Mohon tunggu...
Muhammad nurcholis
Muhammad nurcholis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Dosen Pengampu : Saeful Mujab,S.Sos., M,I.Kom

saya memiliki hobi bermain musik dan futsal

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi manajemen dan komunikasi krisis PT Unilever Indonesia dalam menghadapi tantangan pasar dan isu lingkungan

13 Januari 2025   04:47 Diperbarui: 13 Januari 2025   04:47 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Strategi Manajemen dan Komunikasi Krisis PT Unilever Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Pasar dan Isu Lingkungan

Abstrak

Artikel ini menganalisis kinerja PT Unilever Indonesia dengan fokus pada rasio keuangan, strategi pemasaran, keberlanjutan, dan penerapan teknologi Business Intelligence (BI). Melalui pengelolaan rasio keuangan yang efisien, Unilever dapat meningkatkan profitabilitas meskipun menghadapi tantangan eksternal. Perusahaan juga memimpin inisiatif keberlanjutan, seperti pengurangan plastik dan penggunaan bahan baku ramah lingkungan, yang memperkuat citra merek dan daya saingnya. Selain itu, penerapan BI berperan penting dalam meningkatkan efisiensi operasional dengan memprediksi permintaan produk dan mengoptimalkan sumber daya. Dengan strategi komunikasi yang transparan dan responsif dalam menghadapi krisis, Unilever mampu mempertahankan kepercayaan publik dan memperkuat posisinya di pasar global.

Kata Kunci: PT Unilever Indonesia, Rasio Keuangan, Profitabilitas, Keberlanjutan, Business Intelligence, Strategi Pemasaran, Komunikasi Krisis, Efisiensi Operasional, Inovasi Produk, Pengelolaan Utang.

Abstract

This article analyzes the performance of PT Unilever Indonesia with a focus on financial ratios, marketing strategies, sustainability, and the implementation of Business Intelligence (BI) technology. Through efficient financial ratio management, Unilever has been able to enhance profitability despite external challenges. The company also leads sustainability initiatives, such as reducing plastic use and sourcing environmentally friendly materials, which strengthen its brand image and competitiveness. Additionally, the adoption of BI plays a crucial role in improving operational efficiency by forecasting product demand and optimizing resources. With transparent and responsive communication strategies during crises, Unilever has managed to maintain public trust and solidify its position in the global market.

Keyword: PT Unilever Indonesia, Financial Ratios, Profitability, Sustainability, Business Intelligence, Marketing Strategies, Crisis Communication, Operational Efficiency, Product Innovation, Debt Management.

PENDAHULUAN

              PT Unilever Indonesia merupakan salah satu perusahaan multinasional terkemuka yang bergerak di bidang produk konsumen, mencakup kategori makanan, perawatan pribadi, serta kebutuhan rumah tangga. Sejak berdiri pada tahun 1933, perusahaan ini telah berkembang menjadi pemain penting baik di pasar domestik maupun global. Meski memiliki nama besar dan rangkaian produk yang beragam, perusahaan menghadapi tantangan besar terkait isu lingkungan serta pergeseran preferensi konsumen yang semakin menekankan pentingnya keberlanjutan (Unilever, 2022). Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat dan investor, serta berpotensi merusak reputasi yang telah lama dibangun (Siregar et al., 2024).

Tantangan lingkungan yang dihadapi PT Unilever Indonesia muncul akibat meningkatnya tuntutan untuk mengurangi jejak karbon serta penggunaan plastik dalam produk-produknya. Ketidakmampuan mengatasi permasalahan tersebut dapat menimbulkan pandangan negatif dari konsumen dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam kondisi demikian, penerapan strategi komunikasi krisis menjadi aspek vital untuk memitigasi dampak buruk dan menjaga citra perusahaan (Arnova et al., 2024). Komunikasi yang efektif saat krisis harus mencakup transparansi, tanggapan yang cepat, serta konsistensi dalam penyampaian informasi kepada masyarakat (Coombs, 2007).

Manajemen isu dan komunikasi krisis merupakan dua elemen yang saling melengkapi dalam menangani situasi darurat. Manajemen isu bertujuan untuk mengenali dan menangani potensi persoalan sebelum berubah menjadi krisis, sedangkan komunikasi krisis menitikberatkan pada respons perusahaan setelah krisis berlangsung (Muhtadiah & Cangara, 2022). Dalam konteks PT Unilever Indonesia, perancangan strategi komunikasi yang efektif menjadi hal krusial untuk meredakan kekhawatiran, menyampaikan kondisi aktual secara transparan, serta menunjukkan komitmen perusahaan dalam menyelesaikan persoalan (Faeni & Rahma, 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun