Majelis Umum PBB diperkirakan beberapa hari kedepan akan mengadendakan resolusi untuk mengkhiri penjajahan rezim Zionis israel terhadap Palestina yang sudah berlangsung beberapa dekade lamanya.Sekjen PBB,Antonio Gueteres selalu mengutuk keras genosida yang dilakukan Zionis Israel dijalur Gaza dan tepi barat Palestina,karenanya berupaya keras untuk menghentikannya.Selain itu PBB juga rencana mengadendakan resolusi untuk menghentikan genosida tersebut untuk merespon  keputusan ICJ bulan Juli lalu dimana saat itu dalam saran pendapat yang diikuti  54 negara ICJ memutuskan bahwa pendudukan Zionis Israel di tepi barat dan jalur Gaza Palestina itu tidak sah dan harus segera dicabut.
Namun demikian Zionis israel menolak keputusan ICJ tersebut bersamaan terus menerus membombardir jalur Gaza dan tepi barat Palestina ,bahkan Zionis Israel berupaya keras untuk memblokir berbagai keputusan ICJ dan ICC.PM.Benyamin Netanyahu meyerukan pengunduran diri Sekjen PBB Antonio Gueteres karena dianggap anti-semite,serta pada gilirannya bahkan Tel Aviv menyerukan pembubaran PBB.Berbagai resolusi DK-PBB terkait konflik Zionis israel dengan Palestina tidak dipatuhi oleh rezim yang di pimpin PM.Benyamin Netanyahu karena Gedung Putih selalu membelanya dengan menggunakan hak vetonya di badan dunia itu hanya untuk membela negara"piaraannya" itu.
Dalam konteks ini bisa diperkirakan bahwa apapun resolusi yang dianggap merugikan Zionis israel tentu akan mengalami nasib serupa dengan resolusi-resolusi PBB sebelumnya,namun demikian tidak salah  jika menggantungkan harapan kepada  resolusi PBB yang akan digodok pekan depan mudahan saja mampu mewujudkan kedamaian di Palaestina.Pendudukan Zionis israel di  wilayah Palestina perlu diakhiri karena telah merusak berbagai aspek sosial bangsa Palestina .Langkah tersebut dilakukan bagi pementukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat seagai salah satu solusi dua negara,yang selalu ditolak oleh rezim Zionis Israel kendatipun sudah 143 negara anggota PBB mengakui negara Palestina dan menghendaki supaya negara Palestina tersebut menjadi anggota penuh di PBB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H