Mohon tunggu...
Felacity
Felacity Mohon Tunggu... Mahasiswa - Produser Musik

VS Everybody

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Krisis Identitas di Era AI: Ketika Manusia Tidak Lagi Dibutuhkan

26 Desember 2024   17:20 Diperbarui: 26 Desember 2024   15:47 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi AI. Sumber: ERPict

Mempertahankan Nilai Kemanusiaan:

Pendidikan dan budaya harus menekankan pentingnya empati, etika, dan kreativitas untuk memastikan bahwa manusia tetap relevan.

Membangun Regulasi yang Adil:

Pemerintah dan organisasi harus memastikan bahwa AI digunakan secara bertanggung jawab dan tidak menciptakan ketidakadilan sosial.

Era AI memang membawa perubahan besar yang dapat memengaruhi cara manusia memandang dirinya sendiri. Namun, krisis identitas ini juga merupakan peluang untuk merefleksikan dan memperkuat nilai-nilai yang membuat kita unik sebagai manusia.

Alih-alih melihat AI sebagai ancaman, kita dapat memanfaatkannya untuk melengkapi kekuatan manusia. Dengan pendekatan yang tepat, manusia tetap memiliki tempat yang signifikan di dunia yang terus berkembang bersama teknologi.

Referensi:

Yuval Noah Harari, "21 Lessons for the 21st Century" (Bab tentang teknologi dan identitas manusia).

Pew Research Center, "AI and the Future of Hu

mans."

World Economic Forum, "How AI Is Redefining Creativity."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun