Mohon tunggu...
Muhammad Rafif
Muhammad Rafif Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelestarian Sentra Kerajinan Pembuatan Cobek Batu di Kota Malang

14 Januari 2024   06:25 Diperbarui: 14 Januari 2024   06:38 1565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Abstrak          

Kerajinan pembuatan cobek batu di Kota Malang, khususnya di Desa Toyomarto, Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, merupakan warisan budaya yang bernilai tinggi dan telah menjadi bagian penting dari identitas masyarakat setempat. Proses pembuatan cobek batu masih menggunakan cara tradisional, mulai dari pemecahan batu, memahat, menggosok dengan batu beji, hingga pembakaran, sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi wisata edukasi.

Konon cobek batu merupakan salah satu peralatan dapur yang sudah dipakai oleh manusia sejak zaman batu. Cobek dan ulekan termasuk pasangan alat masak kuno yang sudah dipakai oleh manusia purba sejak 35.000 tahun sebelum masehi. Konsep menumbuk dan mengulek dengan cobek batu berbeda dengan food processor alias blender bumbu. Itulah kenapa, sebagian orang berpendapat masak pakai alu dan cobek batu bikin makanan lebih lezat.

Pentingnya pelestarian sentra kerajinan ini tidak hanya terletak pada aspek ekonomi, tetapi juga dalam upaya melestarikan warisan budaya dan kearifan lokal. Dalam konteks ini, perlu adanya perhatian dan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk memastikan kelangsungan produksi kerajinan cobek batu.

Pendahuluan

Dalam era globalisasi dan modernisasi, kerajinan tradisional seringkali terancam oleh arus perubahan. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan kerajinan tradisional, termasuk cobek batu, sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya suatu daerah. Dengan demikian, upaya pelestarian sentra kerajinan pembuatan cobek batu di Kota Malang bukan juga merupakan tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi peran aktif seluruh masyarakat dalam menjaga keberlangsungan warisan budaya yang bernilai tinggi.

Metode

Lestarikan dalam konteks kerajinan cobek batu di Kota Malang mengacu pada pengembangan dan pemeliharaan warisan budaya dan kearifan lokal yang terkait dengan kerajinan tersebut. Warisan budaya ini merupakan bagian penting dari identitas masyarakat setempat dan memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Beberapa langkah-langkah pelestarikan kerajinan cobek batu meliputi:

1. Pengembangan program pelatihan: Menyediakan pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan keterampilan dan meningkatkan kualitas produk cobek batu.

Lestarikan kerajinan cobek batu di Kota Malang juga melibatkan pengembangan inovasi produk, seperti pembuatan cobek karakter. Selain itu, pengrajin cobek batu dapat memanfaatkan semua bagian dari batu, seperti sisa potongan koral, yang bisa digunakan untuk campuran pondasi bangunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun