Dosen Fisika Unesa Berikan Solusi Melalui Optimalisasi dan Sosialisasi PAMSIMAS Untuk Mengatasi Kekeringan Desa Sidomulyo, Pacitan
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah rawan kekeringan, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui Tim PKM mengadakan sosialisasi dengan tema "Optimalisasi PAMSIMAS sebagai Solusi Tanggap Kekeringan" di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan, pada 27 September 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh Unesa, dengan tujuan membantu masyarakat menghadapi permasalahan terkait ketersediaan air bersih, terutama di musim kemarau. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif di tengah kebutuhan air bersih yang semakin meningkat serta keterbatasan sumber daya air di wilayah pesisir tersebut.
Desa Sidomulyo, yang terletak di wilayah pesisir Pacitan, sering mengalami kekeringan setiap tahunnya, meskipun memiliki potensi sumber air. Kendala utama yang dihadapi desa ini adalah kondisi geologi yang menyulitkan akses terhadap air bersih dan terbatasnya infrastruktur penunjang. Oleh karena itu, sosialisasi terkait optimalisasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) menjadi sangat relevan. Diharapkan melalui program ini, kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi secara berkelanjutan, terutama saat musim kemarau.
Sosialisasi ini dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga Desa Sidomulyo yang antusias menyambut inisiatif tersebut. Dalam sambutannya, Kepala Desa Sidomulyo menyatakan bahwa air bersih adalah kebutuhan mendesak, terutama selama musim kemarau yang berkepanjangan. "Kami sangat bersyukur atas inisiatif Unesa ini yang kami harapkan bisa menjadi solusi nyata untuk permasalahan air bersih di desa kami," ujarnya. Selain warga desa, kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Pacitan, yang memberikan dukungan penuh terhadap program ini.
PAMSIMAS, program yang diinisiasi oleh pemerintah, telah diterapkan di Desa Sidomulyo sebagai upaya meningkatkan akses air bersih. Namun, optimalisasi teknologi dalam pengelolaan sistem ini masih menemui beberapa hambatan, terutama pada musim kemarau yang mengakibatkan distribusi air tidak merata. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kurangnya penerapan teknologi yang sesuai dengan kondisi geografis desa. Untuk itu, dukungan teknis dan pelatihan bagi masyarakat sangat dibutuhkan agar mereka dapat memelihara dan mengelola sistem PAMSIMAS secara mandiri. Melalui sosialisasi yang melibatkan pemerintah daerah, LSM, dan Tim PKM Unesa, peningkatan kapasitas masyarakat diidentifikasi sebagai faktor kunci keberlanjutan program ini.
Pada sosialisasi tersebut, peserta diberikan materi mengenai cara mengoptimalkan PAMSIMAS dengan menggunakan teknologi sederhana dan memanfaatkan sumber daya lokal. Tim PKM Unesa memperkenalkan teknik pemanfaatan sumber air karst yang ada di sekitar desa, penggunaan tandon air hujan yang lebih efisien, serta pemeliharaan sumur bor yang telah ada. Selain itu, materi juga mencakup pentingnya sanitasi yang baik dalam menjaga kesehatan masyarakat, guna memastikan bahwa pengelolaan air yang dihasilkan tetap bersih dan aman untuk digunakan.
Sesi diskusi terbuka menjadi salah satu bagian paling interaktif dalam kegiatan ini. Peserta diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman dan masalah terkait kesulitan akses air bersih, terutama selama musim kemarau. Beberapa solusi lokal yang dapat segera diimplementasikan pun muncul dari diskusi ini, salah satunya adalah penggalian sumur tambahan di area tertentu yang berpotensi menyimpan cadangan air di kedalaman tertentu. Usulan tersebut disambut baik oleh Tim Unesa, yang berkomitmen memberikan pendampingan teknis di masa mendatang.
Antusiasme warga Desa Sidomulyo terlihat sepanjang kegiatan berlangsung. Mereka merasa terbantu dengan pengetahuan dan keterampilan yang diberikan, terutama dalam optimalisasi PAMSIMAS. Salah satu tokoh masyarakat menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan harapan baru dalam menghadapi tantangan kekeringan di desa. "Kami berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjadi solusi jangka panjang bagi Desa Sidomulyo," ujarnya.
Sebagai penutup kegiatan, Tim PKM Unesa bersama beberapa tokoh masyarakat melakukan survei lapangan untuk meninjau langsung hasil implementasi alat yang telah dioptimalkan melalui program PAMSIMAS. Survei ini mencakup eksplorasi dari hulu hingga hilir, mulai dari sumber air hingga titik distribusi ke rumah warga. Tokoh masyarakat yang bertanggung jawab dalam perawatan dan pemeliharaan sistem air bersih turut memandu kegiatan ini. Mereka berbagi tantangan terkait pemeliharaan infrastruktur, terutama selama musim kemarau. Tim PKM mencatat berbagai temuan di lapangan dan masukan dari warga untuk meningkatkan efisiensi sistem ke depannya, memastikan solusi yang dihasilkan tetap efektif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H