Mohon tunggu...
Muhammad Rafi Raditya
Muhammad Rafi Raditya Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Menulis adalah salah satu hobi saya, dengan menulis saya bisa melatih kemampuan riset dan berpikir kritis. Dan dengan menulis saya juga bisa berkontribusi dalam menyebarkan ilmu pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kualitas SDA Memang Penting, Tapi SDM Jauh Lebih Penting dalam Kemajuan Suatu Bangsa

16 November 2023   11:40 Diperbarui: 16 November 2023   11:40 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negeri kita tercinta ini yaitu Indonesia merupakan negara besar yang terdiri dari 17.508 pulau dan memiliki lebih dari 360 suku, bukan hanya itu saja, karena pada dasarnya dari ukurannya yang besar ini juga lah Indonesia memiliki keragaman budaya serta sumber daya alam yang melimpah dari Sabang sampai Merauke yang jumlahnya tidak terhitung karena saking banyaknya. Mungkin kalian masih ingat dengan lagu yang dinyanyikan oleh Band Koes Plus yang berjudul "Kolam Susu". Nahh ada satu kalimat dalam lagu tersebut yang sangat menarik buat untuk diperhatikan yaitu "Tongkat kayu dan batu jadi tanaman", memang kalau dipikir dengan akal sehat tidak mungkin lah kedua hal tersebut bisa berubah menjadi tanaman, tapi kalau dilihat dari makna yang berbeda, hal ini bisa diartikan bahwa Indonesia negeri kita tercinta ini sangat kaya dan memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah serta bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakatnya.

Selanjutnya, kekayaan dari sumber daya alam Indonesia ada banyak macamnya dan belum tentu negara lain memilikinya, hal ini terdiri dari emas, minyak bumi, gas alam, batubara serta hasil lautan yang tersebar luas di setiap berbagai daerah di Indonesia. Dari sini dapat dilihat bahwa dengan melimpah nya potensi sumber daya alam di Indonesia tentu negara kita tercinta ini berpotensi menjadi negara yang sangat maju kedepannya bukan. Nahh tapi demi mewujudkan hal tersebut tentunya perlu didukung sama kualitas sumber daya manusia yang baik pula, akan tetapi sebelum membahas terkait urgensi sumber daya manusia dalam kemajuan suatu bangsa, tentunya kita harus mengetahui apa itu sumber daya manusia. Menurut Mathis dan Jackson (2006), sumber daya manusia memiliki definisi yaitu suatu rancangan dari beragam sistem formal dalam sebuah organisasi, dengan tujuan untuk memastikan penggunaannya secara efektif dan efisien. Dengan demikian tujuan perusahaan dapat tercapai. Sedangkan menurut Hasibuan (2003) sumber daya alam adalah sebuah keahlian terpadu yang mana berasal dari daya pikir serta fisik yang dilakukan oleh setiap orang. Agar keahlian bisa mencapai prestasi kerja perlu dimotivasi oleh sebuah keinginan untuk mencapainya. Dari dua pengertian yang telah dikemukakan oleh kedua ahli tersebut dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia sangat penting dalam setiap aspek baik itu organisasi, perusahaan bahkan pembangunan nasional demi mencapai kemajuan yang signifikan.

Hal ini juga dipertegas dalam kepemimpinan Presiden Jokowi- Ma'ruf Amin melalui kabinet Indonesia maju nya yang berfokus pada lima aspek yang terdiri dari pembangunan sumber daya manusia, percepatan pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, simplifikasi birokrasi dan transformasi ekonomi. Dengan adanya kelima prioritas ini tentu memiliki tujuan dalam menciptakan transformasi pembangunan negeri kearah yang lebih baik dan berkelanjutan, tentunya demi mewujudkan keberhasilan masing-masing prioritas tersebut pasti harus didukung oleh pembangunan sumber daya manusia yang baik. Di samping itu, pada era globalisasi ini dan untuk masa yang akan datang tentu kemampuan sumber daya manusia harus diperkuat dan dibiasakan dengan teknologi karena sistem AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan sudah mulai berbaur dengan kehidupan kita sehari-hari. Maka dari itu upaya pengembangan sumber daya manusia pada era sekarang dan masa yang akan datang menjadi suatu tantangan yang harus diselesaikan bersama baik dari sektor pemerintah maupun masyarakat umum agar mencapai Indonesia dengan SDM berkualitas, yang dapat dikatakan sebagai SDM berkualitas yaitu mereka yang mampu menguasai suatu bidang keahlian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu melakukan pekerjaan secara profesional, dan mampu menghasilkan karya-karya yang berkualitas tinggi yang dapat diterima secara global. Untuk menggerakkan berbagai sektor industri untuk meningkatkan nilai tambah dan produktivitas nasional secara berkelanjutan, diperlukan penguasaan terhadap berbagai cabang keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan kemajuan teknologi.

Lalu, kita bisa melihat bahwa ada beberapa contoh yang menggambarkan bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia masih rendah dan belum bisa menyaingi kualitas sumber daya alam kita, hal ini dapat dilihat dari perilaku dasar seperti membuang sampah pada tempat nya, yang mana orang kita ternyata masih banyak yang membuang sampah sembarangan. Berdasarkan laporan yang dirilis oleh The Atlas of Sustainable Development Goals 2023 dari Bank Dunia pada tahun 2020 Indonesia setidaknya telah memproduksi 65,2 juta ton sampah. Dan jika dilihat dari aspek penduduk maka rata-rata masyarakat Indonesia telah menghasilkan sampak sebanyak 250 kilogram per kapita per tahun, hal ini juga termasuk sampah yang dihasilkan oleh sebagian besar masyarakat yang membuang nya sembarangan ke sungai, danau dan tempat lainnya bukan ke tempat sampah, hal ini tentu sangat disayangkan karena ternyata masih banyak masyarakat yang memiliki mindset kalau sampah bukan tanggung jawab pribadi dan aka ada petugas yang memungutnya juga setelah itu, lalu masyarakat juga masih banyak yang malas untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, apalagi jika mereka melihat sungai tentunya mereka lebih memilih membuang sampah disana. Hal ini juga ditambah dengan anggapan jika orang saja melakukan hal yang sama maka saya harus melakukan hal demikian. Mindset seperti ini lah yang harus dihilangkan sejak dini supaya negara kita bisa maju.

Selain itu jika dikaitkan dengan aspek perkembangan teknologi maka ada satu hal yang menjadi contoh nyata bahwa kualitas sumber daya manusia kita harus ditingkatkan, yaitu masih banyak nya masyarakat Indonesia yang cenderung mudah dibohongi sama berita hoax, di sisi lain sikap mereka dalam bermedia sosial juga masih rendah, hal ini dibuktikan dengan banyaknya komentar negatif yang mengarah pada kalimat bernada melecehkan, kata-kata makian, ancaman bahkan tidak jarang mengarah pada cyberbullying. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Microsoft dan Digital Civility Index pada tahun 2020 saja, Indonesia telah menempati posisi terbawah untuk level Asia Tenggara dengan skor 76. Sebagai catatan bahwa semakin tinggi angka di survei tersebut maka tingkat kesopanan netizen di suatu negara tersebut dinilai semakin buruk, anehnya hal ini sangat bertolak belakang dengan banyaknya jumlah pengguna internet di Indonesia, berdasarkan laporan yang dirilis oleh We Are Social saja ada sekitar 213 juta masyarakat Indonesia yang menggunakan dan mengakses internet per bulan Januari 2023 yang mana artinya ada 77 persen dari total populasi Indonesia. Dari sini dapat dilihat bahwa memang banyak sekali masyarakat Indonesia yang mengakses internet, tetapi kurang didukung kemampuan literasi digital yang mumpuni sehingga masyarakat Indonesia tidak tahu menahu harus bersikap seperti apa di internet dan hal ini pula yang membuat mereka cenderung barbar dan bersikap tidak sopan.

Bukti lainnya jika kualitas sumber daya manusia di negeri ini masih rendah yaitu maraknya kasus korupsi dari sektor pendidikan, pemerintah, sosial, kesehatan dan lain sebagainya. Kita mungkin masih ingat dengan kasus korupsi bantuan sosial covid-19, lalu korupsi e-ktp dan masih banyak lagi. Akan tetapi kita tidak perlu melihat jauh-jauh korupsi yang dilakukan oleh para Pejabat di negeri ini karena nyatanya bibit korupsi juga ada pada mahasiswa, memang tidak selalu tentang uang dan anggaran, perilaku seperti datang terlambat atau bahasa kerennya ngaret ini telah mengakar dalam kehidupan manusia zaman sekarang, tentu hal ini dapat membuat agenda suatu pertemuan/event baik itu di kampus, kantor dan lainnya bisa berantakan. Selanjutnya ada kebiasaan titip absen, nahh pasti banyak dari kalian yang melakukan hal demikian bukan?. Alasan yang melatarbelakangi titip absen ini macam-macam jenisnya, seperti ada agenda organisasi kemahasiswaan yang mendadak, keperluan keluarga, mengikuti aksi demonstrasi dan lain-lain. Akan tetapi banyak juga mahasiswa yang menyalahgunakannya dengan menitipkan absen ke teman sekelasnya yang masuk jam perkuliahan tersebut dengan alasan malas memasuki kelas tersebut karena dosen tersebut membosankan menurut pendapat mereka. Bibit korupsi lainnya yang dilakukan oleh mahasiwa yaitu hanya numpang nama pada saat ada kerja kelompok, hal ini sangat menyebalkan dan sering kali membuat rencana kelompok berjalan tidak lancar. Mereka yang melakukan tindakan ini biasanya mempunyai seribu alasan untuk menjustifikasi perilakunya seperti sibuk bekerja, ketinggalan informasi, materi belum disampaikan pada perkuliahan dan alasan lainnya.

Dari paparan diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa alasan bahwa kualitas sumber daya manusia kita memang masih rendah dan perlu untuk ditingkatkan ke arah yang lebih maksimal, karena pada dasarnya jika kualitas sumber daya manusia nya saja tinggi maka mereka juga dapat mengelola sumber daya alam dengan baik demi menopang pertumbuhan ekonomi yang akan berujung pada kemajuan suatu bangsa. Kita bisa ambil contoh seperti Singapore yang mana negara ini pada dasarnya miskin sumber daya alam tapi mengapa bisa kaya dan lebih maju dari Indonesia?, tentu karena kualitas sumber daya manusia nya benar-benar dimaksimalkan sehingga saat ini negara tersebut masuk dalam sepuluh besar negara terkaya di dunia, tentu Indonesia tidak mau kan ketinggalan jauh dari negara sekecil Singapore. Maka dari itu mulai saat ini kita bersama-sama menjadi pribadi yang baik serta berkontribusi dalam memberdayakan sumber daya manusia di negeri ini melalui cara kita masing-masing.

REFERENSI

Adi Ahdiat. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/06/27/penduduk-indonesia hasilkan-sampah-250-kg-setahun-terbanyak-ke-5-di-asean diakses pada tanggal 16 November 2023 pukul 08:45 WIB.

Anggi Mardiana. https://katadata.co.id/agung/ekonopedia/634dae8913fa0/apa-itu-sdm-ini pengertian-fungsi-dan-faktor-yang-mempengaruhinya?page=all diakses pada tanggal 13 November 2023 pukul 08:57 WIB.

Cindy Mutia Annur. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/09/20/pengguna internet-di-indonesia-tembus-213-juta-orang-hingga-awal-2023 diakses pada tanggal 16 November 2023 pukul 10:20 WIB.

indonesiabaik.id. https://indonesiabaik.id/infografis/benarkah-netizen-indonesia-paling-tak sopan-se-asia diakses pada tanggal 16 November 2023 pukul 09:57 WIB.

Kedutaan Besar Republik Indonesia Di Canberra, Australia Merangkap Republik Republik Vanuatu. https://kemlu.go.id/canberra/id/read/indonesia/2186/etc            menu#:~:text=Indonesia%20merupakan%20negara%20kepulauan%20terbesar,anek          %20kulinari%20yang%20menggugah%20selera diakses pada tanggal 7 November   2023 pukul 08:48 WIB.

opini.kemenkeu.go.id. https://opini.kemenkeu.go.id/article/read/daerah-penghasil-sumber daya-alam-dan-dampaknya-terhadap-kesejahteraan-masyarakat diakses pada tanggal 7 November 2023 pukul 08:54 WIB.

SDGs Youth Hub. https://sdgsyouthhub.id/berita-blog/blog/10-alasan-buang-sampah sembarangan/ diakses pada tanggal 15 November 2023 pukul 09:54 WIB.

SKETSAUNMUL. https://sketsaunmul.co/life-style/rupa-rupa-korupsi-mahasiswa/baca diakses pada tanggal 16 November 2023 pukul 11:13.

Sony Eko Adisaputro, Imam Rosidi. (2020). Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Era      Milenial Membentuk Manusia Bermartabat. Jurnal Komunikasi Islam, Vol 1 (1). https://doi.org/10.53429/j-kis.v1i1.118. hlm 8.

Universitas Negeri Yogyakarta. https://www.uny.ac.id/id/berita/pembangunan-sumber-daya    manusia-kunci-keberhasilan-indonesia-masa-depan diakses pada tanggal 13 November 2023 pukul 09:47.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun