Mohon tunggu...
Muhammad NurulHuda
Muhammad NurulHuda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya! terima kasih telah mengunjungi blog kami

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Moderasi Agama

23 Mei 2022   21:10 Diperbarui: 23 Mei 2022   21:13 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Integrasi berarti percampuran, perpaduan dan pengkombinasian. Integrasi biasanya dilakukan dalam dua hal atau lebih yang mana masing-masing dapat saling mengisi. Pendidikan karakter sendiri memiliki makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena pendidikan karakter tidak hanya berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan tentang hal-hal yang baik dalam kehidupan, sehingga peserta didik mempunyai kesadaran dan pemahaman yang tinggi serta kepedulian dan komitmen untuk menerapkan kebijakan dalam kehidupan sehari-hari.

Masalah selanjutnya,  apakah moderasi agama didalam lembaga pendidikan hanya dapat disampaikan dari guru agama saja? Pertanyaan dasar tersebut juga telah familiar kita dengar dilingkungan masyarakat. Jawabannya menurut saya adalah tidak, pasalnya sebelum menjadi guru dengan mata pelajaran apapun yang menjadi jurusannya, mereka telah di didik oleh dosen sewaktu masa kuliah untuk memahami kompetensi inti. 

Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan Kompetensi Dasar. 

Kompetensi inti mempunyai 4 elemen didalamnya yang harus dikuasai oleh seorang guru yaitu sikap spiritual, sikap sosial, sikap pengetahuan, dan sikap keterampilan. 

Moderasi agama berada didalam lingkup sikap spiritual. Kenapa saya katakan begitu?, karena moderasi agama memiliki tujuan terciptanya keharmonisan dengan sesama ummat, jikalau sesama ummat saling memusuhi otomatis mereka akan mendapat dosa, nah setelah kita bicara tentang dosa maka kita sudah membahas tentang sikap spiritual. 

Sikap spiritual terkait dengan pembentukan peserta didik menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengacu pada KI-1 pada kurikulum 2013 yang menyebutkan bahwa sikap spiritual merupakan sikap untuk selalu menerima, menghargai, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Dapat dijabarkan bahwa sikap spiritual yang tercantum pada kompetensi inti pada kurikulum 2013 ini dimaksudkan bahwa peserta didik dapat dikatakan memiliki sikap spiritual apabila misalnya : a) menjalankan ajaran agamanya, b) toleran terhadap praktik ibadah agama lain, dan c) menjaga kerukunan antar umat beragama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun