengingat sejarah, tetapi juga agar kita bisa belajar dari kesalahan masa lalu. Lupa akan sejarah berpotensi mengulang tragedi. PKI dan ideologi ekstremis lainnya muncul dari kesenjangan sosial dan ketidakadilan. Dengan memahami sejarah, kita dapat menjaga demokrasi, hak asasi, dan keadilan sosial tetap hidup, serta mencegah terulangnya kekejaman yang mengancam kemanusiaan.
Menolak lupa G30S PKI adalah bentuk perlawanan terhadap upaya-upaya melupakan atau menutupi sejarah kelam bangsa ini. Generasi muda harus tetap kritis, mempertanyakan, dan memahami sejarah secara mendalam. Ini bukan sekadar tentang mengenang, tapi juga tentang menjaga kewaspadaan terhadap ideologi-ideologi yang mengancam kebhinekaan dan keadilan.
Penting untuk kita kritis terhadap narasi sejarah yang disajikan. Sejarah G30S PKI sering kali diwarnai dengan manipulasi politik dari berbagai pihak. Oleh karena itu, memahami sejarah secara menyeluruh dan mendalam menjadi tugas kita bersama. Kebenaran sejarah harus dipelajari, bukan sekadar diterima mentah-mentah, agar generasi mendatang tidak terjebak dalam satu narasi.
Dengan memahami tragedi seperti G30S PKI, kita diingatkan akan pentingnya menjaga demokrasi, hak asasi manusia, dan perdamaian. Kita belajar bahwa kebebasan harus diimbangi dengan tanggung jawab. Kita menolak lupa, agar tidak terjebak dalam kesalahan yang sama, dan terus berjuang demi masa depan yang lebih adil dan damai bagi seluruh rakyat Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI