Mohon tunggu...
Muhammad Qorib
Muhammad Qorib Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Fakultas Agama Islam UMSU

Bekerja di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agama Tanpa Penghayatan

6 September 2018   09:30 Diperbarui: 6 September 2018   10:28 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun bukan negara agama, Indonesia tidak memberi ruang bagi mereka yang tidak mengakui Tuhan. Sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa" menjadi sebuah landasan hukum yang kuat betapa Indonesia merupakan negara yang religius. Tapi di sisi lain, baik secara terang-terangan maupun tertutup, paham ateisme tumbuh dengan subur.

Kini di masyarakat berkembang predikat Muslim tanpa masjid, Kristen tanpa gereja, Buddha tanpa wihara, Hindu tanpa kuil, Konghucu tanpa Klenteng. Ini menunjukkan bahwa agama hanya menjadi buah bibir dan hiasan administrasi ketimbang perilaku terpuji. Usulan agar kolom agama tidak dicantumkan dalam Kartu Tanda Penduduk menjadi bukti lain bahwa pengaruh agama dipertanyakan. Inilah deretan kejadian pahit dan kritik tajam agar penganut agama mengevaluasi sistem keberagamaannya.

Menghayati Agama

Agama sesungguhnya sarat dengan simbol. Simbol mengandung banyak makna yang harus dipahami. Misalnya saja wudhu'. Wudhu' mengisyaratkan kebersihan secara totalitas, tidak saja ketika pelaksanaan sholat, namun juga bersih jasmani, ruhani dan lingkungan sekitar. Zakat juga merupakan simbol. Zakat melambangkan respons kepedulian sosial kepada masyarakat yang lemah dan membutuhkan uluran tangan.

Zakat tidak tepat dimengerti sebagai aktifitas yang terbatas ruang dan waktu. Semangat zakat tidak boleh berhenti, namun harus ada di setiap waktu. Inilah maksud menghayati ajaran agama itu. Agama akan senantiasa menjadi pilihan utama masyarakat jika fungsi-fungsi sosialnya dirasakan secara langsung. Sebaliknya, agama akan dibenci dan ditinggalkan orang jika hanya berisi janji manis namun kering fungsi sosialnya. Wallaahu a'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun