Sedangkan pengaruh negatifnya sangat banyak, seperti banyaknya konten pornografi, meniru budaya asing yang dianggap tren masa kini padahal tidak sesuai dengan adat dan budaya masyarakat Indonesia, pola hidup huru-hara yang bertolak belakang dengan ajaran agama, menurunnya rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri, serta berkurangnya minat anak bangsa untuk belajar kebudayaan lokal dan memilih untuk mengikuti budaya asing yang dianggap lebih modern. Hal ini mengakibatkan rusaknya mental dan moral anak bangsa yang disebabkan oleh penyalahgunaan perkembangan teknologi di Indonesia.
Jika ditelusuri lebih jauh, kebudayaan yang ada di Indonesia tidak kalah menarik dengan budaya luar negeri, misalnya Reog Ponorogo, Tari Saman, Tari Piring, Tari Jaipong dan ribuan kebudayaan lainnya. Akan tetapi, disamping beragamnya kebudayaan lokal tersebut remaja di Indonesia lebih menyukai artis K-Pop serta meniru pola hidup barat yang terkesan bertolakbelakang dengan budaya dalam negeri yang identik dengan sikap sopan santunnya.Â
Selain itu, salahnya pergaulan dan mudahnya mengakses video pornografi memberikan dampak buruk bagi remaja di Indonesia. Sehingga banyak remaja yang sudah terlalu larut dalam budaya tersebut yang berakibat fatal, seperti peristiwa hamilnya seorang wanita diluar nikah yang berdampak pada tindakan tidak terpuji yakni tindakan aborsi. Â Â
Maka dari itu, berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebagai generasi penerus bangsa harus berpegang teguh pada ideologi negara yaitu pancasila, supaya tidak mudah terjerumus pada hal yang dapat merusak moral dan harga diri bangsa. Selain itu, sebagai generasi milenial harus pandai memilah informasi atau budaya asing yang masuk dengan mengkorelasikan kepada ideologi Pancasila. Sehingga budaya asing yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dapat disingkirkan dan digantikan dengan suatu hal yang posistif. Â Ada pepatah yang mengatakan, "Apa yang ditanam, itulah yang akan dituai" pepatah ini relate dengan peristiwa diatas. Semua bisa terjadi, baik maupun buruk. Tergantung niat dan usaha dalam memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Â
Â
       Â
Daftar Pustaka
Irmania, Ester, Anita Trisiana, dan Calista Salsabila. "Upaya mengatasi pengaruh negatif budaya asingterhadap generasi muda di Indonesia." Jurnal Dinamika Sosial Budaya 23 (2021). https://journals2.usm.ac.id/index.php/jdsb/article/view/2970/2045.
Surahman, Sigit. "Determinisme Teknologi Komunikasi Dan Globalisasi Media Terhadap Seni Budaya Indonesia." Jurnal Rekam 12 (2016). https://journal.isi.ac.id/index.php/rekam/article/view/1385/265.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H