Mohon tunggu...
Muhammad Rafi
Muhammad Rafi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FIlm dan Televisi Universitas Pendidikan Indonesia

...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengusaha Muda yang Sukses dengan Clothing Brand Morteils yang banyak Dinikmati Kalangan Remaja

22 Maret 2023   00:05 Diperbarui: 22 Maret 2023   02:55 2031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak melakukan riset pasar yang cukup

Sebuah clothing brand harus melakukan riset pasar yang cukup agar dapat memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Tanpa melakukan riset pasar yang cukup, clothing brand akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini dapat membuat konsumen beralih ke brand lain yang lebih memahami kebutuhan mereka.

Kurangnya inovasi produk

Dalam industri fashion, perubahan tren fashion terjadi dengan cepat. Sebuah clothing brand harus selalu melakukan inovasi produk agar dapat mengikuti tren fashion yang sedang populer. Jika clothing brand tidak melakukan inovasi produk, mereka akan kesulitan untuk bersaing dengan brand lain yang terus melakukan inovasi.

Kurangnya fokus pada pemasaran dan branding

Pemasaran dan branding merupakan hal yang sangat penting dalam memperkenalkan sebuah clothing brand kepada konsumen. Jika sebuah clothing brand kurang fokus pada pemasaran dan branding, mereka akan kesulitan untuk memperluas pasar. Hal ini dapat membuat clothing brand sulit berkembang.

Persaingan yang semakin ketat

Industri fashion adalah industri yang sangat kompetitif. Semakin banyak clothing brand yang bermunculan, semakin ketat pula persaingan yang terjadi. Sebuah clothing brand harus memiliki strategi yang tepat agar dapat bersaing dengan brand lainnya.

Dalam kesimpulan, clothing brand bisa lambat berkembang karena beberapa faktor seperti tidak memiliki identitas brand yang jelas, kurangnya fokus pada kualitas produk, tidak melakukan riset pasar yang cukup, kurangnya inovasi produk, kurangnya fokus pada pemasaran dan branding, dan persaingan yang semakin ketat. Sebuah clothing brand harus mengatasi faktor-faktor tersebut agar dapat berkembang dan sukses di industri fashion.

Dengan hal dan faktor tersebut juga bisa menjadi jawaban mengapa Clothing Brand yang dibuat oleh kalangan atau kaum remaja terkadang cepat untuk gulung tikar atau lambat berkembang.

Dengan umur Alam yang terbilang masih muda, Morteils bisa menjadi acuan kita sebagai pengusaha muda yang ingin merintis sebuah Clothing Brand. Cerita Alam bisa menjadi pelajaran untuk kita semua yang ingin memulai berusaha produk baju, dengan kegigihan dan kreatifitas yang dipunya semuanya bisa berkembang dan bisa menjadi pengusaha Clothign Brand di usia muda. Morteils dititik sekarang sudah terbilang sukses, dengan berbagai kerjasama, dan produk-produk Morteils yang sudah terpampang di Offline Store daerah Jakarta Selatan. Itu semua bisa Alam lakukan karena relasi serta koneksi yang ia punya, tanpa hal itu Clothing Brand Morteils tidak akan menjadi seperti sekarang. Dari awalnya hanya memiliki fasilitas yang minin untuk mengembangkan sebuah Clothing Brand Morteils, sekarang Alam sudah bisa memiliki fasilitas untuk bisa mengembangkan Morteils hanya dengan seorang diri. Berbekal kekreatifan serta pola pikir dan strategi yang tepat Alam bisa menjadi seperti di titik sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun