Maka dari itu dalam hal ini terlihat bahwa selama proses pembelajaran daring ada kelas yang mendominasi dan kelas marginal yang menjadi objek kekerasan simbolik. Hal ini ditandai dengan masih adanya hambatan-hambatan yang diterima oleh siswa, apalagi bagi siswa yang berada pada kelas ekonomi bawah mereka belajar secara tidak nyaman karena adanya hambatan yang ia terima seperti fasilitas HP yang tidak mendukung, terbatasnya kuota internet, dan signal yang sering terputus. Maka dalam hal ini siswa-siswa yang merasakan hambatan tersebut sulit berkonsentrasi dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru. Telihat bahwa di dalam pendidikan saat ini masih adanya praktik penanaman habitus baru berupa sistem pembelajaran berbasis digital yang memaksa siswa untuk menguasai aplikasi e-learning yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh, bagi siswa dengan kelas sosial atas tentu hal ini merupakan hal yang biasa saja karena mereka sudah sering mengakses internet sehingga tidak buta sekali akan tekonologi, namun berbanding tembalik dengan siswa yang menduduki kelas sosial bawah mereka tidak terbiasa menggunakan aplikasi e-learning yang diberikan oleh sekolah ditambah lagi banyaknya hambatan yang ia terima. Kekerasan simbolik seperti itulah yang tampak pada pembelajaran daring di Indonesia.
Daftar Pustaka
Buku:
Hidayat, Rakhmat. (2011). Pengantar Sosiologi Kurikulum. Rajawali Pers: Jakarta. Damsar.
(2010). Pengantar Sosiologi Pendidikan. Padang: Kencana.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terkhir
Posmodern. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Damsar. (2010). Pengantar Sosiologi Pendidikan. Padang: Kencana.
Jurnal
Hidayah, N. (2020). Tantangan Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh di Era Pandemi Covid 19.
Jurnal Pencerahan, 14(2)Widyastuti, Nika. (2020). Praktik Kekerasan Simbolik dalam Pembelajaran Jarak Jauh.
Societas: Jurnal Ilmu Administrasi & Sosial, 9(1)
Nabila, Noor Annisa. (2020). Pembelajaran Daring di Era Covid-19. Jurnal Pendidikan, 1(1)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H