Mohon tunggu...
Muhammad Nuruddin Roni
Muhammad Nuruddin Roni Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah

Senang belajar di alam bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta dan Pendaki

26 Januari 2024   09:52 Diperbarui: 26 Januari 2024   10:11 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi cinta pendaki terukir dalam angin.

Langit malam dengan gemerlap bintang, 

Menyaksikan cinta yang tak berujung. 

Sepanjang rintangan, kita berdua melangkah, 

Bersama, mengarungi badai dan senja.

Puncak gunung bukanlah akhir perjalanan, 

Namun awal dari kisah cinta abadi. 

Di setiap langkah, di setiap hembusan angin, 

Cinta pendaki kita terukir dalam sejarah.

Dalam pelukan gunung, kita menemukan diri, 

Cinta yang tumbuh di puncak keabadian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun