Juru Bicara(Jubir)UNRWA,Juliette Touma mengecam keras keputusan Knesset yang melarang beroperasinya UNRWA .Juliette Touma mengatakan bahwa untuk  pertama sekali suatu negara anggota PBB justru menghendaki pemubabaran PBB mempersona non gratakan Sekjen PBB Antonio Gueteres serta menuduh organisisai PBB(UNRWA)terlibat teroris tanpa didasari fakta-fakta yang bisa dipertanggung jawabkan.
Dalam invasi daratnya di LIbanon,Zionis israel juga menyerang pasukan UNIFILkarena tidak mengindahkan intruksi PM.Benyamin Netanyahu supaya UNIFIL menarik diri dari kawasan tersebut.Meskipun pengesahan undang-undang oleh Knesset yang melarang beroperasinya UNRWA dan penembakan terhadap pasukan UNIFIL dikutuk oleh komunitas internasional ,akan tetapi Zionis israel selalu mengabaikannya bersamaan terus menerus melakukan genosidanya terhadap Palestina,Libanon, Suriah,Iraq,Yaman.
Sementara negara-negara yang selama ini menganggap dirinya sebagai pelopor demokrasi yang menjungjung tinggi supremasi hukum internasional yang menghargai hak asasi manusia ,namun pada  kenyataannya justru negara-negara tersebut terus menerus memasok persenjataanya kepada Zionis israel untuk melanjutkan genosidanya,dan DK-PBB mereka gunakan sebagai pembenaran genosida yang dilakukan negara"piaraanya"Zionis israel.
AS bersama sekutunya bungkam terhadap genosida yang dilakaukan Zionis israel yang sejauh ini sudah 43000 warga tewas di jalur gaza,ratusan ribu lainnya luka-luka,233 staff PBB dan 198 jurnalis tewas ,ratusan doketer paramedis  juga terbunuh oleh pemboman Zionis israel
.Hampir dua juta warga Palestina terancam mati kelaparan karena penutupan akses bantuan internasional ke jalur Gaza.Sementara berbagai Rumah sakit,rumah ibadah ,sekolah-sekolah rata dengan tanah,serupa halnya dengan -Libanon yang diawali dengan bom pager walkie talkie 16-17 Oktober 2024 sudah 2500 warga tewas dan 10000 lainnya menderita luka-luka.
Apa yang dilakukan rezim Zionis israel sekarang merupakan tragedi kemanusian terbesar terstruktur sistematis massiv abad ini,tanpa ada tanda-tanda sauatu  upaya serius dari negara-negara yang mendominasi DK-PBB  sehingga kendatipun sudah 150 negara anggota PBB yang mendukung gencatan senjata bagi pengakuan kemerdekaan negara  Palestina karena  veto AS selalu memihak Zionis israel sehingga  hal itu senantiasa mengalami kegagalan.
Masihkah tragedi kemanusiaan tersebut dibiarkan terus berlangsung dibawah hidung mata komunitas internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H