Pendidikan yang efektif dan berpusat pada murid seharusnya mendorong keaktifan, kolaborasi, dan kreativitas, serta memperhatikan kebutuhan individu setiap murid Perilaku keras dalam pendidikan dapat berakibat buruk bagi murid, apalagi ketika usianya masih dini. Ini merupakan kebiasaan buruk. Perlakuan yang keras dapat menciptakan lingkungan yang tidak kondusif kepada murid, kurangnya motivasi dan minat belajar, serta menyebabkan stress atau depresi pada murid.
Perlakuan keras terhadap murid dalam pendidikan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan. Penerapan metode pendidikan yang mengandalkan hukuman fisik atau psikologis yang berlebih, intimidasi, atau penghinaan terhadap murid tidak hanya melanggar hak asasi manusia, tetapi juga dapat merusak perkembangan emosional, mental, dan sosial terhadap murid saat ini.
Hal ini juga dapat membuatnya suka berbohong, malas-malasan, dan perbuatan buruk seperti sikap tidak jujur, melawan kepada yang lebih tua, dan perilaku buruk lainnya. Sikap kekerasan tersebut membuat murid secara tidak langsung menjadikan nya kebiasaan tidak terpuji karna sudah menjelma menjadi perilaku dan kebiasaan. Hal tersebut menjadi terbiasa karena murid sudah terbiasa ditindas dan diperlakukan keras.
Perlakukanlah murid sebagai orang yang mempunyai kebebasan sepenuhnya terhadap dirinya sendiri. Pendekatan pendidikan yang lebih baik adalah menggunakan metode peduli dan membangun hubungan yang harmonis antara guru dan murid. Hal ini melibatkan penggunaan minat dan motivasi belajar, memberikan umpan balik yang baik, memfasilitasi murid, serta memberikan perhatian yang penuh pada perkembangan individu setiap murid.
Muhammad bin Abu Zaid dalam bukunya yang berisi tentang hukum pengajar dan murid mengatakan, "Tidak selayaknya seorang pendidik anak memberikan pukulan tambaharL jika sudah dirasa cukup hanya dengan memberikan tiga pukulan saja."
Dalam konteks Islam  menekankan pentingnya keadilan, kasih sayang, dan kelembutan terhadap murid. Kitab suci Al-Qur'an dan hadis menggarisbawahi pentingnya memberikan pendidikan yang bermutu, menghormati hak dan kewajiban murid, dan menanamkan nilai-nilai adab dan etika dalam pembelajaran. Oleh karena itu, perlakuan keras terhadap murid tidak sejalan dengan prinsip-prinsip Islam yang mementingkan keadilan, kebaikan, dan pembangunan keseluruhan individu.
Salah satu bentuk pendidikan yang baik adalah sebagaimana yang disampaikan oleh Ar-Rasyid kepada Ahmar, guru putranya yang bernama Muhammad Al-Amin. "Wahai Ahmar, Amirul Mukminin telah menyerahkan buah hatinya kepadamu, maka lapangkanlah tanganmu kepadanya. Dia wajib menaatimu. jadilah Anda sebagaimana yang telah ditentukan oleh Amirul Mukminin. Bacakanlah Al- Qur' an kep adanya. Ajarkanlah hadits kepadanya. Bacakanlah syair-syair kepadanya. Ajarkanlah padanya bagaimana berkata-kata dengan baik. Cegahlah ia dari tertawa yang tidak pada tempatnya. Ajarilah ia menghormati para syaikh dari bani Hasyim ketika mereka datang kepadanya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H