Mohon tunggu...
Seni dan Budaya Kita
Seni dan Budaya Kita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Media, Seni, Sastra, dan Berita

Penulis, Seni, Sastra, dan Berita

Selanjutnya

Tutup

Seni

Ekspedisi Kesadaran dalam Makrifat dan Performance Saung Sirkulasi oleh MAFY X Cholsverde

17 Juni 2024   17:31 Diperbarui: 17 Juni 2024   17:37 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekspedisi Kesadaran Performance by MAFY & Cholsverde

Kembali pada konsep Kesadaran yang tetap perlu adanya sebuah Ekspedisi, juga berfungsi sebagai penopang agar seseorang tidak "oleng" dalam perjalanan spiritualnya. Dalam epistemologi sufi, perjalanan menuju makrifat penuh dengan tantangan yang dapat menggoyahkan keyakinan dan fokus seseorang. Kesadaran bertindak sebagai jangkar yang menjaga stabilitas batin dan memandu sang musafir spiritual melewati berbagai maqam (tahapan) dan hal (keadaan) hingga mencapai tahapan hakikat dan makrifat.

Karya Ekspedisi Kesadaran ini menuai banyak eksplorasi dan pengambilan beragam pemahaman bagi Faiz dan Cholis. Baginya, proses pemahaman terus berkembang melalui pembongkaran struktur-struktur makna yang ada. Sementara dalam makrifat, perjalanan spiritual melalui berbagai tahapan dan pengalaman adalah esensial untuk mencapai pengetahuan langsung tentang Pencipta yang dikembalikan lagi pada hak pelalu hidup untuk terbuka menginterpretasi ulang dan reinterpretasi, bahkan setiap diulang akan menghasilkan satu penangkapan makna yang berbeda-beda dan beragam.

Martin Heidegger, dalam pembahasan tentang "Dasein" (ada-di-sana), menekankan pentingnya kehadiran penuh dalam setiap momen sebagai cara untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang keberadaan. Dalam konteks ekspedisi kesadaran, ini berarti bahwa musafir spiritual harus sepenuhnya hadir dalam setiap langkah perjalanannya, mengalami setiap tahap dengan penuh kesadaran, tanpa terbawa oleh ilusi atau distraksi duniawi. Lebih lanjut, Jacques Derrida dengan dekonstruksiannya memberikan perspektif bahwa perjalanan makrifat juga merupakan proses dekonstruksi diri. Dalam ekspedisi kesadaran, individu akan terus-menerus meruntuhkan dan membangun ulang pengertian diri dan Tuhannya, yang mana tanpa kesadaran, proses dekonstruksi ini dapat menjerumuskan ke dalam kekacauan dan kehilangan arah.

Dalam ketidakstabilan Makna, karya performance di pembukaan pameran Ritus Gambar bertajuk Bukit Makrifat ini dihadirkan oleh MAFY dan Cholsverde sebagai sikap tidak permanen, bahwa makna selalu bersifat sementara dan tidak pernah final, membuka ruang bagi interpretasi yang terus berubah. Dalam konteks tematik acara yakni makrifat, seorang pelaku kreatif juga harus melewati berbagai fase ketidakpastian dan keraguan sebelum mencapai pemahaman yang sejati. Proses ini diuji dalam bentuk performance mereka untuk pembelajaran, pengalaman, dan pencarian dalam meruntuhkan pemahaman-pemahaman awal yang mungkin paten, superfisial atau keliru. Yang sebenarnya dengan tajuk performance Ekspedisi Kesadaran ini, sebuah kesadaran sebagai capaian tak berujung guna mencari sifat yang lebih dalam lagi memang bersifat berubah-rubah. Tergantung ruang dan waktu, namun baginya terdapat satu hal yang bisa menjadi tiang dan tombak, yakni sebuah keyakinan maupun keimanan.

Secara keseluruhan, Performance "Ekspedisi Kesadaran" coba dihadirkan oleh MAFY dan Cholsverde sebagai sebuah karya seni yang tidak hanya merepresentasikan perjalanan fisik atau simbolis menuju pengetahuan yang lebih tinggi, tetapi juga menegaskan pentingnya kesadaran sebagai pondasi yang menjaga agar perjalanan ini tetap terarah dan berermakna. Kesadaran dalam konteks ini adalah kunci untuk memahami makrifat sebagai tujuan akhir dalam tanda kutip bukan pada capaian material, namun pada nomena performativitas yang berangkat dari ekspedisi spiritual seseorang.

Saungsirkulasi 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun