Mohon tunggu...
Muhammad nurcholis
Muhammad nurcholis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Dosen Pengampu : Saeful Mujab,S.Sos., M,I.Kom

saya memiliki hobi bermain musik dan futsal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi manajemen dan komunikasi krisis PT Unilever Indonesia dalam menghadapi tantangan pasar dan isu lingkungan

13 Januari 2025   04:47 Diperbarui: 13 Januari 2025   04:47 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3.          Reputasi Perusahaan

              Reputasi perusahaan adalah aset intangible yang mempengaruhi kepercayaan dari berbagai pemangku kepentingan serta kelangsungan operasional perusahaan. Fombrun dan Van Riel (2004) menyatakan bahwa reputasi perusahaan dibentuk oleh persepsi publik mengenai kinerja, transparansi, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Ketika krisis terjadi, reputasi perusahaan dapat terancam jika tidak dikelola dengan baik. Pada kasus PT Unilever Indonesia, isu lingkungan yang muncul dapat menimbulkan kecemasan di kalangan investor dan pelanggan, yang meragukan keseriusan perusahaan dalam hal keberlanjutan dan tanggung jawab sosial (Indiraswari et al., 2019). Reputasi yang terganggu dapat menyebabkan penurunan nilai saham, hilangnya pelanggan, dan kesulitan dalam memperoleh pendanaan.

Untuk memulihkan citra, perusahaan harus memastikan komunikasi yang terbuka dan jujur. Penanganan krisis yang efektif dapat memperkuat reputasi perusahaan, sementara penanganan yang buruk justru dapat memperburuk keadaan (Nasaruddin Siregar et al., 2024). Melalui transparansi dan akuntabilitas, PT Unilever Indonesia dapat membuktikan komitmennya untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga publik tetap yakin bahwa perusahaan mampu pulih. Kepercayaan pemangku kepentingan hanya bisa terjaga dengan komunikasi yang efektif dan konsisten, yang pada akhirnya akan mendukung keberlanjutan dan perkembangan perusahaan di masa depan.

4.          Strategi Komunikasi dalam Situasi Kebangkrutan

              Dalam kondisi kebangkrutan, perusahaan perlu merancang strategi komunikasi dengan cermat untuk meminimalkan dampak negatif dan memulihkan kepercayaan. Ulmer, Sellnow, dan Seeger (2019) menyatakan bahwa komunikasi krisis mencakup penentuan pesan utama, audiens yang tepat, serta saluran komunikasi yang efektif. Perusahaan harus menyampaikan informasi secara terbuka dan mengakui kesalahan jika ada kelalaian yang terjadi. Untuk PT Unilever Indonesia, strategi komunikasi yang tepat harus mencakup pemberitahuan segera kepada pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat terkait penyebab krisis serta langkah-langkah pemulihan yang diambil. Penyampaian informasi harus dilakukan secara cepat dan konsisten guna mencegah munculnya rumor atau spekulasi yang merugikan.

Penggunaan media massa dan platform digital sebagai saluran komunikasi dapat memperluas jangkauan informasi. Melibatkan juru bicara yang memiliki kredibilitas juga dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap pesan yang disampaikan (Ramdani et al., 2024). Dengan strategi komunikasi yang efektif, PT Unilever Indonesia dapat mengelola narasi publik dan meminimalkan dampak negatif terhadap reputasi yang ditimbulkan oleh krisis. Keberhasilan dalam menerapkan strategi ini tidak hanya membantu perusahaan mengatasi krisis, tetapi juga memperkokoh posisinya di pasar setelah situasi kembali normal.

METODE PENELITIAN

              Penelitian ini menggunakan metode literatur review untuk menganalisis strategi manajemen dan komunikasi krisis yang diterapkan oleh PT Unilever Indonesia dalam menghadapi tantangan pasar dan isu lingkungan. Metode ini melibatkan pengumpulan, evaluasi, dan sintesis berbagai sumber sekunder, termasuk jurnal ilmiah, artikel berita, laporan tahunan perusahaan, serta penelitian terdahulu yang relevan dengan topik komunikasi krisis dan manajemen isu. Dengan pendekatan ini, peneliti dapat memperoleh gambaran yang komprehensif tentang bagaimana PT Unilever Indonesia merespons situasi krisis yang dihadapi. Data dikumpulkan dari berbagai sumber terpercaya, termasuk basis data akademik dan portal berita ekonomi. Kriteria pemilihan sumber meliputi relevansi dengan topik, kredibilitas sumber, dan kebaruan informasi. Peneliti memastikan bahwa semua sumber yang digunakan memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi untuk mendukung analisis yang dilakukan.

Dengan demikian, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam memahami dinamika komunikasi krisis di perusahaan multinasional. Analisis dilakukan dengan memetakan teori-teori utama tentang manajemen krisis dan komunikasi krisis, kemudian membandingkannya dengan langkah-langkah yang diambil oleh PT Unilever Indonesia. Pendekatan ini memungkinkan identifikasi strategi komunikasi yang efektif dan mengevaluasi dampaknya terhadap reputasi perusahaan. Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan konteks eksternal yang mempengaruhi keputusan strategis perusahaan dalam menghadapi tantangan lingkungan. Dengan menggunakan metode literatur review ini, penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi praktis bagi perusahaan lain dalam merancang strategi manajemen dan komunikasi krisis yang lebih baik. Diharapkan hasil penelitian dapat membantu organisasi dalam mempersiapkan diri menghadapi krisis di masa depan serta menjaga reputasi mereka di tengah tantangan yang semakin kompleks.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.          Kinerja Keuangan PT Unilever Indonesia (2018–2023)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun