Di penthouse gemerlap, cahaya gemintang,
Duduklah sang raja di atas tahta emas.Â
Kehidupan mewah, kilau permata mahkota,Â
Dalam dunia elitis, di puncak kemegahan.
Berbicara bisnis, dalam bahasa kaca patri,Â
Di balik jendela tinggi, kota gemerlap terhampar.Â
Saham melambung, seperti petir menyambar,Â
Kalangan atas, tarian uang dan strategi.
Gelar-gelar bergelimang, seperti hujan emas,Â
Di pesta malam, di gedung yang mewah.Â
Champagne berkilau, dalam gelas kristal,Â
Dunia mereka panggung, di atas karpet merah.
Mobil mewah melaju, di jalan berlapis emas,
Di kota atas, di mana mimpi dijual mahal.Â
Bisnis dan kebijakan, tarian kekuasaan,Â
Kalangan atas, di dalam lingkaran terpilih.
Namun diantara gemerlap dan kilau,Â
Apakah kebahagiaan terselip di sana?Â
Pertanyaan bisu, di tengah malam diam,Â
Kalangan atas, mencari makna dalam kemegahan.
Dalam wajah senyum, atau mata yang terhanyut,Â
Mungkin, di balik dinding marmer dan kaca.Â
Kisah nyata manusia, di dalam harta dan tahta,Â
Kalangan atas, dalam pencarian jati diri.
Meski dunia atas terasa sempurna,
Ada kekosongan yang tak terduga.Â
Ketika malam reda, dan bintang bersinar,Â
Kalangan atas, menemukan diri dalam keheningan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H