Mohon tunggu...
Felacity
Felacity Mohon Tunggu... Mahasiswa - Produser Musik

VS Everybody

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Batu Kincir dan Seorang Penggembala

2 Januari 2025   03:43 Diperbarui: 2 Januari 2025   03:43 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu Kincir. Sumber : Fiksiku

Di sebuah lembah yang terpencil, ada sebuah desa kecil bernama Kalibiru. Desa itu dikelilingi bukit-bukit hijau dan sungai yang mengalir deras. Di tepi sungai, berdiri sebuah batu besar berbentuk kincir yang telah menjadi legenda desa itu selama berabad-abad. Orang-orang desa menyebutnya Batu Kincir. Konon, batu itu pernah berputar seperti kincir air saat hujan turun deras, seolah membawa pesan dari masa lampau.

Di desa itu, tinggallah seorang pemuda bernama Adnan. Ia adalah penggembala domba yang setiap hari membawa ternaknya ke padang rumput di dekat Batu Kincir. Adnan sering duduk di atas batu itu, mengamati dombanya sambil mendengarkan suara gemericik air.

Adnan bukan sekadar penggembala biasa. Ia dikenal karena selalu membawa buku catatan kecil. Setiap kali angin berbisik atau air sungai menderu, Adnan merasa seolah-olah alam sedang berbicara kepadanya, dan ia mencatatnya dalam buku itu.

Suatu hari, saat matahari tenggelam di balik bukit, Adnan merasa ada sesuatu yang berbeda. Angin bertiup lebih kencang dari biasanya, dan suara air sungai terdengar seperti melodi yang asing. Ketika ia menoleh ke arah Batu Kincir, ia melihat sesuatu yang aneh---batu itu bergetar perlahan.

"Ini pasti cuma khayalanku," pikir Adnan, mencoba mengabaikannya. Namun, keesokan harinya, hal yang sama terjadi. Kali ini, Batu Kincir benar-benar bergerak, berputar perlahan seperti kincir air yang hidup kembali.

Adnan merasa penasaran. Ia mendekati batu itu dan menemukan sebuah ukiran kecil di salah satu sisi yang sebelumnya tidak pernah ia perhatikan. Ukiran itu berbentuk seperti peta, dengan simbol aneh di tengahnya.

Dengan penuh semangat, Adnan mencoba menyalin peta itu ke buku catatannya. Namun, saat ia menyentuh simbol di tengah ukiran, batu itu berhenti berputar. Suasana menjadi hening. Tiba-tiba, suara seorang pria tua terdengar dari belakangnya.

"Kau telah menemukan rahasia Batu Kincir," kata pria tua itu, yang entah sejak kapan sudah berdiri di sana.

Adnan terkejut. "Siapa Anda?"

"Aku penjaga batu ini," jawab pria itu. "Hanya mereka yang dapat mendengar suara alam yang bisa membuka rahasianya. Batu ini menyimpan peta menuju sumber mata air abadi yang akan menyelamatkan desa kita dari kekeringan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun