Warga Bukittinggi mana sih yang tidak tau objek wisata sejarah yang satu ini? terletak di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia. Lubang Jepang ini dulu nya adalah sebuah bunker perlindungan yang dibangun tentara jepang sekitar tahun 1942 untuk benteng pertahanan Jepang dari serangan sekutu.
Lubang bungker ini dibuat sebagai tempat tentara jepang menyimpan perbekalan mereka dan juga persenjataan, menurut tour guide yang mendampingi kami panjang lubang ini mencapai 1400 meter dan lebar mungkin sekitar 2 meter. Terdapat banyak ruang khusus didalamnya yaitu ruang pengintaian untuk melihat pergerakan pasukan sekutu atau mengintai para petani pribumi untuk dicuri rempah-rempahnya, lalu ruang penyergapan untuk eksekusi target yang telah terintai, penjara untuk para pekerja yang mogok kerja, dan gudang senjata.
Lubang ini pun banyak menyimpan hal mistis disebabkan karena dulu pada masa pembuatannya yaitu zaman kerja paksa atau yang biasa disebut dengan Romusha banyak menumbalkan para pribumi, lubang ini pun menjadi saksi bisu atas kekejaman para penjajah dalam memaksa nenek moyang kita membuat bungker tanpa diberi imbalan apapun, konon katanya bila kita masuk ke gua ini dilarang mengikis lapisan dilangit-langit gua yang menyimpan emas sebab dulu ada orang yang mencoba menghiraukan peraturan itu mereka pun akhirnya harus menanggung akibat nya dengan cara tak sadarkan diri hingga keluar gua seperti ada mahluk misterius yang memasuki tubuh korban.
Hal itu terjadi karena banyak korban yang berjatuhan akibat romusha yang diberikan penjajah terhadap para pekerja, bukan hanya itu para petani yang membawa hasil panen pun kerap di rampas dengan cara dimata-matai terlebih dahulu lewat ruang pengintaian lalu ditangkap sehingga hasil panen nya bisa diambil untuk memberi makan para pekerja romusha, sebab sering nya hilang orang tanpa jejak ini banyak yang membuat cerita bahwa mereka diculik makhluk halus, dimakan harimau, dan lain-lain padahal kebenarannya mereka dijarah dan dibunuh oleh para penjajah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H