Mohon tunggu...
Muhammad Nur Islamadina
Muhammad Nur Islamadina Mohon Tunggu... Penulis - Laman berbagi pengetahuan

Selamat Datang di laman saya. Mudah-mudahan dapat membantu saudara/i dengan sedikit pengetahuan yang saya miliki.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Cerpen "Mata yang Jatuh Kasihan"

18 Desember 2019   10:53 Diperbarui: 18 Desember 2019   11:04 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka bertiga sedang merasakan stres dan menyalurkannya secara kreatif dengan berbicara kemana-mana dan menurut Hermain omong kosong merupakan titik tolak segala kreativitas, serta segala hal seperti yang dijelaskan di awal paragraf ini adalah omong kosong belaka, namun memiliki nilai tersendiri yaitu mengkritisi sesuatu yang sedang hangat pada mas itu dan dituangkan dalam cerita singkat ini.

Cerpen ketiga berjudul "Rahasia". Bercerita tentang sebuah komitmen serta kepercayaan dijaga dengan baik antara Peter, Nigel dan Jane.Peter dan Jane adalah sepasang suami-istri. Merek berdua telah membuat kesepakatan atau komitmen yaitu ketika salah satu dari mereka melakukan selingkuh, maka ia berhak untuk tidak memarahi dan memaklumi tindakan nya itu. Ini terjadi karena sang Istri yang bermain di belakang atau berselingkuh dengan Nigel. Serta keadaan sang suami yang harus masuk ke dalam sel tahanan, entah apa yang menyebabkan ia masuk bui. Selain ia masuk tahanan selama satu tahun penjara, ia juga telah mengalami kecelakaan dan harus mengorbankan kekuatan kelaki-lakiannya. Cerita ini juga terdapat unsur kesetiaan dan rasa sayang yang amat besar dari Peter kepada Jane.

Cerpen keempat berjudul "Anugerah". Bercerita tentang persahabatan yang dibumbui dengan rasa saling menghargai satu sama lain yang berbeda negara, yang satu berasal dari Indonesia dan satu lagi berasal dari Inggris. Mereka berdua saling adu kehebatan-kehebatan yang ada di negara mereka berasal, namun pada suatu ketika orang yang berasal dari Indonesia mengajak ke salah satu tempat yang belum pernah Brian kunjungi.

Seluruh tempat pernah dikunjungi oleh Brian, namun yang satu ini belum pernah ia datangi, lalu tokoh Aku mengajak Brian ke bawah jembatan, disana terdapat beberapa masyarakat kurang mampu, disana Brian tidak bisa berkata apa-apa, ada yang membaca buku di lampu yang temaram, tidur hanya beralaskan selimut dalam dingin dan lain sebagainya. Tiba-tiba sebuah mobil berhenti di tempat gelandangan itu tidur dan selimut ditariknya dengan kasar.

Gelandangan itu bangun dan pada waktu itulah mereka memukulinya beramai-ramai. Brian segera bertindak dan berhasil menyelamatkan gelandangan itu, namun Brian mendapati beberapa luka. Setelah itu, Brian menceritakan bahwa mereka itu adalah Scotch Gang, manusia yang paling tidak beradab di kota ini. Mereka mempermainkan kaum gelandangan. Seakan-akan mereka adalah boneka yang bisa dipermainkan begitu saja.

Sebulan lalu, seorang gelandangan mereka siram dengan minyak ketika sedang tidur. Kemudian sebatang korek api yang sedang menyala di lemparkan pada tubuh yang malang itu. Gelandangan itu akhirnya mati terbakar. Polisi menganggap hal itu terjadi terhadap gelandangan itu sebagai korban kecelakaan, karena kelalaiannya sendiri.

Dari cerpen di atas dapat kita lihat bahwa keadilan disana sangat miris sekali. Karena, pihak yang lebih kuat atau kaya dalam materi dapat membuat segala sesuatu berubah. Selain itu, dalam cerita itu juga di ajarkan untuk selalu bersyukur dalam setiap keadaan dan jangan sombong terhadap apa yang telah dapat kita gapai atau berhasil.

Cerpen kelima berjudul Seekor Lalat. Bercerita tentang sepasang suami dan istri yang bertengkar karena seekor lalat yang hinggap di gelas seorang tamu pesta di rumahnya. Lantas sang suami memarahi sang istri dan pembantu karena tidak memelihara kebersihan yang ada disekitar rumah, dijawablah oleh sang istri mengapa tuan marah kepada saya dan bibi, salahkan kepada tukang kebersihan disini yang tidak kunjung membawa sampah di sudut sana.

Sang suami pun berpikir, namun ia tetap tidak berbaikan satu sama lainnya. Pembantu itu pun tidak tahu harus bagaimana menghadapi lagi, namun ia tidak berhenti menjadi pembantu. Suatu ketika kedua pasang suami-istri ini jatuh sakit, bibi pun melayani kedua majikannya, namun dari hari ke hari, bulan ke bulan, penyakit majikannya tidak kunjung sembuh, dari obat medis bahkan sampai kepada mantra-mantra dari bibi itu tetap saja tak kunjung sembuh. Pada saat sakit itupun kedua pasangan ini meminta berhubungan fisik, namun apa daya, badan hanya tinggal kulit pembalut tulang, sampai ke anjing-anjing tetangga melolong makin lama makin banyak lolongan itu.

Keenam berjudul Mata yang Jatuh Kasihan. Bercerita tentang kisah sepasang suami istri yang mengalami masalah dalam mengatasi pembantu yang tidak pernah ada kabar dan tidak datang-datang. Suatu ketika datanglah bapak tua menawarkan jasanya untuk dapat bekerja memotong rumput yang telah tumbuh subur bahkan sampai ke pagar, namun dalam seiring berjalannya waktu bapak tua itu pun sama seperti pembantu sebelumnya, pertama kali ia tidak bisa datang karena hujan, dan pada minggu berikutnya ia jatuh sakit, lalu mminggu berikutnya ia tidak datang lagi walaupun cuaca cerah.

Hal itu membuat sang istri curiga dan hendak melaporkan masalah itu kepada polisi, ia juga berpendapat bahwa bapak tua itu hanya mengambil keuntungan saja dari mereka berdua. Namun, sang suami belum tergerak hatinya untuk melaporkan nya, ketika memasuki dua bulan ia baru memanggil polisi dan mendatangi bapak tua itu ke rumahnya, sebelumnya alamat tempat tinggal ia tinggalkan. Setelah sampai di lokasi, sang suami menyuruh polisi itu agar pergi dari hadapannya, karena ia akan menyelesaikan masalah secara baik-baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun