Mohon tunggu...
Muhammad Rafi
Muhammad Rafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transformasi dan Tantangan Politik di Era Teknologi

9 Juli 2023   01:23 Diperbarui: 9 Juli 2023   01:28 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhammad Rafi' Firdaus (202110415073)

Pengantar Ilmu Politik

Dosen Pengampu : Saeful Mujab, M.I.Kom

Fakultas Ilmu Komunikasi Ubhara Jaya Jakarta Raya

ABSTRAK

Transformasi politik yang terjadi seiring dengan kemajuan teknologi di era digital. Perubahan teknologi telah mengubah lanskap politik dengan cara yang signifikan, mempengaruhi cara komunikasi, mobilisasi, dan pengambilan keputusan politik dilakukan. Artikel ini menyajikan latar belakang mengenai perkembangan teknologi dan hubungannya dengan politik, tinjauan pustaka yang menjelaskan transformasi politik yang terjadi, metode penulisan yang digunakan untuk menganalisis fenomena ini, kesimpulan yang diambil dari penelitian, dan saran untuk menghadapi tantangan politik di era teknologi.

LATAR BELAKANG 


Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara kita hidup dan berinteraksi. Teknologi telah menghadirkan perubahan yang signifikan dalam politik, baik dalam konteks nasional maupun global. Dalam era ini, warga negara memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi, kemampuan untuk berkomunikasi dan berpartisipasi secara langsung, serta kekuatan untuk menyebarkan dan mendapatkan informasi dalam waktu nyaris instan. Transformasi ini telah menciptakan tantangan baru yang harus dihadapi oleh para pemimpin politik dan institusi. Transformasi politik merupakan suatu proses di mana kekuasaan politik, partisipasi, dan interaksi antara pemerintah dan warga negara mengalami perubahan yang signifikan. Era digital telah membawa perubahan yang fundamental dalam transformasi politik di seluruh dunia. 

Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, politik di era digital telah menghadapi tantangan baru dan menciptakan peluang yang belum pernah ada sebelumnya. Era digital telah membawa perubahan dalam cara orang berkomunikasi, mengakses informasi, dan berinteraksi satu sama lain. Internet, media sosial, dan teknologi digital lainnya telah memungkinkan warga negara untuk terhubung secara global, mengakses berita dan informasi dengan cepat, serta berpartisipasi dalam diskusi politik secara online. Transformasi ini telah mengubah dinamika politik dan memberikan dampak yang signifikan pada proses pengambilan keputusan politik. Tantangan Politik di Era Digital mengakses informasi dan desinformasi, Salah satu tantangan utama di era digital adalah penyebaran informasi yang cepat dan luas. Meskipun memungkinkan akses mudah ke berbagai sumber informasi, internet juga memungkinkan penyebaran informasi yang salah atau tidak akurat dengan cepat. 

Desinformasi dan berita palsu dapat memengaruhi persepsi publik, membingungkan pemilih, dan mempengaruhi hasil pemilihan. Era digital juga menghadirkan tantangan terkait privasi dan keamanan data. Dalam dunia yang terhubung secara online, data pribadi warga negara dapat dikumpulkan, disimpan, dan digunakan oleh berbagai entitas. Pelanggaran privasi data dan serangan siber yang ditujukan pada sistem politik dapat memiliki dampak serius pada stabilitas politik dan integritas proses demokratis. Media sosial telah menjadi platform yang kuat untuk menyebarkan pesan politik dan mobilisasi massa. Namun, pengaruh media sosial juga dapat memberikan kekuatan kepada kelompok atau individu dengan agenda politik yang tidak bermoral atau merugikan kepentingan publik. 

Penyebaran konten yang memecah belah dan radikal, politik juga merupakan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dan negara. Perubahan cepat dalam teknologi dan media digital telah menghadirkan tantangan bagi regulasi dan penegakan hukum politik. Pemerintah dan lembaga penegak hukum perlu mengadopsi kebijakan yang relevan dan efektif untuk mengatasi masalah baru yang timbul, seperti kejahatan siber, penyebaran konten ilegal, dan pelanggaran privasi. Pada akhirnya, transformasi politik di era digital menawarkan potensi untuk meningkatkan partisipasi publik, transparansi, dan akuntabilitas. Namun, tantangan politik yang muncul di era digital membutuhkan pendekatan yang inovatif dan holistik untuk memastikan bahwa nilai-nilai demokrasi dan keadilan dipertahankan dalam dunia yang semakin terhubung secara digital.

PERTANYAAN

1. Bagaimana transformasi politik di era digital mempengaruhi partisipasi politik masyarakat?
2. Apa dampak dari penggunaan media sosial dan platform digital lainnya terhadap proses politik dan pengambilan keputusan?

TUJUAN PENULISAN

1. Menggali pemahaman tentang bagaimana transformasi politik di era digital telah mempengaruhi partisipasi politik masyarakat. Dengan melihat hubungan antara perkembangan teknologi digital dan partisipasi politik

2. Mengevaluasi dampak penggunaan media sosial dan platform digital lainnya terhadap proses politik dan pengambilan keputusan.

TINJAUAN PUSTAKA

Transformasi politik dalam era teknologi telah menjadi fokus penelitian yang luas. Beberapa penelitian menggambarkan peran media sosial dalam mobilitas massa, seperti yang terjadi dalam gerakan sosial atau kampanye politik. Studi lain memperhatikan dampak algoritma dan filter bubble dalam mempengaruhi persepsi politik individu. Selain itu, ada juga penelitian yang mencoba memahami pengaruh teknologi dalam pengambilan keputusan politik, termasuk penggunaan big data dan analisis prediktif dalam kampanye pemilihan. Era digital telah memungkinkan partisipasi politik yang lebih besar dari individu-individu di seluruh dunia. Media sosial dan platform komunikasi online memberikan sarana bagi warga negara untuk berinteraksi dengan para pemimpin politik, berbagi opini, dan membuat gerakan sosial. Hal ini telah memperkuat demokrasi partisipasi dan memberikan suara kepada kelompok-kelompok yang sebelumnya kurang terwakilkan dalam proses politik. 

Perubahan teknologi telah mengubah cara komunikasi politik dilakukan. Politisi dan partai politik harus beradaptasi strategi komunikasi mereka dengan memanfaatkan media sosial, situs web, dan alat-alat digital lainnya untuk mencapai pemilih. Pesan politik dapat dengan cepat disebarkan secara luas dan real-time, dan interaksi langsung dengan pemilih dapat terjadi melalui platform digital. Digitalisasi politik juga telah memungkinkan pengumpulan data yang lebih besar dan analisis yang lebih canggih. Data-data seperti preferensi pemilih, perilaku politik, dan sentimen publik dapat dikumpulkan melalui media sosial dan platform online lainnya. Analisis data ini memberikan wawasan yang berharga bagi partai politik dan kandidat dalam merancang strategi kampanye yang efektif. 

Disinformasi dan Hoaks merupakan salah satu tantangan utama dalam politik di era digital adalah penyebaran disinformasi dan hoaks. Internet memungkinkan informasi yang salah atau tidak akurat menyebar dengan cepat dan luas. Hal ini dapat mempengaruhi opini publik, memicu konflik, dan mengganggu proses politik yang sehat. Penanganan disinformasi dan hoaks menjadi penting dalam menjaga integritas politik di era digital.Dalam era digital, data politik yang sensitif dan pribadi dapat dikumpulkan dan dieksploitasi. Penyalahgunaan data politik dapat merusak privasi individu, mempengaruhi hasil pemilihan, atau digunakan untuk tujuan yang merugikan. Keamanan data dan perlindungan privasi menjadi isu yang mendesak dalam konteks politik digital. Media sosial dan platform online juga menjadi wadah bagi ungkapan negatif dan penyebaran kebencian dalam politik. Trolls internet, serangan siber, dan pembodohan daring dapat merusak diskusi politik yang sehat dan menciptakan polarisasi dalam masyarakat. Tantangan ini membutuhkan tindakan untuk mengatasi ujaran kebencian dan mempromosikan budaya diskusi yang konstruktif. 

Meskipun transformasi politik di era digital memberikan peluang partisipasi yang lebih luas, kesenjangan digital tetap menjadi hambatan. Tidak semua individu memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet. Hal ini dapat menciptakan kesenjangan partisipasi politik di antara kelompok-kelompok masyarakat. Pemerintah dan organisasi perlu bekerja untuk mengurangi kesenjangan digital dan memastikan akses yang adil terhadap teknologi. Transformasi politik di era digital telah menghadirkan perubahan yang signifikan dalam cara politik dilakukan. Partisipasi politik yang meningkat, komunikasi politik yang berubah, pengumpulan dan analisis data yang canggih, serta kampanye politik online menjadi bagian integral dari politik modern. Namun, tantangan seperti disinformasi, privasi dan keamanan data, ungkapan negatif, dan kesenjangan digital perlu diatasi untuk memastikan politik digital yang sehat dan inklusif.

METODE


Penelitian ini menggunakan metode penulisan eksploratif-analitis. Penulis melakukan tinjauan literatur dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang transformasi politik di era teknologi. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi tren, tantangan, dan dampak yang muncul. Pendekatan ini membantu penulis untuk menyusun kesimpulan yang berdasarkan pada bukti empiris yang tersedia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam era digital yang semakin maju, transformasi teknologi telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, termasuk dalam dunia politik. Transformasi digital memengaruhi cara komunikasi, partisipasi politik, kampanye, dan pengambilan keputusan politik. Namun, bersamaan dengan perubahan ini, juga muncul tantangan politik baru yang perlu dihadapi. Perkembangan teknologi digital telah memberikan akses yang lebih luas terhadap informasi politik. Warga dapat dengan mudah mengakses berita, analisis politik, dan data terkait politik dari berbagai sumber. Hal ini memungkinkan peningkatan kesadaran politik dan partisipasi publik yang lebih baik. Media sosial dan platform digital lainnya memungkinkan partisipasi publik yang lebih aktif dalam proses politik. Warga dapat berbagi pendapat, membuat gerakan politik, dan berinteraksi dengan para pemimpin politik. Ini mengubah dinamika politik dengan melibatkan lebih banyak orang dalam proses pengambilan keputusan. Dalam era digital, transparansi dan akuntabilitas menjadi lebih penting. Warga dapat memantau tindakan politisi dan pemerintah melalui laporan, rekaman, dan dokumentasi digital. Hal ini memberikan tekanan lebih besar pada pemimpin politik untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka dan membatasi korupsi.

Penyebaran Informasi Palsu merupakan tantangan utama yang dihadapi dalam era digital adalah penyebaran informasi palsu atau hoaks. Internet dan media sosial memungkinkan berita palsu menyebar dengan cepat dan luas. Hal ini dapat mempengaruhi opini publik, memperkeruh atmosfer politik, dan mengancam integritas proses demokrasi. Dalam era digital, data pribadi menjadi sangat berharga. Partai politik dan kandidat dapat mengumpulkan data pemilih untuk mengarahkan kampanye mereka. Namun, kekhawatiran tentang privasi dan penggunaan data yang tidak etis juga meningkat. Perlindungan data dan regulasi yang memadai diperlukan untuk menjaga privasi warga. Meskipun partisipasi publik dapat meningkat di era digital, tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan digital yang membatasi partisipasi politik mereka yang memiliki akses terbatas. Perlu dilakukan upaya untuk mengatasi kesenjangan digital ini agar partisipasi politik menjadi lebih inklusif. 

SIMPULAN

Transformasi politik di era teknologi memiliki implikasi yang signifikan bagi masyarakat dan pemimpin politik. Sementara teknologi membawa manfaat besar dalam hal partisipasi politik yang lebih inklusif dan akses informasi yang lebih luas, juga terdapat tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah penyebaran informasi yang salah dan manipulatif, yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik. Oleh karena itu, penting untuk mempromosikan literasi digital dan kritis yang melibatkan pendidikan yang lebih baik tentang sumber daya informasi yang andal dan metode penulisan

Referensi : 

Aptika, A. (2022, September 23). Pemanfaatan Teknologi Internet untuk Penguatan Pancasila di Era Digital. Retrieved from aptika.kominfo.go.id: https://aptika.kominfo.go.id/2022/09/pemanfaatan-teknologi-internet-untuk-penguatan-pancasila-di-era-digital/

Juwandi, R. (2020, November). Penguatan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Berbasis Pembelajaran Daring Di Era Digital 4.0. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP (Vol. 3, No. 1, pp. 448-451).

Hadi, I. P. (2009). Perkembangan teknologi komunikasi dalam era jurnalistik modern. Scriptura, 3(1), 69-84.


Visvizi, A., Lytras, M. D., & Aljohani, N. (2021). Big data research for politics: human centric big data research for policy making, politics, governance and democracy. Journal of Ambient Intelligence and Humanized Computing, 12, 4303-4304.

Cockburn, I. M., Henderson, R., & Stern, S. (2018). The impact of artificial intelligence on innovation: An exploratory analysis. In The economics of artificial intelligence: An agenda (pp. 115-146). University of Chicago Press.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun