Mohon tunggu...
muhammad nurul fahmi
muhammad nurul fahmi Mohon Tunggu... Lainnya - Dosen

Saya suka dengan ilmu Geofisika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dosen Prodi Fisika Unesa Dorong Pembelajaran Kreatif melalui Pelatihan Kit Mesin Stirling Suhu Rendah di MGMP Guru Fisika se-Kabupaten Nganjuk

29 Agustus 2024   14:14 Diperbarui: 29 Agustus 2024   14:26 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Nganjuk, 20 Juli 2024 -- Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di bidang Fisika, Program Studi Fisika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menunjukkan komitmennya melalui pengabdian kepada masyarakat. Pada Sabtu, 20 Juli 2024, tim dosen Prodi Fisika Unesa menyelenggarakan pelatihan bertajuk "Pemodelan Kit Mesin Stirling Suhu Rendah" di SMAN 1 Nganjuk. Kegiatan ini ditujukan kepada para guru fisika yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Fisika se-Kabupaten Nganjuk, dengan tujuan memberikan wawasan baru dan keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran.

Pelatihan ini dihadiri oleh lebih dari 30 guru fisika dari berbagai sekolah menengah atas (SMA) di Nganjuk. Acara dimulai dengan sambutan dari kepala SMAN 1 Nganjuk yang menyatakan rasa terima kasih atas dipilihnya sekolah mereka sebagai tuan rumah kegiatan ini. "Kami merasa bangga bisa menjadi bagian dari kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para pendidik, khususnya dalam bidang fisika. Semoga ini bisa menjadi awal dari kerja sama yang berkelanjutan antara sekolah dan Unesa," ujarnya.

Mesin Stirling, sebagai topik utama pelatihan, dikenal sebagai salah satu inovasi di bidang energi yang mampu mengubah panas menjadi energi mekanik dengan efisiensi yang tinggi. Namun, topik yang disajikan pada pelatihan ini berbeda dari Mesin Stirling biasanya. Dalam pelatihan ini akan dikenalkan kinerja Mesin Stirling suhu rendah yang dimana Mesin Stirling bisa bergerak bukan dengan sumber panas (api) melanikan dengan sumber dingin (es batu). Dalam dunia pendidikan, mesin stirling suhu renda ini dapat menjadi alat peraga yang menarik dan efektif untuk menjelaskan konsep-konsep dasar fisika, seperti termodinamika dan energi. Namun, tantangan dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis alat peraga seringkali terletak pada kurangnya sumber daya dan keterampilan teknis di kalangan guru. Oleh karena itu, pelatihan ini diadakan dengan harapan dapat menjawab kebutuhan tersebut.

Materi Pelatihan yang Komprehensif

Prof. Tjipto Prastowo, sebagai dosen Fisika Unesa, memaparkan secara mendalam mengenai prinsip kerja mesin Stirling dan bagaimana alat ini dapat dimodifikasi menjadi kit pembelajaran sederhana yang cocok digunakan di kelas. "Kami percaya bahwa pendekatan pembelajaran yang interaktif dan berbasis praktik dapat membuat siswa lebih tertarik dan memahami materi dengan lebih baik. Melalui kit mesin Stirling suhu rendah ini, guru dan siswa dapat memahami bahwa mesin Stirling dapat bergerak bukan hanya karena adanya api, tetapi juga karena adanya perbedaan suhu, atau delta T (temperature), antara dua permukaan. Perbedaan suhu ini memungkinkan mesin bergerak, bahkan dengan sumber dingin seperti es batu," jelasnya.

Selama sesi pelatihan, para peserta tidak hanya menerima materi teori, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam sesi praktik. Tim dosen Unesa telah menyiapkan sejumlah kit mesin Stirling yang dirancang secara khusus agar mudah dirakit oleh para guru. Peserta diajak untuk merakit dan menguji kit tersebut, serta mendiskusikan potensi penggunaannya dalam proses pembelajaran. Sesi ini dipandu oleh beberapa dosen muda yang ahli dalam bidang fisika terapan, yang dengan sabar membimbing para guru hingga mereka berhasil menyelesaikan rakitan kit.

Antusiasme Peserta dan Dampak Jangka Panjang

Antusiasme peserta terlihat jelas sepanjang pelatihan berlangsung. Salah satu guru dari anggota MGMP Fisika Nganjuk, mengungkapkan kepuasannya terhadap pelatihan ini. "Pelatihan ini sangat membuka wawasan kami tentang bagaimana mengintegrasikan konsep fisika dengan praktik yang nyata. Mesin Stirling suhu rendah ini bisa menjadi contoh yang sempurna untuk menjelaskan kepada siswa tentang konversi energi dengan cara yang mudah dipahami," tuturnya.

Selain itu, para guru juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam mengajar fisika di sekolah. Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi bersama yang dapat diimplementasikan di seluruh sekolah SMA di Nganjuk. Beberapa guru bahkan berencana untuk mengadakan sesi lanjutan di sekolah mereka, di mana siswa juga dapat berpartisipasi dalam merakit kit mesin Stirling.

Di akhir pelatihan, tim dosen Unesa dan para peserta berpose bersama untuk mengabadikan momen berharga ini. Suasana keakraban dan semangat kolaborasi terpancar jelas dalam foto tersebut, yang menggambarkan kesuksesan acara dan harapan akan terus terjalinnya kerja sama di masa depan. Foto ini bukan hanya sebagai kenang-kenangan, tetapi juga sebagai simbol komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas pendidikan fisika di Kabupaten Nganjuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun