Halo dulur-dulur yang ga betah di rumah, pernah denger Gunung Karang ga sih? Ya mungkin kalo gunung Gede, Gunung Pangrango, Semeru, udah cukup famous lah ya dengan seringnya terpampang di sosmed. Tapi katanya sih, petualang itu sukanya yang pelosok-pelosok kan, yang beda dari biasanya, dan belom kejamak banyak orang. Coba dah  dulur-dulur yang emang ga betah di rumah nih Luapkan jiwa-jiwa avontur klean buat napaki kaki di Gunung Karang. Gunung yang terletak di  Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang ini merupakan "Atap Banten". Dengan ketinggian 1.778 mdpl membuatnya menjadi gunung tertinggi di Banten yang berjejer dengan Gunung Pulosari (1.346 mdpl), Gunung Endut (1.207 mdpl), dan Gunung Aseupan (1.174 mdpl).
Uww banten? Serem ah, mistis...
hmm gini dulur, kita sebagai manusia juga berhak menikmati kebesaran Tuhan yang begitu indahnya. Maka dari itu, berikut akan di ulas pesona Gunung Karang yang menarik untuk ditapaki
Lokasi        : Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, Banten
Jenis Gunung  : Stratovolcano
Ketinggian    : 1.778 mdpl
Transportasi dari Stasiun Rangkas Bitung
Stasiun Rangkas Bitung dirasa menjadi spot yang strategis untuk melakukan perjalanan ke Gunung Karang. Tersedia beberapa pilihan yang bisa dulur coba, tentu sesuaikan juga sama dompet dulur yaa :)
Taxi online
Dari st Rangkas Bitung -- Basecamp Desa Keduengang Cadasari kisaran 90 ribu (tergantung jam sibuk)
Ojek Pangkalan
Dari St Rangkas Bitung -- jalan masuk desa Keduengang, Cadasari (alfamart) -+ 70 ribu. Lanjut naek ojek pangkalan kisaran 30-40 ribu. Atau juga bisa langsung dengan negosiasi sama si driver
Angkot
Dari St Rangkas Bitung -- Terminal Mandala +- 5 ribu, lanjut naek angkot dari Terminal Mandala -- ke Cadasari kisaran 10.000, turun di jalan masuk desa keduengang. lanjut naek ojek dari jalan masuk desa kedungengang kisaran 30 -- 40 ribu
*Sebagai patokan, di pinggir jalan masuk desa keduengang terdapat Alfamart
Tracking (Proses Pendakian) via Kaduengang
Basecamp (BC)
Desa kedungengang menjadi jalur yang favorit untuk mendaki Gunung Karang karena tracknya yang cukup singkat kurang lebih 2 jam (tergantung fisik dulur J) Sebelum mendaki, dulur membayar uang masuk 15 ribu.Â
Terus dulur dianjurkan untuk berziarah terlebih dahulu yang menurut warga sekitar untuk menghormati leluhur disana. (tergantung bagaimana kepercayaan dulur-dulur)
BC -- pos 1
Medan dipenuhi dengan tanah merah dan pepohonan dengan track yang masih bersahabat. Untuk durasi kisaran 45 menit mencapai pos 1
*di pos 1 terdapat Warung Kang Fatoni yang menyajikan minuman dan makanan
Pos 1 -- pos 2
Medan juga dipenuhi tanah merah dengan pepohonan yang lebih lebat. Untuk durasi cukup singkat, kisaran 15 menit.
*di pos 2 terdapat warung Kang Eni yang juga menyajikan minuman dan makananÂ
Pos 2 -- puncak
Medan cukup bervariasi, tapi tetap cenderung tanah merah dengan pepohonan yang semakin lebat. Saat melakukan tracking, dulur akan menemukan simpangan. Lalu dulur belok kiri dan akan melewati turunan dan menemukan aliran sungai kering.Â
Sebaiknya dulur tetap berhati-hati dan melihat keadaan sekitar. Jika dirasa aman, maka dulur bisa melewatinya dan menemukan tanjakan yang cukup mempertemukan dengkul dengan dada alias cukup terjal. Untuk durasi pos 2 -- puncak kisaran 55 menit.
kondisi puncak gunung karang masih memiliki pepohonan, hal ini wajar untuk ketinggian Gunung Karang yang belum mencapai batas vegetasi
Catatan:
- Untuk kebutuhan logistic dulur bisa belanja di alfamart yang ada pinggir jalan besar sebelum  masuk ke desa keduengang juga bisa di warung warga sekiat Base camp
- Untuk camp pihak perhutani sudah menyediakan tanah lapang dekat air terjun di bawah gunung Karang
- Menurut warga sekitar, dulur juga bisa ngecamp di atas tentu dengan biaya tambahan. Misalnya di sekitar warung Kang Eni dengan tariff 30 ribu pertenda
Penekanan:
- Pendaki wanita dilarang keras untuk nge camp di atas!!!
- Tetap jaga kesopanan dan kebersihan, sampahnya ya dulur tolong dibawa turun
- Jangan merusak habitat yang ada di gunung karang
- Yang terpenting, jangan tinggalkan solat
- Kang Fajar (Pengurus Pecinta Alam Indonesia wilayah Banten)
- Dulur Akim (Anggota Pinus.id - Komunitass pecinta alam Banten)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H