Mohon tunggu...
M. Nur'alim
M. Nur'alim Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Teacher, Blogger, Bekerja di SMP Negeri 25 Solo, pengelola di http://edupai.web.id

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Optimisme Baru Papua, Catatan Kunjungan Presiden ke Papua

2 Januari 2016   21:27 Diperbarui: 2 Januari 2016   21:44 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya tertarik untuk turut menulis apa yang menjadi agenda Presiden Jokowi di pergantian tahun 2015 - 2016 ini. Kegiatan beliau rupanya cukup padat. Mulai dari kegiatan Natal di NTT, Peresmian Gedung KPK hingga kunjungan 4 hari ke tanah Papua. Kegiatan beliau dapat dilihat secara lengkap melalui Fanspage Presiden Joko Widodo. 

Menarik, apa yang ditampilkan dalam Fanspage tersebut. Lebih dari 20 foto terpampang pada akun resmi Presiden Joko Widodo tersebut. Dari akun inilah saya dapat turut menikmati kegiatan Presiden Joko Widodo selama di tanah Papua. Meski ada banyak foto yang diunggah di akun tersebut, namun sayang sekali minim caption. Akibatnya, saya hanya bisa meraba-raba kira-kira suasana apa sedang terjadi di dalam foto tersebut. Beruntung masih ada beberapa keterangan yang dapat saya baca. Terutama terkait kegiatan presiden menikmati suasana sunrise pertama di tahun 2016, peresmian pabrik sagu hingga ucapan terima kasih kepada masyarakat Papua atas kunjungan beliau selama empat hari di tanah Papua.

Dari beberapa foto dan caption tersebut saya dapat menangkap beberapa pesan optimisme baru untuk tanah papua. Apa saja yang menjadi optimisme baru untuk papua pasca kunjungan empat hari Presiden Joko Widodo di tanah yang disebut oleh Presiden sebagai surga kecil ini. Setidaknya optimisme tersebut dalam beberapa bidang, seperti pariwisata, ekonomi, sosial budaya hingga infrastruktur.

[caption caption="Jokowi di Raja Ampat Papua"][/caption]

Dalam bidang pariwisata, Papua dikenal memiliki destinasi wisata yang menarik. Adalah Raja ampat yang terkenal hingga ke kancah internasional yang merupakan salah satu destinasi unggulan di Indonesia. Presiden mengunggah tiga foto suasana pagi hari di Dermaga Waiwo, Raja Ampat yang menjadi tempat terbaik untuk snorkeling. Foto itu sempat menjadi perbincangan netizen, lantaran cuitan mas Kaesang yang menggoda ayahnya. Presiden juga berpesan agar senantiasa dirawat lautnya. Keindahan Raja Ampat dan Labuhan Bajo tak kalah dengan negara lain. Presiden juga mengajak masyarakat Indonesia untuk berkunjung ke tempat tersebut.

 

Dalam bidang ekonomi, Papua memiliki potensi lokal berupa sagu. Jumlah Komoditas pangan di Papua ini merupakan yang terbesar di dunia. Dalam laman Fanspagenya Presiden mengungkapkan pesan berikut.

Papua harus menjadi pusat sagu dunia. Dari 6,5 hektar tanaman sagu dunia, 5,5 hektar ada di Indonesia dan 90 persennya ada di Pulau Papua. Sagu bukan saja bisa dijadikan komoditas pangan olahan tapi juga komoditas selain pangan, seperti menjadi bahan baku kertas, farmasi dan bio energi. Kita tidak hanya mengekspor sagu mentah tapi juga mengolahnya di dalam negeri untuk meningkatkan nilai ekspor. Petani jadi produktif, lapangan kerja baru juga bisa diserap untuk mendukung Pabrik Sagu Sorong. Kapasitas produksi yang mencapai 33 ribu ton per tahun atau 100 ton per hari, merupakan potensi yang memperkuat posisi Papua sebagai penghasil sagu terbesar dunia.

Pesan itu disampaikan saat meninjau pabrik Sagu di Sorong. Pesan ini sekaligus harapan akan optimisme masyarakat Papua dalam mengembangkan ekonomi melalui bidang pertanian. Kita telah lama mendengar bahwa sagu merupakan salah satu makanan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat Papua, Maluku dan wilayah lain di Indonesia timur. Namun, sepertinya belum pernah terdengar upaya besar untuk mewujudkannya sebagai komoditas pangan yang bernilai ekonomi tinggi. 

Terakhir, pembenahan dan percepatan pembangunan di tanah Papua sangat diperlukan.  Terlebih setelah saya membaca pesan Presiden berikut ini.

Terima kasih, Papua. Empat malam yang berkesan berada di Tanah Papua. Mulai dari Merauke, terus naik sedikit ke Wamena, di sini listrik mati terus. Lalu ke Timika, Sorong, Raja Ampat dan Sorong Selatan. Semakin sering saya ke tanah Papua, semakin saya percaya bahwa Papua memang surga kecil yang diturunkan ke bumi, semakin tahu masyarakatnya baik-baik dan ramah-ramah.

Terima kasih atas penyambutan yang hangat, kepada Bupati, Camat, Kepala Kampung, Distrik, Gubernur, dan yang pasti masyarakat Papua.

Janji saya, jalan seluruh kabupaten di Papua tahun 2018 sudah terhubung semua. Jalur kereta api sudah dibangun, kemungkinan besar dimulai dari Sorong, bisa juga dari daerah lain. Marilah kita bersama bekerja keras di tahun 2016 ini dan tahun-tahun yang akan datang. Hanya dengan kerja dan kompetisi persaingan yang semakin ketat itulah kita akan menjadi bangsa yang sejahtera, bangsa yang makmur.

Satu hal yang menjadi kendala adalah "di sini listrik mati terus." Saya tak bisa membayangkan bagaimana jika listrik sering mati. Terlebih jika itu terjadi di malam hari. Sudah barang tentu akan merasa tersiksa. Di sini saja, di pulau Jawa, jika listrik mati, banya yang sering mengeluh. Ada yang mengeluh melalui sosmed, ada pula yang hanya bisa kecewa di dalam hati. Saat ini, listrik telah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari yang sangat diperlukan. Pelayanan akan kebutuhan tersebut perlu ditingkatkan. Infrastruktur perlu dibangun agar listrik di Papua tidak lagi mati terus.

Satu hal yang menjadi harapan baru bagi masyarakat Papua adalah pembangunan infrastruktur seperti jalan penghubung antar kabupaten. Juga pembangunan rel kereta api yang diinginkan presiden dapat dimulai. Itulah harapan baru bagi Papua. Optimisme baru untuk Papua yang semakin maju, sejahtera sebagai bagian dari bangsa Indonesia. 

Sumber: Fanspage Presiden Joko Widodo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun