Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi seluruh umat islam, karena pada bulan ini pintu surga dibuka selebar-lebarnya dan setiap amalan baik yang kita perbuat tentu akan menjadi pahala dan amal yang berlipat ganda. Selain itu pada bulan Ramadhan terjadi proses turunnya Al-Quran, dan hal ini termuat dalam QS. Al- Baqarah ayat 185 yang berarti "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil)." Di sisi lain menurut Hadits Muttafaq'Alaih dijelaskan bahwa menurut sabda Nabi Muhammad SAW: "Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu: syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji ke Baitul Haram." Apalagi puasa juga wajib untuk dilaksanakan supaya kita bisa menjadi orang yang bertaqwa, hal ini telah termuat dalam QS Al-Baqarah ayat 183 yang memiliki arti "Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa."
Selanjutnya dalam berpuasa umat islam diwajibkan untuk menahan rasa lapar dan haus, akan tetapi ada satu hal lainnya yang lebih penting untuk dikendalikan selama bulan puasa yaitu hawa nafsu. Karena hal ini dapat memberikan dampak yang buruk terhadap keimanan seseorang yaitu sebagai berikut:
Berada di Jalan Yang Sesat
Jika seorang muslim tidak dapat menahan hawa nafsu nya maka hal ini akan menyebabkan mereka terjebak di jalan yang sesat, hal ini dikarenakan hati mereka sudah tertutup akan kebaikan sehingga sulit bagi mereka untuk mengingat Allah dan kehidupan setelah kematian. Hal ini telah tercantum dalam QS Al-Jasiah ayat 23 yaitu "Maka peranhkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsu sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu nya dan Allah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya."
Tidak Memiliki Keimanan
Jika kita hanya mengikuti hawa nafsu maka hal ini telah menjadi pertanda bahwa kita bukan orang yang beriman, hal ini karena hawa nafsu hanya membuat kita mengejar kebahagiaan yang bersifat duniawi serta menurunkan rasa kepercayaan pada Allah Swt selaku pencipta serta kehidupan akhirat. Maka dari itu biasanya orang yang hanya mengutamakan hawa nafsu nya cenderung tidak mempunyai rasa takut akan pengawasan sang pencipta. Selanjutnya menurut QS Thaha ayat 16 disebutkan bahwa "Janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang-orang yang tidak beriman dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya."
Menyimpang dari Kebenaran
Hal ini telah termuat dalam ketentuan QS An-Nisa ayat 135 yang disebutkan bahwa "Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan kata-kata maka Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Selalu Merasa Putus Asa
Jika seseorang lebih cenderung mengikuti hawa nafsunya maka hal ini dapat berakibat pada jiwa nya yang mana mereka akan lebih mudah menyerah, hal ini dikarenakan bahwa hati mereka sudah tertutup sehingga tidak percaya akan nikmat dan takdir Allah. Padahal Allah selalu memberikan sesuatu kepada hamba nya di waktu yang tepat disertai dengan kadar yang terbaik untuk mereka, dan orang yang mengutamakan hawa nafsu nya maka selalu mengharapkan sesuatu yang belum pantas untuknya sehingga hal ini berujung pada rasa putus asa yang berlebihan.
Dari narasi yang telah disebutkan sebelumnya maka hawa nafsu hanya akan menimbulkan dampak yang buruk bagi setiap orang terutama bagi umat islam yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Maka dari itu selama bulan Ramadhan ini kita harus memperbanyak kegiatan positif seperti mengaji, melaksanakan shalat tarawih di masjid maupun musholla terdekat, melaksanakan shalat tahajud pada tengah malam serta mengikuti kajian keagamaan di lingkungan sekitar dengan tujuan yakni memerangi hawa nafsu serta memperkuat keimanan selama bulan yang suci ini, apalagi tujuan dari puasa sendiri yakni menjadikan seseorang agar bisa berakhlak, hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Al-Ghazali dalam Ihya Ulumiddin yaitu "Tujuan berpuasa adalah supaya bisa berakhlak sebagaimana sifat as-Shamad bagi Allah, juga agar manusia bisa mengikuti sifat-sifat malaikat, yaitu mengekang syahwat sebisa mungkin. Malaikat adalah makhluk yang terbebas dari syahwat.Â
Level manusia sendiri berada di atas hewan karena dengan cahaya akal yang dimilikinya mampu menaklukkan syahwat. Akan tetapi di bawah level malaikat karena memiliki syahwat dan diuji untuk menaklukannya. Jika ia terbuai oleh syahwatnya, levelnya akan turun setara dengan hewan. Sebaliknya, jika mampu menghancurkan syahwatnya, makan levelnya akan naik setinggi-tingginya bersama golongan para malaikat. "(Ihya 'Ulumiddin, juz , hal. 236).Â
Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa puasa memiliki peran vital dalam mengendalikan hawa nafsu seseorang, memang nafsu merupakan hal yang fitrah bagi manusia walaupun memang harus dikendalikan agar tidak menjerumuskan kita ke jalan yang sesat. Dan dengan demikian kita bisa lebih dekat dengan kebaikan serta tidak lupa akan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita semua.
REFERENSI
Anita Putri Novitasari. (2018, 18 Mei). Apa Saja bahaya Nafsu menurut Islam?. Â https://www.dictio.id/t/apa-saja-bahaya-nafsu-menurut-islam/110192.
biroekbang.bantenprov.go.id. (2022, 7 April). Rahasia Keistimewaan Bulan Ramadhan. Â Â Â Â Â https://biroekbang.bantenprov.go.id/Artikel/topic/196#:~:text=pada%20aroma%20kesturi.%E2%80%9D-,(Hadits%20Muttafaq%20'Alaih).,(Hadits%20Muttafaq%20'Alaih).
dalamislam.com. 17 Bahaya Nafsu dalam Islam. https://dalamislam.com/akhlaq/larangan/bahaya-nafsu-dalam-islam.
Muhamad Abror. (2021, 13 April). Rahasia di Balik Terkendalinya Hawa Nafsu saat Berpuasa. https://islam.nu.or.id/puasa/rahasia-di-balik-terkendalinya-hawa-nafsu-saat-berpuasa  XcAYk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H