Bayangkan, bagaimana jika terdapat seorang kriminal jenius yang memiliki kecerdasan dan keterampilan khusus sehingga selalu dapat kabur dari penjara. Hal itulah yang dapat dilakukan oleh seorang legenda the king of escape dari Jepang.
Gambar dibawah adalah tampilan dari museum penjara Abashiri yang terletak di Hokkaido, Jepang. Pada gambar tersebut kita dapat melihat sebuah patung manusia yang sedang berusaha untuk kabur dari penjara.
Patung tersebut adalah ilustrasi dari legenda seorang tahanan di Jepang yang Bernama Yoshie Shiratori. Ia menjadi terkenal karena kepiawaiannya meloloskan diri dan berhasil kabur dari penjara sebanyak 4 kali dari 4 penjara yang berbeda. Mari simak kisahnya lebih lanjut.
Latar Belakang Yoshie Shiratori
Yoshie Shiratori lahir di Prefektur Aomori pada 31 Juli 1907. Pada mulanya ia hanyalah warga biasa pada umumnya. Sehari-hari ia menghabiskan waktunya untuk bekerja sebagai pelayan toko tahu dan nelayan penangkap kepiting.
Suatu hari, Yoshie mencoba membangun sebuah bisnis, namun bisnis yang ia jalankan berakhir dengan kegagalan. Kondisi ini juga diperparah dengan kegemarannya dalam berjudi, sehingga membuatnya terlilit utang.
Demi memenuhi kebutuhan keluarganya, ia bersama dengan rekan komplotannya seringkali mencuri rumah orang kaya. Meskipun sering mencuri, Yoshie dikenal sebagai seorang kepala keluarga yang bertanggung jawab dan sayang dengan keluarga.
Pada tahun 1933, Yoshie ditangkap oleh polisi Jepang. Ia ditangkap setelah dicurigai sebagai dalang yang kerap melakukan pencurian. Selain itu, ia juga dituduh telah melakukan pembunuhan atas hal yang tidak dilakukannya. Akibatnya, ia dimasukkan ke penjara Aomori yang terkenal sangat ketat.
Pelarian Dari Penjara ke Penjara
Di penjara pertama, Yoshie mengalami perlakuan tidak adil dari sipir penjara. Seringkali ia mendapat perlakuan kasar yang tidak manusiawi. Menurutnya perlakuan tersebut tidak layak meskipun ia merupakan seorang pembunuh.
Pada tahun 1936, setelah tiga tahun mendekam di penjara, ia mulai merencanakan pelarian pertamanya. Yoshie menggunakan sehelai kawat untuk membuka kunci dari pintu besi, tempat para sipir biasa mengirimkan makanan. Dengan kemampuan tubuhnya yang elastis, ia dapat dengan mudah keluar dari pintu tersebut.