Mohon tunggu...
Muhammad Qorib
Muhammad Qorib Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Fakultas Agama Islam UMSU

Bekerja di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam Berkemajuan

17 November 2018   08:59 Diperbarui: 17 November 2018   09:25 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Toleransi secara hakiki mengindikasikan sebuah kesiapan untuk menenggang dan mengapresiasi berbagai perbedaan sekaligus mengelolanya secara produktif. Toleransi bukan hidup tanpa sebuah prinsip, melainkan sikap teguh memegang ajaran Islam namun terbuka dalam konteks sosial.

Model Negara Madinah yang dicontohkan Rasulullah menjadi contoh ideal praktik toleransi itu. Berbagai latar belakang perbedaan sosial direkat menjadi satu dalam sebuah mata rantai persaudaraan kemanusiaan. Ini menjadi barang langka ketika itu. Jika dilihat secara jeli, Islam berkemajuan menawarkan sesuatu yang unik dan bergerak terdepan. Islam berkemajuan selalu kreatif dan inovatif melahirkan berbagai ide cerdas demi kepentingan bersama.

Islam berkemajuan juga berupaya menghidupkan dan merawat kembali semangat dasar keadilan. Karena keadilan menjadi salah satu pilar penting di masyarakat. Tanpa adanya keadilan maka siklus sosial akan mengalami turbulensi dan masyarakat berpotensi masuk ke dalam arus konfik. Ini mudah saja dibuktikan. Berbagai peperangan dan aksi teror hampir di semua belahan dunia, salah satu variabel pentingnya, dikarenakan persoalan keadilan yang tidak terdistribusi secara merata.

Islam berkemajuan juga meniscayakan sikap ramah budaya. Secara realistik, kehadiran Islam di semua pelosok dunia tidak terjadi di ruang hampa. Islam selalu bertemu dengan budaya lokal, untuk selanjutnya terjadi dialog. 

Dalam konteks ini, terjadi proses yang disebut akomodasi dan negasi. Budaya lokal yang tidak sesuai bahkan bertentangan dengan nilai dasar yang terkandung di dalam Alquran dan Hadis akan dinegasikan, meskipun tetap diapresiasi. Sementara budaya lokal yang sejalan dengan Alquran dan Hadis, bukan saja diakomodasi, malah digunakan untuk memperkaya manifestasi keislaman.

Rahmat untuk Semua

Islam berkemajuan bermuara pada predikat rahmatan lil 'aalamiin (rahmat bagi semua). Kalimat tersebut  mengandung cita-cita kuat untuk merawat nilai-nilai kemanusiaan, damai dengan alam sekitar dalam kerangka pengabdian kepada Allah. Predikat rahmatan lil 'aalamiin berupaya menghidupkan kembali tiga relasi harmonis bagi terlaksananya kehidupan di dunia ini, yaitu; relasi seorang Muslim kepada Allah, relasi seorang Muslim kepada sesama manusia dan tentu yang tidak boleh dilupakan adalah relasi seorang Muslim kepada alam sekitar. Itulah hakikat Islam berkemajuan. Wallaahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun