“Mood aku sering berubah-ubah kayaknya aku bipolar?”
“Paginya sedih malamnya bahagia banget. Ini bipolar bukan, sih?”
“Bipolar itu yang tiap menit berubah-ubah mood-nya, ya?
“Aku sering sedih banget pasti aku kena bipolar!”
Tak jarang kita menemukan pernyataan atau pertanyaan seperti yang diatas dalam kehidupan sehari-hari. Persepsi atau pandangan seseorang tentang bipolar disorder terkadang keliru dan menimbulkan perbedaan makna dan arti dari arti sesungguhnya tentang bipolar disorder itu sendiri. Apakah teman-teman masih memiliki pandangan dan pemikiran yang sama tentang bipolar disorder? Jika benar, ayo kita kupas sama-sama apa sih bipolar disorder itu? Dan apa saja kesalahpahaman yang sering muncul mengenai bipolar disorder
Mengenal Lebih Dalam Istilah Bipolar Disorder
Kalian pasti sudah biasa mendengar penggunaan istilah bipolar maupun bipolar disorder dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah terpikirkan oleh kalian bahwa terkadang kita menggunakan istilah bipolar disorder dengan makna yang berbeda dengan makna aslinya? Oleh karena itu, ayo kita telusuri makna dan penjelasan yang sebenarnya dari bipolar disorder. Menurut Goodwin, G. M., & Haddad, P. M. (2017), Bipolar disorder adalah gangguan suasana hati yang kronis dan ditandai oleh naik turunnya keadaan suasana hati dan energi pada manusia. Gangguan ini menjadi gangguan yang dialami oleh lebih dari 1% populasi dunia.
Penyintas bipolar disorder memiliki episode-episode mania atau hipomania dan depresi, dan mereka juga bisa berada pada kondisi episode campuran yang biasanya membuat para penyintas bipolar dapat merasakan perasaan yang lebih kompleks ataupun lebih stabil. Dalam penanganan penyintas bipolar, penting untuk melakukan diagnosa dengan akurat dengan mendeteksi periode-periode manik dan hipomanik untuk membedakan bipolar disorder dari gangguan-gangguan lain.
Penanganan bipolar disorder meliputi penggunaan stabilisator suasana hati dan antipsikotik untuk mania dan depresi sebagai episode-episode dalam gangguan bipolar. Penggunaan kombinasi pengobatan dengan obat atipikal dan obat stabilisator suasana hati memiliki tingkat respons yang lebih tinggi dalam pengobatan pada pasien dalam episode manik daripada pelaksanaan monoterapi. Untuk episode depresi, olanzapine dengan fluoxetine dan quetiapine adalah dua terapi pengobatan dengan obat yang dianggap paling efektif. Perlu digaris bawahi bahwa pengobatan ini memerlukan diagnosa dari bantuan profesional dan ahli. Pendiagnosan secara sendiri bukanlah cara yang tepat dan sangat tidak diperbolehkan untuk dilakukan karena dapat beresiko.
Bipolar Disorder dan Kesalahpahaman yang Umum Tentangnya
Kamu pasti tidak jarang mempertanyakan tentang kebenaran dari pernyataan orang mengenai bipolar disorder. Banyak yang menganggap bahwa bipolar disorder hanyalah perubahan mood biasa yang umum dialami oleh orang banyak. Dan tak jarang mereka juga melakukan self-diagnosis atau diagnosa mandiri yang sangat fatal jika dilakukan. Oleh karena itu, ayo kita jawab beberapa kesalahpahaman tentang bipolar yang umum terjadi.
Bipolar adalah berubah-ubahnya suasana hati secara cepat
Penyintas bipolar disorder memanglah mengalami perubahan suasana yang ekstrim disaat mereka memasuki episode manik maupun episode depresi karena pada dasarnya bipolar disorder adalah gangguan suasana hati yang kronis dan ditandai oleh naik turunnya keadaan suasana hati dan energi pada manusia. Namun perubahan suasana hati yang cepat bukanlah tanda seseorang mengalami bipolar, seseorang yang mengalami bipolar disorder dapat dilihat pada durasi atau lama waktu episode manik dan episode depresi yang sekurang-kurangnya terjadi dalam kurun waktu 2 minggu berturut-turut.
Bipolar bisa sembuh dengan cepat tanpa terapi
Fakta sebenarnya tentang penyintas bipolar adalah gangguan bipolar bukanlah sebuah gangguan perubahan suasana hati yang dapat sembuh total. Para penyintas bipolar harus berdampingan dengan gangguan bipolar yang ia alami sepanjang hidupnya. Penyintas bipolar tetap bisa berada pada fase stabil dan menjalani hidupnya dengan baik yang tentunya tetap dibarengi dengan penanganan yang berkelanjutan. Penanganan bipolar disorder meliputi penggunaan stabilisator suasana hati dan antipsikotik untuk mania dan depresi sebagai episode-episode dalam gangguan bipolar. Penggunaan kombinasi pengobatan dengan obat atipikal dan obat stabilisator suasana hati memiliki tingkat respons yang lebih tinggi dalam pengobatan pada pasien dalam episode manik daripada pelaksanaan monoterapi.