Mohon tunggu...
Cerpen

Kerinduan yang Tak Berujung

11 April 2019   15:36 Diperbarui: 11 April 2019   16:15 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 "Terima kasih Ya Allah," Engkau telah memberikan kesempatan untuk  berkunjung ke tanah suci.", bisik Rian dalam hati,  hingga tak terasa deraian air mata kebahagiaan berlinang membasahi pipinya.

          "Kita akan melaksanakan thawaf." jamaah diharap segera berkumpul  dan bersiap-siap menuju Masjidilharam." Kata Pak Syafri, ketua rombongan.

          Sungguh merupakan pemandangan yang tak akan pernah terlupakan, yang untuk pertama kalinya, melihat, menyaksikan secara langsung kharisma yang terpancar saat melihat baitullah.  Lautan manusia, melakukan aktifitas yang sama, melakukan thawaf dengan begitu teratur meski dalam kondisi berdesak-desakan. Rian, Yana, dan Arif, selalu bersama, tak pernah berpisah dalam aktifitas ibadahnya.  Hingga pada suatu hari,  mereka harus saling mencari karena berpisah, di saat mereka hendak menuju Hajaratul Aswad.

          Yana terlepas dari tangan suaminya, begitu juga Rian.  Kopiah dan shall milik  Rian terlepas tak dirasa.   Masing-masing berjuang sekuat tenaga untuk  bisa sampai bersimpuh di depan Baitullah dan mencium Hajaratul Aswad.  Meski mereka harus berpisah satu sama lain, tetapi mereka sangat bahagia, dan bersyukur bahwa Tuhan telah memberinya kesempatan untuk bisa mencium Hajaratul Aswad.

          Begitu banyak pengalaman Rian, Yana, dan Arif yang mereka dapatkan. Rasa syukur yang tak terhingga, suka duka yang mereka alami, masih tetap melekat dalam hati sanubarinya hingga saat ini. Kerinduan yang mendalam untuk melakukan hal yang sama pada kesempatan berikutnya tetap tertanam di dalam hatinya, sebuah kerinduan yang tak berujung....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun