Mohon tunggu...
Muhammad Rafi Raditya
Muhammad Rafi Raditya Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Menulis adalah salah satu hobi saya, dengan menulis saya bisa melatih kemampuan riset dan berpikir kritis. Dan dengan menulis saya juga bisa berkontribusi dalam menyebarkan ilmu pengetahuan.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Bagaimana Seharusnya Kita Menyikapi Perkembangan Artificial Intelligence

23 Juni 2023   20:42 Diperbarui: 23 Juni 2023   20:45 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada saat ini kita telah memasuki era dimana teknologi telah berkembang pesat dan mempengaruhi hampir di segala aspek kehidupan sehari-hari umat manusia, seperti contoh adanya smartphone, toko online, perpustakaan digital dan tentunya artificial intelligence (kecerdasan buatan). 

Hal ini juga ditambah dengan munculnya beberapa aplikasi seperti ChatGPT, Quillbot, ELSA Speak dan lainnya yang dalam hal ini aplikasi yang telah disebutkan sebelumnya dapat bermanfaat dalam membantu pengerjaan tugas kuliah maupun sekolah. 

Artificial Intelligence ini memiliki beberapa manfaat seperti meminimalisir resiko pekerjaan manusia, mengurangi kemungkinan human error serta memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dibandingkan tenaga manusia. 

Akan tetapi, di sisi lain dengan adanya AI ini dapat menjadikan manusia semakin tidak produktif karena semua keperluan manusia telah tersedia hanya dengan mengakses smartphone serta media elektronik lainnya sehingga hal ini akan menurunkan semangat manusia untuk bergerak. 

Selain itu dengan adanya AI juga dapat berkontribusi terhadap menurunnya tingkat kreativitas dari para manusia, dari sini dapat dikatakan bahwa AI ini bagaikan pisau bermata dua, jika kita bisa menggunakannya dengan baik maka hal ini akan sangat bermanfaat dan begitupun sebaliknya. Oleh karena itu manusia diharapkan bisa bersikap bijak dalam menyikapi perkembangan sistem AI ini.

Selanjutnya, dengan pesatnya perkembangan AI ini juga dapat menyebabkan hilangnya banyak pekerjaan, bahkan menurut riset yang dilakukan oleh World Economic Forum (WEF) diperkirakan akan ada 83 juta pekerjaan yang hilang, bahkan dengan adanya perkembangan AI ini juga akan membuat 23 persen dari pekerjaan tersebut berpotensi tergantikan oleh sistem ini. 

Selain itu beberapa pekerjaan yang diperkirakan akan hilang imbas dari perkembangan AI ini yaitu teller bank, tenaga pengajar seperti guru dan dosen, akuntan, praktisi hukum dan lainnya. Dan oleh karena itu kita harus memiliki kesiapan dalam menghadapi perkembangan AI ini, salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pengesahan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Data Pribadi yang diharapkan dapat menjadi payung hukum bagi masyarakat dalam menggunakan teknologi dan memberikan sanksi bagi setiap pihak yang menyalahgunakan teknologi untuk membocorkan data pribadi masyarakat Indonesia, selain itu dengan adanya undang-undang ini juga dapat menjadi pemicu kebiasaan perlindungan data pribadi di masyarakat, sebagai pendorong pengembangan ekosistem, mendorong talenta baru dalam perlindungan data pribadi, dan memperkuat peran Indonesia dalam tata kelola global.

Selain itu, kita sebagai masyarakat juga harus meningkatkan keterampilan dengan tujuan untuk menyesuaikan ilmu dan pengetahuan kita ditengah pesatnya perkembangan AI, di sisi lain kita juga harus mulai memperdalam ilmu ini secara mendetail, terutama bagaimana sistem ini bekerja serta dampaknya terhadap kehidupan masyarakat. 

Dan hal ini juga harus dibarengi dengan tenaga kependidikan yang siap untuk menyesuaikan sistem pembelajaran dengan keadaan di era digital sekarang serta lebih memfokuskan terhadap pengembangan skill bagi para muridnya dalam mempelajari perkembangan AI serta mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari agar nantinya setelah mereka lulus bisa lebih siap dalam menghadapi kemungkinan adanya pekerjaan baru yang mewajibkan pemahaman teknologi sebagai syarat utamanya. 

Dan yang terakhir bahwa dengan perkembangan AI yang semakin pesat maka hal ini juga dapat mendegradasi nilai-nilai kebangsaan, maka dari itu konsep bela negara wajib untuk diimplementasikan bagi setiap masyarakat. Implementasi tersebut dapat dilakukan dengan cara analisis data dan kebenaran dari setiap informasi yang didapatkan dari media online sebelum disebarluaskan, lalu masyarakat juga harus mematuhi aturan hukum mengenai teknologi AI sebelum menggunakannya agar mencegah terjadinya pelanggaran hukum dan privasi serta masyarakat juga harus melaporkan kepada pihak yang berwajib jika terjadinya suatu pelanggaran hukum dan privasi yang terjadi di media online. Dari upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat kesiapan masyarakat dan juga integrasi nasional Indonesia di tengah pesatnya perkembangan AI ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun