Mohon tunggu...
Muhammad Pramudya Hidayatt
Muhammad Pramudya Hidayatt Mohon Tunggu... Editor - Simplify life

Proud to be a moslem

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kita Satu Indonesia

22 Mei 2019   11:00 Diperbarui: 22 Mei 2019   11:17 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Wahai orang- orang yang beriman, jika ada seorang fasiq datang kepada kalian dengan membawa suatu berita penting, maka tabayyunlah (telitilah dulu), agar jangan sampai kalian menimpakan suatu bahaya pada suatu kaum atas dasar kebodohan, kemudian akhirnya kalian menjadi menyesal atas perlakuan kalian. [al-Hujurt/49:6].

Indonesia merupakan negara majemuk. Apabila tidak ada rasa persatuan dan toleransi yang melekat pada diri setiap individu, tentulah bangsa ini diambang kehancuran. Ridwan kamil (gubernur jabar) pernah bercerita, Profesor dari timur tengah pernah berkata  kepadanya "kalian beruntung punya pancasila"

Sebenarnya tulisan ini ditujukan bagi saudara penulis sebagai sesama umat islam. Belakangan ini, telah banyak tersebar isu-isu khususnya tentang politik yang sering disangkutpautkan dengan agama, teruatama agama islam. Umat islam di Indonesia ini sebenarnya sedang terluka. Teterpa oleh isu-isu entah dari mana itu, mempergunakan dalih-dalih keislaman dengan tujuan duniawi.

Jika dilihat secara mendalam, umat islam di Indonesia ini seakan telah terpecah. Mereka sudah tidak menganggap sesama muslim yang berbeda pendapat sebagai saudara. Bahkan lebih parah, mereka menganggapnya sebagai musuh.

Maka di bulan Ramadhan yang mulia ini, marilah kita muali introspeksi diri, bertanya kepada hati Nurani kita, apakah yang aku lakukan terhadap islam selama ini sudah benar, ataukah aku ikut hanyut dalam isu-isu ini.

Disisi lain, umat islam dunia sekarang ini juga sedang menangis. Yaman kelaparan, Palestine hujan akan Bom dan rudal, Suriah luluh lantah, Uighur hidup dalam tekanan, Rohingya masih bingung mau kemana, mesir dan arab Saudi bergejolak akan politiknya, akankah Indonesia juga akan mengalami hal yang sama?

Sudah sepantasnya kita umat muslim dan bangsa Indonesia bersatu. Bukankah tidak ada dampak negative dari persatuan. Bahkan sebaliknya, akan ada dampak negative besar jika kita terpecah belah.

Sejatinya kita adalah bangsa yang besar. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Sudah saatnya kita untuk bangun.

Tujuan kita sekarang adalah sama. sebagai bangsa Indonesia kita ingin menjadi bangsa yang maju. Sebagai umat muslim di Indonesia, kita ingin membantu saudara-saudara muslim kita diluar sana yang sedang kacau dan porak-poranda. Bukankah hal itu sejalan dan sama sekali tidak bertolak belakang atau bahkan bertentangan? Tidak. Sama sekali tidak bertentangan.

Kemudian, apa yang sebenarnya kita butuhkan? Jawabannya tidak lain tidak bukan adalah ; rasa toleransi dan persatuan

Bukalah mata kalian, bukan perbedaanlah yang menyebabkan perpecahan justru perbedaanlah yang menjadikan kuat. Mari kita rekatkan tali persaudaraan kita, dengan saling mengasihi, saling menjaga, dan saling menghormati. Saya yakin bangsa ini akan menjadi bangsa yang maju. Bangsa ini akan menjadi bangsa yang cerdas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun